27

1.2K 153 31
                                    

Irene menggeliat karena terganggu dengan deringan ponsel seulgi, ternyata matahari telah terbit. Mata irene yang masih berat, ia mencoba melihat siapa yang menelfon.

"Wendy?"

Irene menyibak selimutnya dan turun dari kasurnya secara perlahan karena tidak ingin membuat seulgi terusik. Irene memutuskan untuk ke balkon menjawab telfon tersebut.

"Ha..."

"Seulgi ah, tadi soyeon datang ke cafe dia mencarimu, dia..."

Irene langsung mematikan sambungan telfon tersebut, air matanya keluar begitu saja membasahi pipinya.

"Selamat pagi"

Seulgi yang baru saja bangun, berdiri disebelah irene sambil meregangkan otot-ototnya, tiba-tiba khawatir melihat irene yang sedang menangis.

"Joohyun ah, ada apa? Kenapa menangis?" Tanya seulgi dengan memegang kedua bahu irene.

"Siapa soyeon? Seulgi ah"

Badan seulgi menegang, lalu matanya tertuju pada ponsel yang irene genggam.

"Rene dengarkan aku..."

"Aku apa? Soyeon, apa dia kekasihmu? Apa karena sekarang aku sedang hamil, jadi kau mencari wanita lain diluar sana, iya?"

"Bukan gitu rene, sebenarnya aku sama dia belum ada kata putus. Aku sama soyeon pernah pacaran waktu aku masih di kanada... Tapi aku udah bilang sama dia kalau aku udah nikah dan sebentar lagi akan punya anak"

"Sejak kapan dia ada disini?"

"Dua hari yang lalu" cicit seulgi dengan menundukkan kepalanya.

"Berarti kamu udah tau dia ada disini, ohh jangan² waktu kamu bilang dipanggil sama papa, kamu bohongin aku. Iya?" Ujar irene dan masih menangis.

"Enggak gitu hyun..."

"Enggak gimananya hah! Jelas² dua hari yang lalu aku nanya kamu darimana, aku masih ingat. Seulgi!!!"

"Aku akan menginap di rumah orangtuaku dan jangan menemuiku sampai urusanmu dengan KEKASIHMU itu selesai"

"Joohyun ah, kumohon jangan seperti ini. Aku udah gak ada rasa apa² sama dia"

Irene menepis kasar tangan seulgi.

"Memang kamu udah gak ada rasa sama dia tapi dia masih ada rasa sama kamu!"

"Rene kumohon, kamu lagi hamil jangan emosi seperti ini nanti kamu kenapa-napa"

"Biarkan saja! Gak usah khawatirin aku sama anak aku, aku bisa menjaganya tanpa dirimu!!!"

Taeny dan yulsic yang mendengar suara gaduh di kamar anak mereka, segera mungkin mereka melihat apa yang sedang terjadi.

"Irene"

"Mommy, hiks hiks bawa irene pergi mom. Aku gak mau satu rumah sama dia"

Saat ini irene menangis di pelukan tiffany, taeyeon yang melihat irene menangis langsung terselut emosi dan mencengkram kerah baju seulgi.

"Kamu apain irene hah!!!"

"Taeyeon udah, jangan emosi kayak gini"

"Yuri ah sica ya, aku akan membawa irene kembali ke rumah" ucap tiffany.

"Aku mengerti fany, irene ah kamu baik² ya sayang"

Irene pun dibawa pergi sama taeny, yuri memandang anaknya dengan kemarahan yang memuncak. Yuri menghampiri seulgi dan langsung memberikan tamparan keras di pipi seulgi.

"Puas kamu hah!!! Membuat irene menangis!!! Papa tidak pernah mengajarkanmu menyakiti wanita! Kenapa kau melakukannya, kang seulgi!"

"Maaf, pa"

"Keparat kau kang seulgi!!!"

Yuri yang benar-benar emosi, memukul seulgi tanpa belas kasihan. Sampai jessica menolong seulgi dari amukan suaminya.

"Cukup yul, kamu mau bunuh anak kamu sendiri!"

"Anak kurang ajar seperti dia, tidak pantas dikasihani. Lepaskan dia, sica ya. Biar aku buat sadar kalau menyakiti wanita itu sama saja bunuh diri"

"Udah yul, biarkan aku bicara dengan seulgi"

"Pria sialan"

"Yuri!"

Yuri keluar dari kamar tersebut dengan menutup pintu dengan kasar.

Jessica mendudukkan seulgi di pinggir kasur.

"Sebenarnya apa masalahnya sampai² irene menangis?"

"I-irene t-tau kalau m-mantan kekasihku ada di korea"

"Lalu masalahnya dimana?"

"Aku dan mantan kekasihku belum ada kata putus dan irene pikir kalau aku masih mencintai wanita itu, demi tuhan ma. Aku udah gak cinta sama dia, aku cuman cinta sama irene"

"Biarkan irene, menenangkan dirinya. Cukup kau tunggu sampai irene memaafkanmu"

"Tapi ma, aku khawatir pada irene dan anakku"

"Iya mama tau, tapi sekarang suasananya masih gak baik. Tunggu saja, mama pergi nenangin papa, dulu ya"

Selesai mengobati luka seulgi, tau masalah diantar anak dan menantunya. Jessica keluar untuk menemui yuri.

🐻🐰


I Hate You But I Love YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang