-●0●-
Jena terbangun saat merasakan pergerakan dari tempat tidurnya. Saat dia membuka matanya dia sudah tidak mendapati Jeno, hanya ada Joan yang tertidur. Tapi perhatiannya teralihkan ke kamar mandi saat mendengar suara seseorang yang sedang muntah.
"Jeno?"
Jena segera bangun dan berlari ke kamar mandi. Benar Jeno sedang muntah.
"Jen? Kenapa?"
Jeno menggeleng. Jena mendekati Jeno dan memijit pelan tengkuk Jeno.
"Hueekkk"
"Mual banget?" Jeno mengangguk sambil membasuh bibirnya.
"Papa kenapa?" Jena dan Jeno menoleh ke pintu, Joan berdiri diambang pintu kamar mandi dan wajahnya terlihat panik.
"Gak apa-apa sayang, kamu bobok lagi aja ya? Biar bunda yang ngurus papa" Ujar Jena.
Tapi Joan tetap diam di tempat. Jeno menghela nafasnya lalu mematikan kran dan mengeringkan wajahnya dengan handuk.
"Papa gak apa-apa, ayo bobok lagi" Jeno mengandeng Joan kembali ke tempat tidur. Sedangkan Jena terlihat sedang mencari sesuatu di tasnya.
"Papa gak sakit kan?" Joan yang berbaring disebelah Jeno mengusap pelan pipi Jeno dengan tangan mungilnya.
"Gak sayang. Papa cuma masuk angin"
"Papa jangan sakit ya? Joan gak mau papa sakit" Joan mencium pipi Jeno lalu memeluknya.
Jena duduk disebelah Jeno.
"Jeno baring lurus bentar" Jeno yang tadinya memeluk Joan kita mengubah posisi berbaringnya.
"Mau ngapain?"
"Maaf, permisi ya?" Jena membuka dua kancing baju Jeno, lalu mengoleskan minyak ke dada Jeno dan leher Jeno.
"Biar enakan" Jeno mengangguk.
"Makasih"
"Udah lu---kamu tidur aja" Ujar Jena mengubah bahasanya karena ada Joan yang masih terjaga disebelah Jeno.
"Kamu juga tidur Jena"
"Iya habis ini" Jena mengambil ponselnya dan hendak beranjak dari tempat tidur tapi ditahan Jeno.
"Mau kemana?"
"Keluar bentar"
"Udah malam, diluar dingin" Jena tersenyum lalu melepas tangan Jeno yang menahannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
PAPA JEN ❌ JENO [END]
Fanfiction[Finish] Some part🔞🔥 "Kamu tuh kaya waktu tau gak?" -Jeno "Kok bisa?" "Maunya dikejar terus gak mau ngejar, tapi aku gak capek ngejar kamu" -Jeno Papa Jen -2020-