3. Don't Go

17K 872 40
                                    

-●O●-

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

-●O●-

Jena baru saja selesai merapikan ruang untuk rapat hari ini. Tak lama setelah itu Nana masuk ke ruang rapat bersama Mark.

"Heii sister" Mark mencolek bahu Jena.

"Apasih lu colek colek"

"Idih masih pagi nih, jangan marah-marah, nanti tambah cangtip!" Jawab Mark sambil meletakan dokumennya di meja.

"Na? Jeno mana?" Tanya Jena karena melihat Nana datang sendirian.

"Tadi dia udah pergi duluan gue kira kesini tapi ternyata gak ada, kayaknya nyari ribut lagi sama mantan istrinya deh" Jawab Nana. Mark langsung nepuk-nepuk pelan bahu Jena agar lebih tenang.

"Sabar, girl, itu people emang gitu. So, you kudu sabar"

"Gue mesti lebih sabar ngadepin lu ngomong kaya gado-gado, Mark!" Ujar Jena.

Markus Lee, laki-laki blasteran Korea-Kanada yang tinggal di Indonesia. Ngomong masih suka campur aduk, untung ini cuma bahasa Indonesia dan bahasa Inggris biasanya diselingi bahasa Korea. Apa gak puyeng yang dengerin dia ngomong?

"Si Jeno yaaa pengen guee Hihh---" Jena sudah kehabisan kata-kata lagi.

"Nanaaaa"

"Iya nyai kenapa? Gue disebelah lu dari tadi!" Teriak Nana.

"Ambil alih rapatnya. Kalau om Jeff gak bisa ngisi, lu yang ambil alih. Gue urus si manusia satu ini!"

Jena langsung keluar dari ruangan dengan aura panasnya, seolah dirinya dikelilingi api.

"Ommm Jeff!!" Teriak Jena saat melihat Jeffri keluar dari ruangannya.

"Katanya rapat?"

"Jeno ilang lagi!"

Jeffri menghela nafasnya.

"Om, tolong ya isi rapatnya, aku nyari Jeno dulu" Jena meminta pada Jeffri dengan sedikit memohon.

"Gak bisa Jen, om mau jemput Jay sama Jeya. Nanti Rey ngamuk kalau om telat jemput mereka, Keinan lagi kuliah gak bisa jemput adeknya"

Jena tak mengidahkan ucapan Jeffri dan langsung memilih pergi.

"Jeno, astaga"

-o0o-

Jena berhenti didepan sekolah Joan. Sesuai dugaannya, Jeno sedang berdebat dengan Siera. Joan terlihat malas dengan kelakuan kedua orang tuanya yang tidak pernah akur.

"Aku kan cuma mau bawa Joan, Ra!"

"Joan mau pergi sama aku Jenooo!! Ngerti gak sih kamu?"

"Yaudah ayo pergi bareng!"

" Jen kamu tuh ya!!!!" Siera menghela nafasnya kasar karena kesal.

"Ayo rujuk aja, biar kita sama-sama kaya dulu ngerawat Joan bareng---"

PAPA JEN ❌ JENO [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang