Karena banyak yang ngomen minta di lanjutin, yaudah deh aku kabulin ❤
Thanks to para readers yang selalu suport aku 🙏
Happy Reading!
Jangan lupa vote dan komen yaw!
Mari belajar menghargai.
***
Nayda tengah berjalan menuju lapangan basket bersama She dan Zia di sampingnya. Rambut cokelatnya kini di kuncir kuda, namun menyisakan sedikit poninya yang menyamping.
Gadis berbaju olahraga itu kini mendekat ke arah gerombolan orang yang juga mengenakan baju yang sama dengannya.
"Nay, lo yakin?" tanya Zia yang mulai kelihatan cemas.
"Lo ngeraguin gue?" Nayda melirik Zia angkuh, kemudian berjalan maju menghampiri Raya, cewek yang terkenal dengan sebutan tomboy di sekolahnya.
Zia menatap She. Sedangkan She hanya mengedikkan bahunya.
"Hai,"
Raya menoleh tanpa ekspresi begitu Nayda menyapanya, cewek itu melirik bola basket di tangan Nayda sekilas.
"Tanding basket, gimana?" tanya Nayda membuat Raya kini tersenyum meremehkan.
"Lo yakin, mau tanding sama gue?" tanya Raya dengan suara serak alaminya.
"Kenapa enggak?"
She dan Zia tersentak kaget. Betapa beraninya si kentang Nayda menantang seorang Raya, cewek tomboy yang telah berhasil mengalahkan tim inti sekolah dalam sebuah pertandingan basket.
"Oke" final Raya.
***
Gemuruh suara bising memenuhi lapangan sekolah saat pertandingan basket antar cewek di mulai.
Reyhan yang baru saja keluar dari kelasnya menanyakan kepada salah satu siswa perihal kegaduhan yang terjadi di lapangan.
"Ada cewek yang berani nantang Raya buat tanding basket,"
"Hah?" kaget Reyhan. Tentu saja Reyhan tahu siapa Raya, cewek yang berhasil mengalahkan timnya beberapa bulan yang lalu.
"Liat aja di lapangan" timpal siswa itu, kemudian berlalu begitu saja.
Reyhan yang penasaran pun, kini berjalan menorobos para siswa yang tengah menonton pertandingan dari lantai 2.
Reyhan Spechless saat melihat sosok Nayda tengah bermain basket dari kejauhan.
Dengan gesit Nayda menghindari lawannya dan berhasil melakukan Shoot beberapa kali.
"Gua kira dia cuman bisa doang, tertanya jago juga,"
Reyhan tersenyum saat melihat Nayda melompat kegirangan bersama teman temannya.
Bersamaan dengan hal itu, semua orang juga bertepuk tangan untuk tim Nayda yang sudah berhasil mengalahkan Raya.
Raya menjabat tangan Nayda.
"Selamat, lo menang" ucapnya tanpa ada rasa dendam. Raya memang mudah meremehkan orang lain. Namun dia tidak pendendam.
"Thanks,"
"Nama lo siapa?" tanya Raya.
"Nayda,"
"By the way Nayda, bulan depan ada pertandingan tim basket cewek antarsekolah, lo mau masuk tim gue buat lomba?"
Nayda tampak sedikit berpikir.
KAMU SEDANG MEMBACA
REYHANAYDA ✓
Подростковая литература[ 𝙴𝚟𝚎𝚛𝚢𝚝𝚑𝚒𝚗𝚐 𝚠𝚒𝚕𝚕 𝚋𝚎 𝚏𝚒𝚗𝚎 𝚒𝚏 𝚠𝚒𝚝𝚑 𝚢𝚘𝚞] ✓ VERONICA NAYDASHA ANSELLA, anak perempuan satu-satunya dari seorang billionaire terkenal yang memiliki darah keturunan bangsawan Eropa. Menjadi pewaris tunggal keluarga Arsennata...