6. Tree House

10.4K 788 78
                                    

-●0●-

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

-●0●-

"Jeno, bangun Jen, sarapan" Teriak Jena dari dapur.

"Gak ada sahutan, samperin aja sana, biar gue yang nyiapin sarapan" Sahut Nana yang sedang menuangkan susu ke gelas.

Jena berjalan ke arah kamar Jeno dan mengetuk pintunya.

Ceklekk

Jeno keluar dengan masih memakai celana pendek dan kaos putih polosnya dengan rambut masih acak-acakan.

"Jen, ini hari kerja kok belum siap-siap?" Jeno menggeleng.

"Perut gue sakit" Jawab Jeno.

"Sebelah mana yang sakit?"

"Kayaknya karena kemarin gue telat makan" Jeno berjalan ke meja makan dan duduk. Baru akan duduk dia memegangi perutnya.

"Sakit banget?" Nana ikut panik saat melihat Jeno meringgis.

"Gak apa-apa kok, bentar lagi ilang. Gue udah biasa gini. Cuma akhir-akhir ini sering kaya gini"

"Ke dokter aja yuk?" Ajak Jena tapi Jeno menggelengkan kepalanya.

"Yaudah makan, lu dirumah aja dulu Jen, kalau lebih sakit telfon gue atau Jena" Ujar Nana.

"Gue kerja gak apa-apa kok" Jena dan Nana hanya bisa pasrah.

Mereka kembali menikmati sarapan mereka.

"Gue mandi dulu" Jeno hendak berdiri tapi ditahan Jena.

"Lu baru makan dikit"

"Udah kenyang"

"Jen, nafsu makan lu berkurang akhir-akhir ini, mau gue beliin suplemen aja?" Jeno hanya mengangguk saja kemudian berjalan ke kamarnya.

"Jeno...Jeno, galaunya gak main-main" Celetuk Nana. Jena terdiam mendengar ucapan Nana. Kemudian dia teringat dua hari lalu saat dia dan Jeno pulang dari rumah Jeffri. Kalimat Jeno yang mengajaknya menikah kembali tergiang.

"Jadi bundanya beneran maksudnya. Nikah yuk"

"Hah?"

Bohong jika Jena tidak kaget. Dia sangat kaget. Kemudian Jeno tertawa dan mengacak pelan rambut Jena.

"Bercanda Jen, serius amat muka lu" Ucapan Jeno barusan justru membuat ada sedikit rasa kecewa dalam hati Jena. Jeno hanya bercanda.

"Jen! Woii!" Nana menyadarkan Jena dari lamunannya.

"Habisin sarapan lu, malah ngelamun. Khawatir ya sama Jeno? Dia emang suka khawatirin, udah tenang aja" Nana mencoba menenangkan Jena.

"Lagian ada ya orang bodoh kaya Jeno. Udah cerai sama istrinya masih aja ngejar istrinya, padahal dia tau kalau dia diselingkuhin. Heran gue, padahal disini ada yang lebih peduli sama dia.." Nana menatap Jena dalam.

PAPA JEN ❌ JENO [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang