EM04 #Sickness

423 61 2
                                    

Just learning how to edit video hahaha. You can check this out. Hope you enjoy it. Tq :)

««»»



Sejun terlihat sibuk di kantornya yang bersebelahan dengan milik Han. Ia menyiapkan beberapa berkas dan juga file di komputernya. Ia membacanya berulang kali dan mengedit bagian yang menurutnya kurang pas.

Dari awal Han bekerja di kantor itu, Sejun selalu ada di sampingnya. Tepatnya dipaksa untuk ikut menemani Han. Sejun adalah teman sekolahnya, yang nasib keuangannya tak seindah Han, namun nasib keluarganya lebih indah dari Han.

Predikat anak mama, tampaknya lebih tepat jatuh seutuhnya kepada Sejun. Walaupun dengan kondisi ekonomi yang pas-pasan, tapi selalu hangat jika berada dalam keluarga mereka.

"Pak Han," Sejun mengetuk pintu ruangan Han lalu membukanya.

"Ini berkas yang Bapak minta. Sudah saya tandai bagian-bagian yang penting." Jelas Sejun. Ia meletakkan map berisi tumpukan kertas di depan Han.

"Terima kasih."

"Pak Bos sakit?" Sejun menyadari ada yang berbeda dengan Han siang itu. Wajahnya sedikit pucat, suaranya sedikit serak, dan aura yang kurang bersemangat.

"Gak enak badan aja. Apa ya? Masuk angin."

"Lo habis ngapain bisa sampe masuk angin?"

"Gak tau."

"Gue cariin obat bentar."

"Makasih, Jun."

Setelah Sejun keluar dari ruangannya, Han langsung meraih map yang dibawa Sejun. Ia mengeceknya satu per satu dengan teliti dan membubuhkan beberapa tanda tangan di kertas itu.

Kondisinya sendiri yang saat ini sedang tidak bagus tak lantas membuatnya menghentikan pekerjaannya. Ia hanya akan berhenti ketika sudah memasuki jam istirahat.

Tapi ternyata ketika ponselnya berdenting dan tercatum nama 'Pak Min' di lockscreen, berhasil membuatnya berhenti sejenak. Ia melepaskan kaca matanya dan menggosok wajahnya pelan.

Pesan teks singkat dari Pak Min berhasil membuatnya terlonjak berdiri dari duduknya. Dan itu lebih penting dari pekerjaannya sekarang. Sampai-sampai membuat dia mengepaki seluruh barangnya ke dalam tas gendongnya dan terakhir menyahut kunci mobil dengan kasar.

Pikirannya kosong. Raut wajahnya begitu khawatir. Ia menginjak gas dengan dalam, mengebut di jalan tol yang kebetulan sepi agar lebih cepat sampai di Pacitan. Semua ia lakukan demi menjenguk ibunya yang baru saja masuk ke rumah sakit saat menemani ayahnya berkunjung ke Pacitan.

Siang berganti sore, sore berganti malam. Han baru saja sampai di rumah sakit. Rasa sakit di tubuhnya bahkan terlupakan begitu saja. Menyetir berjam-jam tanpa istirahat sekalipun tak juga membuatnya tumbang.

Han berhenti sejenak begitu memasuki lorong-lorong kamar VVIP. Ia bersandar di dinding dan mulai mengatur nafasnya agar stabil kembali. Ia merogoh sapu tangan di celananya dan menyeka keringat dingin di wajah hingga lehernya.

Saat ia merasa sudah tenang, barulah ia masuk ke dalam ruangan ibunya. Hatinya berdegup kencang karena rasa khawatir dan juga cemas. Ia akan melihat ibunya kembali setelah hampir tiga bulan tidak pulang ke rumah. Apa yang akan ibunya katakan kepadanya nanti?

Han mengetuk pintu walaupun dengan hati yang ragu. Ia tetap membuka pintu, melangkah maju beberapa langkah hingga melihat ibunya berbaring di balik tirai penutup dan ayahnya yang duduk di sampingnya.

Embrace Me | Han Seungwoo X OC ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang