Jam istirahat pun tiba irene dan joy masih sibuk membereskan barang-barangnya tiba-tiba seseorang datang siapa lagi kalau bukan bogum.
"Ayo kita ke kantin"
Irene hanya menampakkan wajah dinginnya dan ekor matanya melihat seulgi yang masih ada didalam kelas dan juga membereskan barang-barangnya.
"Maaf bogum shii aku akan pergi dengan joy"
"Ayolah rene joy bisa sendirian dia sudah besar"
"Yak kau! Apa kau tuli huh irene menolak untuk pergi denganmu jadi lebih baik kau pergi saja"
"Tidak usah ikut campur joy shii"
"Apa?!! Hey irene itu sahabatku jadi aku harus membelanya dari pria tidak tau diri sepertimu!!!"
"Udah joy ayo kita pergi saja tidak ada untungnya juga kita berdebat dengannya"
Irene menarik tangan joy melewati bogum begitu saja sedangkan seulgi sudah pergi sedari tadi karena tidak ingin menghajar muridnya sendiri yang sedang menggangu istrinya.
"Joy ah pasti seulgi marah karena tadi"
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Sedari tadi irene memanyunkan bibirnya tanpa menyentuh makanan di depannya dan terus saja memikirkan seulgi.
"Mana mungkin seulgi marah, bukan kau yang salah tapi bogum jadi jangan berpikir yang tidak² dan sekarang kau harus makan"
"Tapi joy, apa kau lupa masalah yang kemarin masa baru tadi pagi kami berdamai sekarang musuhan lagi"
"Mana aku tau masalah kemarin kan aku gak hadir kang joohyun,lalu aku harus apa aku juga ikut pusing memikirkan rumah tangga kalian"
"Sooyoung ah bantulah aku~~"
"Iya joohyun tapi aku mau makan dulu dan kau juga habiskan dulu makananmu lalu kita temui papa bear"
"Eh papa bear? K-kau, kau memata-matai kami?!!"
"Enak saja siapa juga yang...
Joy melotot menatap irene.
"Oh my god j-jadi k-kalian sudah melakukannya"
Pipi irene seketika memerah karena malu dengan joy dan langsung saja memakan makanan miliknya yang sudah tersedia dari tadi menghindari joy yang kini tersenyum jail.
"Ohh ternyata seorang irene yang dingin dan yang membuat para murid laki-laki terpesona padanya sudah buka segel huh"
Pipi irene semakin memerah dan gugup sedangkan joy terus saja menggodanya hingga sampai didepan pintu ruangan milik seulgi.
"Kenapa belum masuk?"
"Aku takut, joy"
"Ish kau itu istrinya masa membujuknya saja tidak bisa apa perlu aku membujuknya"
Langsung saja irene memukul lengan joy yang hanya dibalas kekehan.
"Berani kau menggoda suamiku akan ku pendekkan badanmu"
"Galak sekali Mrs.kang ini, sudahlah kau masuk saja aku ada urusan lain di ruangannya olaf"
"Dasar bucin"
"Hey apa perlu aku membelikanmu cermin nyonya kang"
"Sana kau pergi saja"
Joy masuk kedalam ruangan wendy yang bersebelahan dengan ruangan seulgi, irene menarik nafas lalu masuk kedalam ruangan seulgi.
"Seulgi"
Irene tidak menemukan keberadaan seulgi didalam, dan saat akan keluar tiba-tiba dibalik pintu seulgi muncul dan langsung menutup pintu dengan kasar membuat irene terlonjak kaget.
"S-seulgi"
"Apa?"
"M-maaf"
"Untuk?"
"U-untuk masalah t-tadi"
Seulgi berjalan menghampiri irene yang menundukkan kepalanya sambil memainkan jemarinya.
"Joohyun tatap aku"
"Gak mau, takut liat muka seram kamu"
"Joohyun tidak perlu takut"ucap seulgi dengan satu tangannya berada di pipi irene.
"Maaf karena membuatmu takut, hahh aku hanya berusaha mengontrol emosiku saat melihatmu diganggu orang lain"
"Hiks hiks seulgi maafin irene, irene gak bermaksud apa²"
Seulgi terkekeh mengusap kepala irene yang sedang memeluknya dan terdengar seperti anak kecil yang sedang minta maaf pada orangtuanya.
"Jangan menangis lagi... Malam nanti mau jalan ke pasar malam?"
