19 | Unexpected

137 27 6
                                    

"Loh?" Yooa menatap nya aneh, "Lu ngapain disini?"

Nayeon yang melihat itu terkekeh, "Lu ngak expect bakal dia yang dateng?"

Gadis itu menggeleng, masih membisukan bibir nya, benar-benar tidak menyangka.

"Dia sih yang minta dipasangin sama lu. Jadi kita pisah disini aja ya," ujar Jonghyun yang kemudian pergi ke arah lain dengan Nayeon.

"Mau makan apa?" Gadis itu hanya menatap nya, terlalu mengenal nya membuat Yooa menjadi salah tingkah.

Lelaki itu masih menatapnya lekat, seperti benar-benar memancarkan kebahagiaan melalui mata nya.

Sayang nya Yooa tidak menganggapnya lebih dari teman. Setelah ini ia harus menjelaskan semuanya dengan jelas.

"Makan sushi aja yuk?" Kemudian lelaki itu berjalan duluan.

"Tae," panggil nya namun lelaki itu tidak menyahut, masih berjalan dengan percaya diri walau tahu akan ditolak.

"Lee Taeyong,"

Lelaki itu berbalik, Yooa menundukkan kepala nya sedikit, "Ga suka makan sushi. Makan Ramen aja ya?"

Taeyong sedikit terkekeh, itulah yang membuatnya berhasil jatuh hati kepada gadis imut itu.

Selalu saja berlaku layaknya seorang gadis yang harus ia lindungi sepenuh hati, seorang gadis yang lemah.

"Gua ngak tahu lu ngak suka sushi?" lelaki itu kemudian menempatkan telapak tangan nya di atas kepala Yooa.

"Ngak suka ikan mentah sama wasabi," ujar gadis itu sambil melengkungkan sudut bibirnya kebawah.

"Yauda ngak papa kok, gua juga suka-suka aja sama Ramen,"

Setelah makanan datang pun rasanya suasana sangat canggung karna Yooa terlalu mengenal lelaki di hadapan nya.

"Tae,"

"Gua serasa jadi Taehyung deh sumpah," kekeh nya yang membuat Yooa juga ikut tertawa.

"Yong," panggil nya lagi.

Lelaki itu hanya berdehem memberikan jawaban, merasa tahu apa yang akan gadis itu katakan, ia memilih untuk tidak mengangkat kepala nya.

"Tau kan, gua tetep ngak bisa,"

Taeyong masih diam, mengaduk makanan nya sembarangan.

"Jeon Wonwoo ya?" akhirnya ia berani mengangkat kepala nya, melihat gadis yang selalu menjadi yang termanis didepan nya.

Sepertinya selama beberapa waktu kedepan Taeyong tidak akan bisa menemukan gadis lain untuk menggantikan Yooa di hatinya.

Yooa yang mendengar nama itu sedikit terkejut.

"Gua beneran cuman nganggap lu temen, ngak bisa lebih dari itu, Yong. Gua beneran minta maaf ya. Di sisi lain, iya, ada dia,"

"Untuk hari ini aja ya Yoo? Setelah ini gua beneran bakal nyerah," senyum nya masih saja menawan seperti biasa.

.
.
.

Wonwoo menatap gadis berambut pendek didepan nya itu. Bukan ini kan Jiho yang Eunha tunjukkan di ponsel nya?

"Jiho nya ngak bisa dateng kak, ganti Binnie aja ya?"

Gadis yang disebutkan namanya enggan menatap lelaki itu, sedari tadi masih betah melihat orang yang berlalu lalang.

"Kalo ngak bisa dateng ya batalin aja tadi, ngapain ngerepotin orang?"

Binnie yang merasa disindir akhirnya menatap lelaki itu. Aneh nya saat Wonwoo menatap nya kembali, ia merasa seperti melihat diri nya sendiri.

Seorang gadis yang menghemat perkataan dan hanya melemparkan pandangan tanpa perasaan apapun.

"Saya tidak merasa direpotkan,"

Buset, ngomongnya kek google translate.

Eunha tersenyum lebar, "Kakak sama Binnie jalan aja dulu. Mana tau cocok kan, aku sama kak Jihoon duluan ya,"

Meninggalkan kedua insan yang tidak ingin memulai percakapan itu berdua saja.

"Kak, saya lapar," Wonwoo langsung melihat ke gadis itu yang sedang menarik ujung jaket denim nya.

"Mau makan apa?"

"Terserah aja,"

"Yaudah ayo,"

Gadis itu hanya berjalan mengikutinya dari belakang, tidak mengeluarkan suara apapun.

Kata Eunha gadis ini memang berasal dari keluarga berada yang diajari tata krama kelas atas, berbeda dengan Wonwoo yang bisa mengumpat sesuka hati nya.

"Nanti hilang," ujar Wonwoo yang kemudian meraih tangan Binnie untuk mengikis jarak yang sengaja dibuat.

"Saya tidak-"

"Mau makan itu aja ngak? Daging panggang? Boleh kan?" Binnie menganggukkan kepala nya menurut.

Tanpa Wonwoo sadar, gadis itu mampu membuatnya melimpahkan semua atensi nya, secara keseluruhan.

Bagaimana ia memandangi Wonwoo dengan mata berbinar saat sedang memanggang daging atau bagaimana mata nya membesar ketika sepotong daging menyapa indra pengecap nya.

"Enak sekali," ujar nya hampir berbisik yang terdengar oleh Wonwoo.

Ia sedikit terkekeh dengan beberapa tingkah Binnie yang lain, seperti ingin mengekspresikan sesuatu tapi tertahan oleh peraturan.

Wonwoo sendiri tidak sadar kalau Binnie berhasil membuatnya melupakan Yooa sesaat.

TBC

-Keipaplova21
19th July 2020

✔Home [JWW]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang