Untuk sekali itu saja, Wonwoo bersyukur UTS nya sudah diserahkan sejak lama dalam bentuk gambar, bukan ujian tertulis.
Biar saja hari ini Wonwoo tidur seharian, mengisi kembali segala tenaga nya.
Pagi itu terlihat seperti biasa, Eunha yang membuatkan sarapan untuk semua orang sambil menghafal nomor akun.
Jihoon yang hanya tidur dua jam masih betah meletakkan kepalanya di meja.
Yooa yang sudah bersiap sejak tadi melirik aneh ke kamar Wonwoo yang masih dihuni pemiliknya itu.
"Anak itu ngak ujian ya?"
Jihoon berusaha menggeleng, "Kan UTS nya dia praktek bukan teori,"
Gadis itu kembali mengangguk mengerti. Setelah menghabiskan sarapan, giliran Yooa yang mencuci piring.
"Duluan aja, kelas gua masih lama masuknya,"
Dengan itu Eunha dan Jihoon segera bergegas demi menghindari macet di pagi hari.
Yooa yang merasa tidak tega, kembali mengecek kamar Wonwoo.
"Won, udah bangun belum?"
Tidak ada jawaban dari dalam.
"Jeon Wonwoo aku pergi ya,"
Namun pintu malah terdengar terbuka.
"Lu ada obat ngak?" Tanya lelaki itu dengan suara serak dan wajah pucat pasi.
"Loh lu sakit?" gadis itu menempelkan punggung tangan nya ke dahi Wonwoo, "Kok ngak bilang sih kalo lagi sakit,"
Yooa segera bergegas ke kamar nya mencari kotak dengan persediaan obat nya dan kembali menghampiri Wonwoo.
"Lu mau makan apa? Makan dulu baru makan obat,"
"Udah, ngak usah, lu buruan pergi lah daripada telat," usir Wonwoo.
"Ngak papa kok, yang hari ini gue masih belum UTS karna pertemuan nya belum nyampe,"
Yooa kemudian mengambil air dingin dan handuk bersih, "Tiduran aja dulu, ntar gua kompresin,"
Lelaki itu mengangguk pelan kemudian berjalan kembali ke kamar nya untuk membaringkan kepala yang masih berputar itu.
"Gua beliin bubur ya, ntar habis makan bubur baru makan obat,"
Lelaki itu diam, merasakan handuk dingin yang menyentuh dahi yang sudah membakar.
Badan nya lemas, tenggorokkan nya sedikit kering dan kepala nya masih berdenyut.
"Terserah lah," bisik nya.
Yooa memesan dua bungkus bubur dari online, bubur salmon dan bubur kimchi dengan tambahan rumput laut.
Ia duduk di samping tempat tidur lelaki itu, sambil melipat kaki nya dan menunggu datang nya bubur.
Padahal ia ingin sekali memamerkan sepatu convers nya yang baru ke Mimi, sudah sejak lama ia menantikan paket itu datang. Tapi kalau meninggalkan Wonwoo juga sepertinya hati nya tidak akan sanggup.
Sakit saat sedang tidak berada di rumah orang tua adalah yang paling menyedihkan, tidak akan nyaman saat melakukannya sendiri semandiri apapun kamu.
Bel bunyi memberi kabar bahwa bubur yang dipesan sudah datang.
Yooa sedikit menggoyang tubuh lelaki itu, "Bangun bentar, gua bawain bubur ya,"
Semangkuk untuk sekarang, semangkuk lagi untuk nanti kalau kondisi nya belum baikan.
Gadis itu melihat Wonwoo yang sudah duduk dengan matanya yang terpejam, walau sakit juga sepertinya lelaki itu masih menawan.
"Ayo buka mulut, ah-" Wonwoo yang membuka matanya terkejut dengan sodoran sendok dari Yooa.
"Masih bisa makan sendiri gue," walau lelaki itu tetap saja membuka mulutnya membuat Yooa memasukkan sesendok makanan itu.
"Ngak papa kok, kalo lagi sakit tuh paling males buat ngapa-ngapain,"
Seterusnya hingga bubur di mangkuk itu habis, Yooa menyodorkan segelas air minum dan sebutir obat demam.
"Lu beneran ngak kuliah?"
Yooa menggeleng, "Udah terlanjur kan, yaudah pakek jatah absen aja,"
"Tapi kan masih sempet, walaupun telat dikit sih," Wonwoo kembali membaringkan tubuh nya.
"Pergi aja lah daripada pakek jatah absen, gua cuman bakal tidur kok, ntar juga baikan,"
Dunia mimpi cepat sekali merebut kesadaran lelaki itu beberapa saat hingga ia membukakan matanya kembali.
Merasa dirinya sudah tidak selemah tadi dan memutuskan untuk duduk sebentar. Empat jam terlewat begitu saja ternyata.
Hanya untuk menemukan Yooa yang sedang tergeletak di lantai dekat tempat tidur nya. Masih dengan baju yang terakhir kali Wonwoo ingat, ditambah sebuah laptop dan beberapa buku disamping gadis itu.
Wonwoo menjatuhkan kepala nya, mengukir senyuman tipis dan mengusir perasaan yang terlalu menyenangkan itu.
Ia akhirnya mengangkat gadis itu untuk ditidurkan ke tempat tidur nya, kemudian membaringkan diri nya kembali.
Ia tidak pernah tahu seorang gadis seperti Yooa benar-benar akan mengisi dunia nya dengan segala kebahagiaan ini.
Ia juga tidak pernah tahu sekhawatir apa Yooa saat menatap nya yang terkulai lemas.
Ia hanya akan tahu saat Yooa sendiri yang menyatakannya, karna gadis itu selalu menyembunyikannya dengan baik.
TBC
-Keipaplova21
15th July 2020

KAMU SEDANG MEMBACA
✔Home [JWW]
RomanceBukan kamar ku, atau kamar mu. Kau lah yang menjadi alasan ku untuk selalu ingin pulang ke rumah. Kembali merasakan kenyamanan nya saat sudah lelah menjalani hari. 'Cause you are my home.