"Gua bisa bilang gini karna udah ada Wonwoo aja,"
"Gue bang?"
Junsun mengangguk, "Kalo aja kemarin lu belum nembak adek gua, mau gua geret ke Singapur juga,"
Sedikit banyak Wonwoo berterima kasih atas semua perencanaan nya yang gagal, setidaknya yang gagal kali ini adalah perencanaan punya lelaki itu.
Ia juga tidak terkejut kakak Yooa sudah mengetahui hubungan mereka tanpa harus diberitahu lagi. Intel nya memang luar biasa.
"Udah lu lepas ya?" tanya Yooa yang hanya dimengerti Junsun. "Udah lama juga sih," balasnya sembari menyeruput minuman.
"Gua ngerasanya baru belakangan deh?" Wonwoo tidak mengerti sama sekali.
"Baru belakangan gue ngelepas semua nya,"
"Semua nya?"
"Semua nya. Cuman karna ada si ini yang sama lu makanya gue ngelepas semuanya,"
"Semua intel yang ngikutin gue buat ngejagain gue," bisik Yooa yang kemudian dibalas anggukan oleh Wonwoo.
Ternyata memang benar gadis ini dikelilingi oleh intel yang hanya bisa dibayar orang super kaya itu.
"Terus lu kapan pindah?"
Walau memang hanya Wonwoo saja yang tidak bersuara, tapi lelaki itu tetap memperhatikan takut akan melewatkan entah apa.
"Besok,"
Sebuah jawaban yang bahkan membuat Wonwoo mengangkat kepala nya.
Junsun memberikan senyuman untuk lelaki itu, "Lu juga terkejut?" Wonwoo mengangguk pelan.
"Untung aja kan lu ajak gua juga?"
"Lu yang ngajak dia kemari?" Wonwoo mengangguk lagi, ia kira sesekali pria pebisnis itu harus melihat penampilan adik nya sendiri.
Yooa menghela nafas nya pelan, rasanya baru saja ia bahagia sedang duduk bersama kakak nya yang juga semeja dengan Wonwoo.
"Ngapain sih pindah lagi? Ngak betah di Korea lagi?"
Baru satu setengah tahun yang lalu lelaki itu mengembangkan bisnis nya di Korea, bersamaan dengan Yooa yang menjadi mahasiswa baru di kampus nya.
Gadis itu juga memutuskan untuk kuliah karna iming-iming dari Junsun yang tidak akan pindah negara lagi.
"Di Jepang ngak betah, Korea juga gitu makanya mau pindah ke Singapur?"
"Gua mau nikah," Jujur Yooa tidak pernah terkejut dengan segala rahasia yang lelaki itu katakan kecuali yang ini.
Rasanya seperti dikhianati tidak pernah tahu kalau kakak nya ini mempunyai seorang pendamping bersama nya.
"Tau-tau udah nikah aja? Yang lu jebolin kemarin yang ini bukan?"
"Yang ini kok. Emang udah lama pacaran sama dia, lu aja yang ngak tahu,"
"Wah gila ya. Di saat lu bahkan pakek intel buat ngikutin gue, gue bahkan ngak tahu siapa cewe lu?"
Junsun mengangkat bahu nya, "Emang dia yang nitip supaya ngak dikasi tau, kalo tau pasti bakal heboh,"
"Kenapa emang? Siapa sih hah?" tantang Yooa yang hanya menerima kekehan dari abang nya.
"Anak nya Presiden di sana,"
"Anjir," bisik Wonwoo.
"Anak Presiden Singapur?" Junsun mengangguk.
Kali ini mungkin Yooa benar-benar bisa memberikan penghargaan atas keberhasilan Junsun dalam memberikan kejutan.
"Nanti gue undang kok, awas lu ngak dateng. Tapi Wonwoo ga bisa diundang ya dek, bahaya buat lu soalnya," kekeh lelaki itu.
Wonwoo tidak pernah tahu kalau lelaki yang selalu berbalut jas itu memiliki sisi lain jika dihadapkan dengan keluarganya.
"Lu kok bisa sih gaet anak presiden?"
"Ketemu di Jepang kemarin," Yooa hanya mengangguk.
"Ceritain kek cewe nya kayak gimana, mana foto nya. Anjir ah mau jadi kakak ipar tapi gua clueless banget soal dia," gadis itu mengusap wajah nya sendiri.
"Lu cari di google juga banyak keluar artikel nya elah, protes terus perasaan,"
Wonwoo hanya tersenyum. Sepertinya ia tidak pernah sedekat ini dengan Seulgi walau ia selalu menceritakan masalah pribadi nya.
Baru kemarin gadis itu mencarinya untuk mencurhatkan sesuatu, makanya Wonwoo panik dan langsung meluncur ke rumah kakak nya.
"Ya kenapa bisa suka kalok kayak gitu abang?"
"Selain lu, cuman dia yang bisa ngatur gua," Yooa terdiam, kembali diingatkan dengan mendiang orang tuanya.
"Dari dua tahun ini pacaran sama dia, gua kayak diketemuin lagi sama mama. Ngerti kan?"
Ngerti banget, seperti Yooa yang selalu merasa sedang bersama mendiang ayahnya ketika dengan Wonwoo.
"Dari sana gue yakin kalo dia memang satu-satu nya buat gue," gadis itu mengangguk.
Tidak berapa lama setelah itu Junsun berpamitan, mengatakan ada meeting penting yang menunggu nya.
Yang membuat Wonwoo terkejut adalah saat lelaki itu bangkit dari kursi, beberapa lelaki dari meja-meja disamping juga turut berdiri kemudian mengikuti Junsun dari belakang.
"Jadi, dari tadi-"
Yooa mengangguk, "Ngak terkejut la gue. Menurut lo kenapa dia mau terang-terangan bilang status pacar nya itu? Ya karna orang-orang dia ada di sekitar kita,"
Yooa tersenyum bangga.
TBC
-Keipaplova21
28th July 2020
KAMU SEDANG MEMBACA
✔Home [JWW]
RomanceBukan kamar ku, atau kamar mu. Kau lah yang menjadi alasan ku untuk selalu ingin pulang ke rumah. Kembali merasakan kenyamanan nya saat sudah lelah menjalani hari. 'Cause you are my home.