Ꮯhᥲρtꫀɾ 44 | Uncertain

273 64 15
                                    

Yuk belajar menghargai karya orang lain 😊

Caranya cukup dengan tekan bintang di pojok kiri, dan ketikkan sesuatu di kolom komentar aja kok

Happy Reading!
.
..
.

~ Typo bertebaran ~

.
.


"Lo ngerahasiain hal sebesar ini dari gue sama Zia?" tanya She setelah Nayda bercerita panjang lebar mengenai kehidupannya.

"Gue gak punya pilihan She. Gue sama Reyhan udah sepakat kalo gak akan ada yang tau tentang pernikahan ini, khususnya warga sekolah kita,"

"Tapi sekarang gue gak bisa nyembunyiin hal ini lebih lama lagi dari lo, karena gue butuh solusi."

She terdiam. Cewek itu mengerti perasaan sahabatnya, pasti situasi yang di hadapi Nayda sangatlah sulit.

Nayda memijit pangkal hidungnya.

"Sekarang gue bingung, apa yang harus gue lakuin sekarang?"

"Cuma ada satu jalan keluar dari masalah ini"

Nayda melempar atensi ke arah She penuh harap.

"Lo harus kasih tau perasaaan lo yang sejujurnya ke dia"

Nayda tampak berfikir.

"Gue gak bisa," Nayda menundukkan kepalanya.

"Gue gak mau egois. Mysha lebih dulu kenal sama Reyhan ketimbang gue. Gue gak bisa ngehancurin hubungan mereka gitu aja"

"Nayda, ini bukan masalah egois atau nggak nya elo, tapi ini masalah hati. Lo gak boleh lupa, Reyhan itu suami lo. Lo harus merjuangin hak lo, Nay"

"Reyhan itu bukan tipikal cowok yang mudah di sentuh. Di sekolah, dia bahkan gak penah memperlihatkan sisi romantisnya ke Mysha. Dia selalu bersikap dingin dan irit bicara, bahkan sama pacarnya sendiri." Sambung She.

"Dan setelah denger cerita lo tadi, gue rasa Reyhan itu udah bener-bener jatuh cinta sama lo!" ucap She tak santai.

She menjadi geregetan sendiri dengan Nayda yang mempunyai kepekaan di bawah rata rata.

"Apa lo gak bisa ngeliat cinta di
matanya?" tanya She lagi.

Nayda mengangguk.

"Iya, Gue bisa ngeliat itu. Cinta itu ada di matanya. Dan gue tau kalo cinta itu buat gue, Tapi-"

Nayda menghentikan ucapannya, ia kembali memijit pelipisnya.

"Gue bingung She,"

"Lo gak bisa terus terusan lari dari kenyataan Nay. Ikatan yang kalian jalin itu sakral. Lo yang lebih berhak atas Reyhan Nay, bukan Mysha"

"Tapi gue gak bisa dengan mudahnya ngehancurin hubungan yang udah mereka jalin hampir dua tahun lamanya. Mysha akan benar benar hancur kalo Reyhan tiba tiba ninggalin dia" Nayda memprotes.

"Lo mau ngalah sama Mysha? Terus gimana hidup lo Nay? Sekali sekali coba pikirin diri lo sendiri"

"Lo selalu aja mentingin orang lain, sampai sampai diri lo sendiri harus terpuruk kayak gini. Lo gak bisa bohongin perasaan lo sendiri" sambung She.

"Perasaan?" Nayda memberi jeda. "Gue masih nggak yakin sama perasaan gue ke Reyhan" ucap Nayda lirih.

She menghela napas berat.

REYHANAYDA ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang