-●0●-
Jena, Jeno, dan Nana kini tengah duduk di ruang tengah rumah Jeno, sibuk dengan pekerjaan masing-masing. Mereka bertiga sama-sama fokus pada laptopnya masing-masing. Mereka memilih duduk lesehan supaya tidak bungkuk saat mengoperasikan laptop apabila duduk di sofa.
"Jeno, berarti ini dia meningkat kan?" Jeno menoleh ke layar laptop Jena.
"Iya"
"Terus kenapa kenapa defisit kemarin?"
"Na kenapa kemarin bisa---" Ucapan Jeno terpotong karena Nana memberinya isyarat untuk diam."Gue sibuk" Jawab Nana singkat. Jena dan Jeno langsung mencibir Nana.
"Udah biarin aja anggap cuma ada kita berdua" Jeno merangkul Jena kemudian dia menutup laptopnya.
"Lah udah kelar pak haji?" Teriak Nana saat melihat Jeno menutup laptopnya.
"Emang gue dari tadi ngapain? Cuma buka laptop doang biar keliatan sibuk"
"Sombong amat punya bos"Jena tak memperdulikan perdebatan antara Jeno dan Nana. Jena memilih kembali mengerjakan pekerjaannya.
Ting tong
Aktivitas mereka terhenti saat mendengar bel rumah berbunyi.
"Biar gue" Nana berdiri dari duduknya kemudian berjalan menuju pintu utama.
"Katanya sibuk?"
"Siapa malem-malem gini datang?" Jeno mengangkat kedua bahunya.
"Jena, ada Siera nyari lu"
"PAPAAAA"
Jena dan Jeno hampir saja berteriak saat melihat ada Joan yang muncul dari belakang Nana.
"Buset dah bocah ngagetin aja hobi banget kaya bapaknya" Joan berlari ke arah Jeno lalu memeluk Jeno dan mencium Jeno.
"Kesini sama siapa sayang?"
"Sama mama sama om Naka, tuh di ruang tamu" Jeno langsung menoleh ke Jena.
"Emmm, Joan, sama om Nana dulu ya? Papa sama Bunda mau nemuin mama sama om Naka dulu" Joan mengangguk lalu berpindah duduk disebelah Nana.
"Pa, ati-ati. Mama habis marah-marah ke om Naka. Terus bawa-bawa nama bunaa"
Jena langsung mengusap wajahnya kasar saat mendengar ucapan polos Joan. Jeno langsung mengusap punggung Jena.
KAMU SEDANG MEMBACA
PAPA JEN ❌ JENO [END]
Fanfiction[Finish] Some part🔞🔥 "Kamu tuh kaya waktu tau gak?" -Jeno "Kok bisa?" "Maunya dikejar terus gak mau ngejar, tapi aku gak capek ngejar kamu" -Jeno Papa Jen -2020-