2 | Mirror

458 49 5
                                    

"Lu yakin kan bukan minggat?"

Gadis itu hanya tersenyum lebar, "Bukan kok. Cuman pindah dari apartment yang lama aja," ujarnya sembari terkekeh.

"Jihoon belum balik dari kampung nya. Lagian kenapa mendadak banget pindah nya, untung gua dirumah kan,"

Wonwoo turut mendorong kardus-kardus yang sedari tadi bertengger di depan pintu apartemen nya.

Menurut Yooa sih ini hanya berisi baju nya saja.

Wonwoo masih belum bisa mengerti bagaimana bisa seorang gadis punya baju sebanyak ini.

"Ada beberapa hal yang harus dipersiapin buat tahun ajaran baru nanti, makanya harus pindah lebih cepet,"

Lelaki itu hanya mengangguk sembari melihat kamar yang baru ia pel seadanya.

"Ngak papa segini aja?"

"Iya, ngak papa kok. Habis keluarin barang baru bersihin aja lagi, soalnya gua bakal dekor kamar,"

Gadis itu meraih cutter dari tas nya kemudian membuka satu persatu kardus yang sudah ditandai.

Gambar matahari di kardus berarti pakaian untuk musim panas, kristal salju berarti pakaian untuk musim dingin.

Begitu juga untuk gambar bunga dan daun untuk musim semi dan musim gugur.

"Dekor kamar?"

Yooa menoleh ke lelaki yang masih berdiri itu, "Iya, boleh kan?"

"Boleh aja sih. Mau dibantuin gak nih?"

"Boleh," ujar nya sembari mengangguk.

Wonwoo akan mengeluarkan beberapa baju untuk Yooa masukkan ke lemari.

Tidak berapa lama kemudian sebuah paket kembali datang, membuat Yooa tersenyum lebar.

"Eh, ini seriusan lu yang beli?"

"Iya, besar banget ya? Muat ngak ya buat dimasukin ke dalem?"

Wonwoo tidak tahu harus bereaksi seperti apa.

Pertama, karna ia tidak pernah serumah dengan seorang wanita selain kakak nya sendiri.

Kedua, entah hanya Yooa atau memang semua gadis yang baru pindah rumah itu memang sesibuk Yooa?

"Ngapain beli cermin segede gini?"

"Buat latihan ngedance di kamar, males soal nya kalo nyewa studio,"

Wonwoo kembali melirik kamar Yooa, "Emang bisa latihan di kamar?"

"Bisa kok. Nanti gua tempelin pengedap suara deh biar gak nganggu,"

Mungkin ada baiknya seperti itu karna Wonwoo sendiri tidak suka keributan.

Selama ini hanya tinggal berdua dengan orang introvert yang cebol itu.

Dengan kedatangan Yooa, ada beberapa hal yang sudah mulai terasa berbeda.

"Geser dikit ke kiri," ujar Wonwoo yang menopang dengan punggung nya.

"Itu kanan, geser ke kiri loh. Kiri nya elu,"

"Oh, iya-iya,"

Setelah bersusah payah akhirnya cermin sudah bisa dipajang di sudut kamar.

"Habis ini gua traktir makan deh ya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Habis ini gua traktir makan deh ya. Makasih banget uda bantuin," 

Sebenarnya Wonwoo masih penasaran bagaimana bisa wajah Yooa sekecil itu.

Seperti boneka barbie, badan nya bagus, dia tinggi dengan rambut panjang, benar-benar cantik.

"Kalo kamar lu yang mana?" tanya Yooa penasaran.

"Pas disebrang itu, sebelah nya gua kamar nya Jihoon. Sebelah ini kamar cewe nya Jihoon," ujar nya menunjuk-nunjuk.

Kamar mandi laki-laki ada di kamar Wonwoo karna Jihoon tidak suka kamar nya dimasuki orang sembarangan.

Keduanya kemudian membicarakan banyak hal, mulai dari kegiatan di kampus hingga apa yang akan dilakukan saat liburan.

Wonwoo mengaku ibu nya yang membelikan apartemen ini.

Namun karna kesepian ia jadi mengundang Jihoon untuk tinggal bersama, kemudian kamar lain jadi disewakan untuk orang juga.

"Wah, jadi Jihoon ngak bayar dong?"

"Bayar kok, kan yang bersih-bersih bukan kita. Baju juga bakal dicuciin,"

"Loh iya? Gue ngak tahu baju bakal dicuciin juga?"

"Yah, overall sih yang dibayar cuman soal listrik, air, wifi, cuci baju sama bersih-bersih. Kalo makan ya beli sendiri,"

Yooa masih membentangkan seprei sedangkan Wonwoo membantu nya memasukkan bantal ke sarung.

"Iya, ngerti kok. Jadi nanti makanan bulanan nya patungan aja?"

"Itu nanti aja di bahas kalo cewe nya Jihoon uda pindah. Liat pendapat aja ntar gimana,"

Setelah selesai kedua nya duduk termenung dilantai, entah apa yang dipikirkan.

Yooa sibuk melihat sekeliling, merasa sebuah rumah baru sudah menampung nya.

Sedangkan Wonwoo sibuk meneliti gadis itu, bagaimana bisa ia memakai baju tidak berlengan saat cuaca baru berpindah ke musim semi?

"Mau makan ngak?" akhirnya Wonwoo berani memecahkan keheningan mereka.

"Eh, iya. Gua yang traktir ya? Mau makan apa nih?"

Gadis itu meraih ponsel nya dan membacakan beberapa jenis makanan yang mungkin akan menarik perhatian Wonwoo.

Tidak ia sangka lelaki itu cukup ramah walau tampang nya tidak terlihat seperti itu.

"Gua lagi pengen yang pedes nih," balas Wonwoo yang kembali membuatnya mengoceh kan beberapa jenis makanan pedas.

Kok imut banget sih?

"Punya pacar ga lu?"

TBC

Kalo Perfecto aku bikin nya emang alur lambat, yang ini di cepetin aja hehehe

Nanti kalo udah bebas kemana aja, paling pertama mau kemana?

-Keipaplova21
2nd July 2020

✔Home [JWW]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang