Karena ini masih awal cerita jadi masih belum dapat banget geregetnya, tapi baca aja terus biar makin gereget :)
Warn 16+
Jena memasuki rumah Jeno bersama Jeno. Mereka baru pulang malam ini karena baru selesai melembur. Di dapur Jeno ada seorang pria tampan yang sedang berdiri sambil membawa gelas berisi air.
"Baru pulang kalian? Untung gue gak masuk tim jadi gak ngelembur"
"Na, Joan mana?" Tanya Jeno pada Nana, pria itu. Narendra alias Nana.
"Liat ini jam berapa? Udah jam 10 malam ya dia tidur lah!""Santai dong"
Jena sudah biasa mendengarkan kedua orang ini berdebat.
"Gue ke kamar" Jena melangkah pergi ke kamarnya.
Kenapa bisa Nana dan Jena berada di rumah Jeno? Karena rumah Jeno ini menjadi rumah kedua untuk Nana dan Jena. Jeno mengijinkan mereka memakai kamar kosong di rumahnya semenjak Jeno resmi berpisah dengan Siera. Jeno bilang dia kesepian, jadi meminta Nana dan Jena tinggal di rumahnya saat memang tidak memungkinkan untuk pulang ke rumah mereka masing-masing.
Nana sendiri rumahnya cukup jauh, jadi dia sangat bersyukur saat Jeno memberinya tawaran untuk tinggal dirumahnya. Biasanya Nana pulang ke rumahnya sendiri hanya saat akhir pekan. Saat hari kerja akan menginap di rumah Jeno. Sedangkan Jena, dia hanya menginap saat dia memiliki banyak pekerjaan kantor yang harus diselesaikan.
-o0o-
Ditengah tidurnya, Jena merasa terusik dengan hembusan nafas yang mengenai leher dan bahu bagian belakangnya. Saat Jena membuka mata, sebuah tangan kekar melingkar di perutnya. Jena menghela nafas, ini bukan sekali dua kali tapi ini sudah berkali-kali terjadi.
"Jeno, lu salah kamar lagi" Jena bicara sambil menutup matanya. Tapi tidak ada sahutan dari Jeno, pelaku yang memeluk Jena.
"Jenooo, ini kamar gue bukan kamarnya Joan, lu salah lagi"
KAMU SEDANG MEMBACA
PAPA JEN ❌ JENO [END]
Fanfiction[Finish] Some part🔞🔥 "Kamu tuh kaya waktu tau gak?" -Jeno "Kok bisa?" "Maunya dikejar terus gak mau ngejar, tapi aku gak capek ngejar kamu" -Jeno Papa Jen -2020-