25 | Here

127 28 6
                                    

"Pulang ntar jalan yuk?"

"Jalan? Mau kemana emang?"

"Kemana aja serah sih. Lu ngak ada mau beli apa gitu?"

Yooa terlihat berfikir, "Ngak sih kayaknya. Lagi pengen jalan ya?"

"Lagi pengen jalan bareng aja. Ke supermarket aja ya, ntar baru liat deh bakal beli apa,"

Yooa mengangguk, sedikit memalingkan wajah nya ke arah jendela mobil, ingin menyembunyikan wajah nya yang sedikit malu.

Belakangan ini Wonwoo sering sekali berkata manis seperti itu.

Entah apapun situasi nya, rasanya Wonwoo selalu membuatnya menjadi lebih baik.

Saat gadis itu begadang mengerjakan tugas, entah angin apa Wonwoo muncul dengan segelas teh hangat ditangan nya.

Atau saat Yooa sedang latihan dengan Mimi lagi di kamar nya, Wonwoo meninggalkan sekotak macaron didepan pintu kamar nya.

Dengan catatan kecil yang berisi :
Jangan kecapekan ntar ngak bisa gua ajak jalan lagi besok.

Mimi yang melihat itu hanya mendegus geli, melihat reaksi Yooa yang benar-benar senang setelah membaca pesan kecil itu.

Atau Wonwoo yang mau-mau saja dipakaian lipstik oleh gadis itu dengan berkata, "Yang penting lu seneng dah,"

Hanya dengan itu saja gadis itu bisa meluluhkan seisi hati nya.

Keduanya berakhir di sebuah supermarket yang cukup besar, namun hanya memutari rak demi rak yang berisi makanan ringan.

"Jadi mau beli ngak?"

"Lu?"

Yooa menggeleng, toh dia kemari karna memang untuk menemani lelaki itu.

"Yaudah balik aja ya? Makan nya dirumah aja," Yooa kembali mengangguk lagi, pasrah dengan tangan kanan nya yang digenggam erat lelaki itu.

Kalau kata Wonwoo, takut hilang jadi harus dipegang erat.

Makan malam hari itu tidak begitu spesial. Eunha sengaja makan dengan cepat karna ingin menyelesaikan tugasnya.

"Banyak banget kak suer deh," ujarnya yang kemudian disusul Jihoon ke kamar nya.

Yooa sendiri menikmati makanan yang sederhana itu sampai Wonwoo meminta sesuatu dari nya.

"Yoo, balkon yuk?"

"Hah? Balkon?"

Wonwoo mengangguk kemudian meraih gelas berisi coklat hangat yang sudah dipersiapkan.

"Kalo jam segini masih ngak gitu dingin kok," ujarnya kemudian berjalan duluan agar Yooa mengikutinya ke balkon kamarnya.

Yooa tidak pernah tahu kalau pemandangan dari balkon Wonwoo akan seindah ini.

"Duduk aja, lagi ngak sibuk kan lu?"

"Ngak kok, hehehe,"

Suasana menjadi tenang, keduanya menikmati waktu masing-masing hingga Wonwoo yang memulai pembicaraan.

"Yoo, tau kan gue demen ma lu?" Gadis itu tertegun, tidak berapa lama kemudian mengangguk, merasa apa ini saat nya?

"Gue berusaha bikin surprise, tau kan ada cake di kulkas?" Yooa kemudian mengangguk.

"Dimakan Eunha sepotong, padahal buat elu," helaan nafas itu malah diketawai Yooa.

"Gue beli balon helium malah dimainin Jihoon sampe cewenya ngamuk dan ngambek,"

"Kata Mimi lu suka sama bunga, tapi uda tiga hari gua pesen bunga nya ga dateng-dateng, kayaknya gue ditipu deh,"

Yooa semakin menaikkan volume tawa nya, "Gue sampe beli boneka tau ngak, boneka beruang, tapi alamat nya malah nyasar ke rumah nyokap,"

"Terus gimana?"

"Diintrogasi lah gila," Yooa kembali terkekeh.

"Gua bilang aja buat pacar, biar seneng nyokap,"

Gadis itu tersenyum, menyadari bahwa Wonwoo juga menyayangi keluarganya.

"Dan rasanya yang perlu gua persiapin itu cuman satu, hati gua. Mau ngak jadi cewe gua?"

Gadis itu menatap Wonwoo sebelum menjawab, menatap jauh ke dalam matanya. Hanya untuk memeriksa yang ke terakhir kali nya.

Berusaha menepis pikiran buruk mengenai masa depan yang sudah menunggu kedua insan itu.

Ia malah merentangkan tangan nya, meminta aebuah pelukan yang dengan sukarela diberikan Wonwoo. Gadis itu menenggelamkan wajahnya di dada bidang yang tercium aroma menyenangkan.

"Mau kok, kalo gua nolak berarti gua bodoh,"

Untung saja Yooa sedang memeluk nya, kalau tidak wajah Wonwoo yang sedang tersenyum lebar seperti orang bodoh itu pasti akan menjadi aib nya.

"Makasih ya," lelaki itu mendaratkan sebuah kecupan ringan di puncak kepala nya.

"Nah gue cuman bisa kasi ini," Wonwoo menyodorkan sekotak Pepero rasa cookies and cream. Itu pun baru dibeli tadi saat pergi ke supermarket dengan Yooa.

"Lain kali ngak usah beliin apa-apa lagi," kekeh Yooa. "Mungkin lu emang ada penunggu nya makanya rencana nya gagal terus."

TBC

-Keipaplova21
25th July 2020

✔Home [JWW]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang