44

934 129 24
                                    

"Hahh hari yang melelahkan, Seul ih sana kamu mandi dulu"

"Gak. Lagian nanti juga bakal keringetan lagi"

"Kamu mau nge gym?"

"Ya, tapi sepertinya tempat gym ku akan pindah kesini"

Seulgi tersenyum tidak lebih tepatnya menyeringai melihat Irene. Sadar apa yang dipikirkan Seulgi, Irene menelan salivanya kasar.











Pernikahan Yeri dan Saeron telah selesai, dan saat ini mereka sudah tiba di rumah yang dibeli oleh Seulgi dan Wendy sebagai hadiah pernikahan.

"Pasti ini kelakuan Appa" -Yeri.

Yeri mengeram marah karena di rumahnya ada empat kamar tapi hanya satu yang terbuka, sedangkan tiga kamar lainnya malah terkunci. Dan sudah pasti itu kelakuan, SeulWen yang ingin membuat anak mereka saling mengenal.

"Kau mau kemana?"

"Bukan urusanmu!"

"Tapi ini sudah malam"

Yeri yang baru saja selesai memakai jaketnya, berjalan mendekati Saeron yang kini menunduk.

"Jangan pernah mencampuri urusanku! Mengerti"

Yeri keluar dari kamar, dan menutup pintu dengan kasar membuat Saeron tersentak kaget. Dan saat itu juga Saeron menangis dengan meringkuk dibawah selimut.












"Joy ah, aku takut terjadi sesuatu pada Saeron"

Setelah membereskan pakaian kotor, Joy menghampiri Wendy yang sedang duduk di tepi kasur.

"Yerim pasti akan menjaga Saeron dengan baik"

"Tapi kamu lihat sendiri kan? Saat pesta tadi, aku melihat Yeri sama sekali tidak senang dengan pernikahan ini"

"Mungkin hanya perasaanmu saja, Yeri anak yang baik"

"Kalau dia anak yang baik, kenapa bisa sampai menghamili Saeron"

"Hahh mereka melakukannya karena sama-sama tidak sadarkan diri, udah ya buang semua pikiran negatifmu"

"Tapi Saeron..."

"Sudah kita tidur saja"










"Kenapa ya tuhan. Kenapa sangat sulit untuk melupakan dia, apa begini caranya kau menghukumku"

"Jaehyun"

Jaehyun memilih untuk menginap di rumah Taeny, karena minggu lalu dia sudah menginap di rumah YulSic.

Saat Tiffany masuk ke kamarnya, buru-buru Jaehyun menyeka air matanya dan tersenyum pada Tiffany.

"Grandma kok belum tidur?"

"Bagaimana mau tidur kalau kau saja belum tidur"

Tiffany menepuk sisi sofa yang kosong di sebelahnya menyuruh Jaehyun untuk duduk.

"Kenapa belum tidur?"

"Jaehyun belum mengantuk"

"Oh ya? Tapi kenapa mata kamu agak sembab gitu?"

"I-ini tadi mataku tidak sengaja terkena jari"

"Perasaan kalau terkena jari biasanya hanya satu yang berair. Kenapa kedua matamu yang berair dan bahkan sembab begini"

"M-maaf Jaehyun bohong sama Grandma"

"It's okey baby. Kamu tidur ya" Ucap Tiffany setelah mengecup kening Jaehyun, dia keluar dari kamar Jaehyun.












I Hate You But I Love YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang