Pagi itu Yooa terbangun dengan kepala yang berat dan rasa ingin muntah.
Untung saja Eunha sudah mandi, kalau tidak ia tidak tahu harus bagaimana lagi.
"Makan aja dulu ya, aku bersihin kamar mandi dulu," kata Yooa yang menyadari bau tidak sedap dari diri nya sendiri.
Aneh nya Eunha hanya mengangguk dengan lemas, tidak seperti Eunha yang biasanya.
Setelah bersiap pun suasana di dapur terlihat aneh, hanya tersisa Jihoon dan Eunha.
Mungkin Wonwoo sudah berangkat duluan, berbeda dengan dia yang biasanya akan menunggu Yooa untuk pergi bersama.
Selang beberapa saat Yooa duduk, Jihoon malah beranjak berdiri dan masuk ke kamar nya sendiri.
"Ji lu ngak kuliah?"
Namun tidak ada jawaban dari lelaki itu.
Setelah pintu terdengar ditutup, Eunha malah menjatuhkan kepalanya dan menghela nafas panjang.
"Kalian berantem ya?"
Dengan lemas gadis itu mengangguk, "Kak, aku nebeng ke kampus ya. Males sama dia,"
Yooa hanya mampu mengangguk.
Setelah selesai kelas pun Yooa masih merasa sesuatu yang aneh sedang terjadi.
Kalau biasanya Wonwoo yang akan menghubungi nya setelah selesai kelas, sekarang malah menjadi Eunha.
"Halo?"
"Kakak selesai kelas jam berapa?" tanya gadis itu dari sebrang telfon.
"Makan siang bareng yuk kak, aku mau curhat," ujar nya sedih yang membuat mereka bertemu disebuah tempat makan dekat kampus.
"Jadi dia cemburu?"
Eunha hanya mengangguk sembari mengaduk makanan nya tidak jelas.
"Dulu juga pernah gini sih, tapi kayaknya yang ini lebih parah. Kayaknya dia permasalahin Mingyu nya deh kak,"
"Masa?" Yooa terlihat berfikir. "Nanti diobrolin aja baik-baik, jelasin aja semalam cuman kebetulan terus ngak bakal gitu lagi,"
"Tapi semalem aku uda terlanjur ngomong kasar gitu loh kak. Masa aku yang nyamperin duluan sih,"
"Ya terus gimana dong? Emang mau berantem terus?"
"Ihh ngak tahu," sebal Eunha. Rasanya tidak pernah ia melihat kekasihnya menjadi sedingin itu.
Menatapnya saja tidak mau, mungkin saja lelaki itu tidak kuliah karna tidak ingin melihat wajah di kampus.
"Aku bingung tau kak, ya gimana pun kan Mingyu sekelompok sama aku. Ya pasti bakal ketemu lah,"
"Kamu sama Mingyu tuh ngak sejurusan kan? Kok bisa sih sekelompok?" tanya Yooa yang juga heran. Setaunya, Kim Mingyu itu adik kelasnya di HI.
"Iya, soalnya itu matkul umum, terus kriteria kelompoknya harus beda jurusan, makanya jadi sekelompok gitu,"
Eunha kembali menghela nafas nya lagi.
Sedangkan Yooa entah harus membantu dengan bagaimana karna hal yang juga ia risaukan.
Sudah seharian ia menunggu kabar dari Wonwoo, tapi lelaki itu tak kunjung membalas pesan nya.
Gadis itu bahkan sampai mencari Jun dan Hoshi yang notabene adalah teman nya.
"Masuk sih tadi, tapi habis itu langsung cabut katanya ada yang penting," ujar Jun dari telfon.
Sedangkan Hoshi, "Ngak tahu gue, seharian murung terus tu anak,"
Yang semakin membuatnya pusing adalah lelaki itu tidak pulang semalaman dan ia masih belum bisa menjangkau lelaki itu.
Yooa tidak berani menanyakannya kepada Jihoon mengingat lelaki itu yang masih menghemat kata terhadap Eunha.
Kalau mereka belum balikan, Yooa tidak bisa bertanya soal Wonwoo.
Kalau tidak bisa bertanya, ia akan semakin frustasi, lalu bagaimana ini?
Siang itu, sebuah nomor anonim mengirimkan Yooa sebuah gambar yang membuat gadis itu memekik terkejut.
Seisi kantin pun ikut terkejut dan memusatkan atensinya pada gadis itu.
Mengakibatkan Mimi yang sedang makan siang bersama nya harus meminta maaf agar orang tidak memperhatikan mereka lagi.
"Lu apaan sih mendadak jerit gitu, anjir," protes gadis berambut ungu itu.
"Ah, sinting. Bisa gila gue lama-lama diginiin," cerocos Yooa sembari mengetikkan sesuatu di ponsel nya.
"Apa sih, yang gila itu gue lama-lama, liatin orang gila kayak lu,"
Yooa tidak menghiraukannya dan terus mengetikkan pesan agar dikirimkan ke orang itu.
"Sumpah, maksudnya ngirim gini ke gua apa sih,"
"Apa sih?" sebal Mimi yang kemudian merampas ponsel Yooa.
Gadis itu tidak memberontak, memang sudah berniat memperlihatkan itu pada teman nya.
"Beb, itu Wonwoo kan ya?" tanya Yooa lemas.
"Iya, Wonwoo deh," ujar gadis itu yang sibuk menggeser foto dengan lelaki yang disebut bersama seorang wanita lain.
Sebuah foto yang memperlihatkan lelaki yang tidur tanpa atasan dengan seorang wanita disamping nya, hanya memakai baju dalam yang di foto dari atas.
"Terus lu kok lemes sih?" todong Mimi.
"Ga tau gue."
TBC
-Keipaplova21
11th July 2020
KAMU SEDANG MEMBACA
✔Home [JWW]
RomanceBukan kamar ku, atau kamar mu. Kau lah yang menjadi alasan ku untuk selalu ingin pulang ke rumah. Kembali merasakan kenyamanan nya saat sudah lelah menjalani hari. 'Cause you are my home.