"Kalian berdua?" Eunha menatap kedua kakak kelas dihadapannya penuh penasaran.
"Kan semalam udah? Ngapain lagi kak?"
Wonwoo dan Yooa hanya mengangkat bahu mereka, masih fokus melahap oat meal buatan Yooa.
"Jadi ngak bakal makan dirumah nanti malam?"
"Masih belum tahu, kalo bisa makan dirumah aja ya Yoo,"
Yooa mengangguk, "Kami cuman ke cafe kok, nongkrong doang,"
Tapi seperti yang dipercayai Jihoon, yang namanya ngedate dengan orang yang kita sukai itu tidak akan 'cuman ke cafe'.
Apalagi kedua nya belum menyadari perasaan satu sama lain, maka Jihoon tidak akan berkomentar banyak tentang itu.
Yooa dan Wonwoo akhirnya benar-benar pergi ke unicorn cafe yang dikatakan.
Setiap sudut yang ia rasa cocok untuk masukkan ke Instagram, Yooa meminta Wonwoo untuk menjadi fotografer nya.
Beruntung lelaki itu pernah ikut club fotografi, makanya sedari tadi Yooa terus saja memuji skill lelaki itu.
"Habis ini mau kemana?" Merupakan senjata lelaki untuk berlama-lamaan dengan mu, makanya hati-hati akan jebakan lelaki ya!
Yooa malah jatuh ke jebakan itu, "Ngak tahu. Kata Jihoon, Eunha bentar lagi ultah deh,"
"Oh ya? Mau beliin kado?"
Yooa mengangguk sembari memotong kue coklat didepan nya dan menyodorkannya kepada Wonwoo.
Entah mengapa keduanya sangat nyaman satu sama kali, seperti lupa kalau mereka belum memiliki hubungan romantis yang resmi.
"Ke Ikea aja yuk," ajak Yooa, "Eunha mau ngehias kamar kayaknya, jadi beliin gantungan lucu gitu aja,"
Wonwoo mengangguk mengiyakan, "Kalo memang bakal lama, kabarin Jihoon aja kalo kita pulang agak malem,"
Yooa langsung mengangkat kepala nya, "Nanti dia nyari kesempatan dong," tuduh nya.
"Semua cowok tuh bakal selalu nyari kesempatan, namanya juga cowok,"
"Lu ngak?"
"Apalagi gua. Tapi lu aja yang ngak tahu kan kalo si kesempatan tuh jarang keliatan, makanya susah,"
Yooa masih bingung, antara terlalu peka atau memang Wonwoo yang bicaranya tidak jelas.
"Gue punya ngak kesempatan itu?" Yooa semakin bingung, kalau ia membalas kalimat itu, bagaimana kabar jantung didalam nanti?
"Kesempatan buat dapetin lu, bisa kasi gue kesempatan itu ngak?" ucap nya tanpa henti.
Gadis itu langsung mengangguk, tidak berfikir dua kali, karna itu pula alasan ia sudah menolah Taeyong semalam.
"Kalo gitu bakal gua pakek kesempatan nya, lu cukup siapin hati aja,"
Dan benar kata Wonwoo, hati Yooa tidak siap menerima segala perlakuan manis lelaki itu.
Bagaimana Binnie bisa tidak suka, Wonwoo yang terus menggandeng tangan Yooa dengan hangat, menjawab semua pertanyaan dengan sabar.
Ia bahkan membelikan gadis itu coklat dan permen yang banyak, mengingat tanggal bulanan Yooa semakin dekat.
"Ntar gua anterin ke Rumah Sakit lagi biar ngak usah sama bodyguard nya abang lu,"
Gadis itu hanya mampu mengangguk, berusaha berfikir bagaimana bisa ia mengingat tanggal sekali sebulan itu.
"Biar gua aja yang jadi bodyguard nya,"
Setelah hari itu, rasanya setiap hari bagai kencan bagi Yooa.
Wonwoo yang terus mengantarnya ke kampus dan menjemputnya pulang kalau mereka memiliki waktu pulang yang berbeda.
Ia yang akan membelikan minuman dingin dan makanan ringan kalau-kalau Yooa akan menghabiskan waktu lama di kampus untuk kerja kelompok.
Atau ia yang akan menawarkan pelukan gratis saat Yooa mengalami kram di perut yang luar biasa.
Ia juga akan dengan sigap mengantarkan gadis itu ke Rumah Sakit saat kaki nya keseleo saat sedang latihan di club dance.
Bahkan kakak nya Yooa yang katanya selalu memiliki pengintai untuk melindungi Yooa pun kalah cepat.
"Lagian ngapain sih sok-sokan loncat gitu," omel Wonwoo saat menggendong gadis itu pulang.
"Kan aku belajar nya bukan sendiri sih, sama yang ahli juga," bela gadis itu.
"Jun itu udah belajar gituan dari kecil, beda sama kita Yoo, lu kira tumbling gitu sekali loncat langsung bisa?"
"Iya deh," gadis itu menghela nafas.
"Padahal bakal ada festival buat pergantian ke musim panas kan?"
"Tapi itu masih belum persiapan kok, masih 2 minggu lagi buat persiapan," ucap nya.
"Sebulan lebih lagi kan festival nya? Kalo kaki nya ngak bisa sembuh gimana? Habis ini jangan latihan dulu ya," saran Wonwoo.
Yooa bingung mengapa lelaki itu jadi melembutkan setiap kalimat yang dilontarkan?
"Tapi kan harus nyari koreo juga," balas nya sambil menenggelamkan wajah di punggung Wonwoo.
"Daripada ngak bisa ikut sama sekali festival nya?"
Dan masih banyak perlakuan bak tuan putri yang diberikan Wonwoo hingga Yooa lelah mendengar pertanyaan yang dilontarkan untuk nya.
"Lu pacaran sama Jeon Wonwoo?"
MAUNYA SIH GITUUU!
TBC
-Keipaplova21
21st July 2020
KAMU SEDANG MEMBACA
✔Home [JWW]
Любовные романыBukan kamar ku, atau kamar mu. Kau lah yang menjadi alasan ku untuk selalu ingin pulang ke rumah. Kembali merasakan kenyamanan nya saat sudah lelah menjalani hari. 'Cause you are my home.