13 | Fine

171 31 1
                                    

"Jadi, kalian pasti ada kan temen yang ngak tahu mau jurusan apa, masih lost gitu, ngak tau passion nya apa?"

Semuanya mengangguk.

"Ya itu gua dulu. Jadi ibarat setahun itu ya mencari jati diri gitu deh, makanya telat setahun masuk kuliah nya,"

"Terus kok kak Seungcheol tahu sih?"

Yooa mengangkat bahu nya, "Dia udah dari semester satu sih ngejar gua. Tapi gua tolak, terus bilang sama dia gua ngak bakal pacaran sama yang seumuran, supaya dia ngejauh juga sih,"

Jihoon menggeleng, "Malah makin nempel kan?"

"Iya anjir, kesel banget sumpah," kesal Yooa yang kemudian membuat Wonwoo mengangguk.

Akhirnya ia mengerti apa yang dikatakan lelaki itu kemarin.

"Terus sekarang gua manggil lu pakek kak aja deh ya, biar sopan," kata Wonwoo.

"Sopan tuh ngak tidur bareng cewe sambil ngak pakek baju," cecar Yooa.

"Ihh apaan lu tidur sama siapa?" tuduh Jihoon yang turut membuat Eunha menatap ke arah lelaki itu.

"Sopan tuh skidipapap nya ngak dirumah sewa," lempar Wonwoo lagi yang kemudian membuat Yooa tertawa.

"Keras banget ya?" cicit Eunha yang membuat Wonwoo dan Yooa mengangguk serentak.

Sedangkan Jihoon hanya terkekeh bahagia.

"Makanya ga usah sok cemburu sok marahan ngak jelas gitu. Idup udah ngak jelas ngak usah ditambah ngak jelas nya,"

Ngak jelas banget ngomong nya.

"Namanya pacaran, kalo cemburu wajar kok kak," bela Eunha yang kemudian menggandeng lengan Jihoon.

"Lu aja yang ngak pernah pacaran," lempar Jihoon lagi tidak mau kalah.

"Udah baik aja baru gini, kemarin sampe ngak mau nganterin ke kampus, makan siang juga bareng gua," ejek Yooa.

"Tapi, lu belum pernah pacaran Won?" tanya Yooa super penasaran.

Tidak yakin pria seperti imut kucing itu tidak pernah menjalin hubungan asmara.

"Belum, sampe dikasi jimat sama nyokap supaya dapet pacar,"

Yooa dan Eunha sontak tertawa keras, mengagetkan Jihoon yang sedang menegak air.

"Sumpah? Kakak ada hantu penjaga nya ngak sih?"

"Hantu apaan beb?" balas Jihoon tidak mengerti.

"Itu loh kak, kan katanya kalo cowo udah lama ngak pacaran tuh ada hantu penjaga nya. Hantu nya cewe perawan yang mati gitu, jadi hantu nya nungguin cowo nya mati biar bisa barengan pas jadi hantu,"

"Karna dia perawan gitu?" tebak Yooa yang mendapat anggukan dari Eunha.

Seketika semuanya melihat ke arah Wonwoo, "Apa sih ah, bocah sembarangan ngomong nya,"

"Oh, atau punya kakak tuh yang tipe janda muda yang bunuh diri, jadi suka nya yang brondong,"

Yooa kembali tertawa mendengar pernyataan itu.

"Sumpah nih bocah ya," sebal Wonwoo.

"Wei, cewe orang ni," Jihoon menekan kepala Wonwoo agar ia kembali duduk di tempat nya.

"Kalo lu, kenapa kemarin minggat hah?" todong Yooa dengan setangkai Pocky yang kemudian dimakan nya.

"Males lah ngomong,"

"Jijik banget ngambek nya," sepak Jihoon dari bawah meja yang pas mengenai kaki Wonwoo.

"Ngak tau lah, kebetulan kakak gua juga lagi mau curhat, sekalian ke rumah nya aja,"

"Marah sama gue ya?" tebak Yooa yang membuat Wonwoo mengangkat bahu nya.

"Lagian ngapain sih lu kak, bisa sampe mabuk gitu, mana sama kak Seungcheol lagi," cecar nya.

"Dibilang ngak usah pakek kak segala, ngak banyak yang tahu soalnya,"

Wonwoo masih menatapnya, seakan menanti jawaban yang ia inginkan.

Bukan sebuah pengalihan dari gadis itu.

"Katanya doang sih mau penyambutan anak baru di club, tapi ngak tau lah kenapa si Seungcheol bisa disana bareng Hoshi,"

Jihoon dan Eunha hanya mengangguk mengamati keadaan, tidak sepenuhnya tahu mengenai kejadian itu.

"Sebenarnya kemarin tuh gue udah mau nelfon elu, dia nya ngotot banget mau nganterin pulang,"

"Nelfon gua?" ulang Wonwoo, Yooa hanya mengangguk pasrah.

"Makanya sekalian aja nunjukin kalo gue serumah sama lo. Kalo dia macem-macem sama lo bilangin gue, biar abang gue yang urus,"

"Loh kok jadi abang?" tanya Jihoon.

"Dia udah diperhatiin abang gue soalnya nganggu banget kan, tapi ngak pernah terang-terangan ngusik gitu ngerti ngak sih? Kan jadi nya kita juga ngak bisa gerak kan,"

"Iya, ngerti sih kak,"

"Emang abang lu preman apa gimana?" tanya Wonwoo.

Sebenarnya setengah nya juga adalah perasaan penasaran agar ia lebih berhati-hati.

"Ngak lah, abang gue mana mau turun tangan langsung. Palingan juga nyuruh bodyguard nya,"

"Tinggal giliran lu beb,"

Eunha mengangkat kepala nya, "Apanya aku?"

"Lu kenapa bisa pulang sama si tiang kemaren?"

"Itu tuh matkul umum kak, terus tau kan si Doraemon, dosen Etika dan Perilaku itu loh,"

"Lah lu ada matkul dia?" Jihoon terlihat sedikit terkejut.

"Ya iya, terus kan kalo kerja kelompok sama doi tuh ribet, makanya bisa sekelompok sama Mingyu yang ngak sejurusan,"

Jihoon menggaruk belakang leher nya, "Emang ribet sih tugasnya dia,"

"Yauda makanya ga usah pakek acara marah lagi,"

"Iya iya, ngerti kok," senyum Jihoon.

TBC

-Keipaplova21
13th July 2020

✔Home [JWW]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang