10 | Jealousy

188 34 0
                                        

Kalau kemarin giliran para wanita yang menjadi menyeramkan, seperti nya minggu ini adalah giliran para pria.

Wonwoo dan Jihoon sama-sama sedang ada dikamar Wonwoo, seperti biasa, sedang bermain game online.

Namun entah mengapa tidak ada yang sedang bermain dengan baik.

"Ah, Ji! Yang belakang gua tembakin kek, sumpah,"

"Gua juga lagi susah anjir, ini ga mati-mati yang didepan, gimana mau yang dibelakang lu,"

Dan masih banyak lagi ocehan yang membuat mereka menyerah dengan keberuntungan hari itu.

Setelah kalah untuk kedua kali nya tidak ada lagi yang ingin mengajak bermain duluan.

Keduanya sedang meletakkan handphone panas itu di dada dan menatap langit-langit dengan pasrah.

Jam sudah hampir menunjukkan jam makan malam.

"Tapi kenapa dua itu belum pulang juga?" mulai Jihoon yang kemudian meraih ponsel nya hendak menghubungi kekasih nya.

"Cewe lu mana?" tanya Wonwoo masih menatap kosong langit-langit kamar nya.

"Katanya sih kerja kelompok apa gimana gitu tapi kok ngak kelar-kelar kek nya," oceh lelaki kecil itu.

Wonwoo hanya mengangguk.

"Yooa bareng anak club nya katanya," ujar nya pasrah.

Berharap dapat menjemput gadis itu seperti kemarin hari, tapi entah kenapa belum ada balasan darinya sama sekali.

"Ohya? Ngak makan dirumah?"

Wonwoo menggeleng.

"Kalo stengah jam lagi cewe gua belum pulang kita masak mie aja," saran Jihoon.

Dan akhirnya keduanya pun mengikuti saran Jihoon.

Wonwoo bisa merasakan aura aneh dari Jihoon yang memancar.

Walau biasanya lelaki itu sangat menyukai ramyeon dengan kimchi, tapi kali ini sepertinya berbeda.

Jihoon terlihat sedikit risau, terus saja menatap layar ponsel nya seperti menunggu sesuatu untuk muncul.

Setengah jam kemudian Eunha baru muncul di depan pintu.

Memang bukan Jihoon yang membukakan pintu, tapi terlihat dari belakang dengan siapa gadis itu pulang.

"Ngak bawa kunci?" tanya Wonwoo aneh dengan Eunha yang menekan bel rumah.

"Kunci nya di tas, udah tenggelem gitu. Males ambil lagi, kak,"

Jihoon jelas melihat seorang lelaki berbadan tegap dibelakang kekasih nya.

Walau bersama dengan seorang gadis juga, Jihoon jelas tahu kalau lelaki yang ada dibelakang Eunha itu menyukai kekasih nya.

"Kenapa pulang nya lama?" todong Jihoon saat Wonwoo sudah menutup pintu.

Jadi gue yang aneh sendiri kan, asem deh.

"Kan udah aku bilang, kerja kelompok," bela Eunha sembari menautkan kedua alisnya.

"Terus kenapa ngak bilang kalo uda mau pulang?"

"Handphone ku lowbat kak, lagipula ada yang nganter kok," ujarnya kemudian mulai berjalan ke arah kamar nya.

Jihoon yang melihat itu sontak berdiri dan mengikuti gadis nya.

"Emang ngak bawa power bank? Terus yang nganterin siapa? Si Mingyu-mingyu itu?"

"Ihh apa sih kak? Kok jadi sewot banget? Kan tadi bareng Lisa juga,"

"Lisa itu gebetan nya bukan Mingyu. Bisa aja kan dia jadiin Lisa alibi supaya ngak ketahuan kalo lagi deketin kamu?"

"Kak, aku lagi capek sumpah. Kepala ku panas banget, bahas ginian nya lain kali aja ya?"

"Apanya lain kali? Ngak, ngak ada lain kali lagi. Mau pulang sama Mingyu lagi lain kali?"

Eunha menatapnya heran, sedang tersulut emosi apa lagi kekasih nya itu?

"Aku capek, mau tidur, besok aja ngomong nya," kata Eunha yang kemudian mendorong Jihoon keluar dari kamar nya.

"Liat ngak? Hebat banget dia bisa gitu sama gua? Ga nyangka, uda gede ternyata ya," oceh nya yang kemudian beralih ke kamar nya sendiri.

Bel pintu yang berbunyi membuat Wonwoo kembali spontan beranjak untuk kedua kali nya.

Hanya untuk menemukan Yooa yang sedang tertidur dibopong oleh Seungcheol.

"Wah, gile. Ngak nyangka gua, murahan banget cewe ini sampe bisa serumah sama lu?" tanya Seungcheol yang langsung menyerahkan gadis itu ke pelukan Wonwoo.

"Lu apain temen gua kak?"

"Tadi nya sih mau, tapi belum gua apa-apain lah. Mabok tuh, gua ga bakal sama cewe yang lagi mabok, ga seru," balasnya kemudian berdecih.

"Lu diem-diem ngeri juga ya. Tau-tau udah serumah aja, jadi yang kemarin gua tanya itu lu jadi asem karna uda pernah sama dia?"

Wonwoo hanya menatapnya sinis, enggan memberikan penjelasan apapun berhubung dirumah sedang sunyi dalam pikiran mereka masing-masing.

"Asal lu tau aja, Yooa tuh ga suka sama bocah kayak lu,"

"Apa sih kak," sebal Wonwoo yang kemudian hendak menutupkan pintu.

"Oh, ngak tau ya? Yooa tuh seumuran sama gue, dia cuman telat masuk kampus, makanya bisa seangkatan sama lu," kemudian lelaki itu pergi.

Rasanya kok, seperti sudah dibohongi.

TBC

-Keipaplova21
10th July 2020

✔Home [JWW]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang