7

2K 212 2
                                    

"Seulgi!!!"

Seulgi yang belum memakai bajunya langsung berlari kedalam kamar mandi ketika mendengar teriakan irene, saat masuk seulgi melihat irene hanya memakai handuk dan langsung saja membalikkan badannya, sedangkan irene sendiri saat melihat seulgi bertelanjang dada langsung menutup matanya.

"Ada apa?"

"Hmm boleh aku minta tolong?"

"Astaga joohyun aku kira kamu kenapa-napa... Minta tolong apa?"

"Bisa belikan aku itu"

"Hah? Itu apa, bicara yang jelas"

"Itu ya pokoknya itu yang perempuan pakai saat datang bulan"

"Yaudah tunggu disini aku pergi dulu"

Seulgi berjalan keluar dengan pikiran yang kacau saat melihat irene seperti itu didepan matanya. Seulgi meraih bajunya lalu keluar untuk membelikan yang irene inginkan, sesampainya di supermarket seulgi hanya berdiri menggaruk kepalanya karena bingung irene memakai yang mana karena tidak ingin berlama-lama disana seulgi mengambilnya satu persatu lalu ke kasir mengabaikan orang-orang yang melihatnya.

"Seulgi ah ini terlalu banyak"

"Jadi begini aku gak tau kamu pakai yang mana jadi aku mengambil semua itu"

Irene tidak berbicara lagi lalu kembali masuk kedalam kamar mandi dan akhirnya seulgi dapat bernafas lega karena irene. Kenapa irene? Kan gak mungkin si beruang langsung nerkam si kelinci yang lagi datang bulan.

Seulgi mendudukkan dirinya di kasur sembari menunggu irene dan tiba² suara dering ponsel milik irene terdengar, seulgi mengambilnya lalu menjawab telfon tersebut.

"Hallo"

"..."

"Saya suaminya memangnya kenapa hah"

"..."

"Cih kuperingatkan padamu jangan mengganggu irene lagi atau kau tidak akan melihat dunia lagi mengerti!"

Seulgi langsung mematikan sambungan telfonnya lalu kembali menaruh ponsel irene di nakas.

"Apa²an tadi licin sekali mulutnya memanggil joohyun dengan kata sayang kalau aku tau siapa dia akan aku injak² lehernya"

"Leher siapa yang kamu mau injak?"

Seulgi tersenyum kearah irene lalu menepuk sisi disebelahnya meminta irene duduk disebelahnya saat irene sudah duduk seulgi langsung memeluk irene dari samping dan menyandarkan kepalanya di bahu irene.

"Leher orang yang berani mengganggu istriku"

"Memangnya siapa yang menggangguku?"

"Tadi ada orang gila menelfonmu saat aku angkat dia malah memanggilmu sayang"

Mendengar ucapan seulgi barusan irene mengambil ponselnya dan mengecek siapa yang telah menelfonnya.

"Darimana dia mendapatkan nomorku?"

"Memangnya siapa yang menelfon?"

"Emm kamu ingat laki-laki yang waktu itu jalan sama aku"

"Ohh jadi si tinggi menjulang seperti tiang listrik itu yang menelfonmu"

"Hahaha dia punya nama seulgi"

"Namanya tidak lulus sensor dimulutku"

"Jadi kamu cemburu?"

"Tentu saja aku cemburu lebih tepatnya sangat cemburu lihat saja besok"

"Kamu mau ngapain besok?"

"Mau membasmi virus"

Irene mengelus pipi seulgi yang masih menyandarkan kepalanya sedangkan seulgi mengeratkan pelukannya lalu pandangan seulgi tertuju pada bekas luka goresan waktu itu seulgi meraih tangan irene.

"Joohyun ah gara² aku bekas ini ada di tanganmu maafin aku hyun karena gak becus jadi suami"

"Gak apa² kok seul lupain aja masa² itu, sekarang kita akan mulai hidup baru"

"Tapi hyun aku sering nyiksa kamu"

Irene menangkup wajah seulgi yang membuat mata mereka bertemu dan kini mereka saling memandang.

"Kamu ngelakuin itu karena sakit hati dan itu semua gara² aku yang duluan mungkin ini adalah karma untukku"

"Tapi kau tidak...

Ucapan seulgi terhenti saat irene mengecup bibirnya.

"Jangan bahas itu lagi yang jelas sekarang kita udah baikan"

"Hyun apa kamu mulai mencintaiku?"

"Baru saja aku mulai mencintaimu kang seulgi"

Mereka berdua saling berpelukan dan memang benar saja irene sudah mencintai seulgi.

"Hyun"

"hmm"

"Aku lapar~~"

Irene menahan tawanya saat mendengar rengekan seulgi dan juga melihat wajah seulgi yang menggemaskan.

"Tadi kamu gak makan di sekolah?" Tanya irene

"Bagaimana bisa makan kalau kamu saja belum makan"

Irene menepuk jidatnya dan baru sadar jika dia dan seulgi pulang saat jam istirahat itu artinya mereka berdua sama-sama kelaparan.

"Yasudah aku keluar dulu untuk membuatkanmu makanan"

"Tunggu dulu aku juga akan ikut dan kita akan membuat makanan bersama-sama"

"Terserah, cepatlah aku sangat lapar"

"Astaga apa setiap wanita sedang datang bulan sifatnya akan berubah-ubah?"

"Malah banyak tanya kamu mau makan apa tidak!"

Seulgi menelan ludahnya kasar lalu menganggukkan kepalanya dan mengikuti irene dari belakang menuju dapur.

🐻🐰

Terima nasib aja kang 😂😂

I Hate You But I Love YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang