Ꮯhᥲρtꫀɾ 41 || Nay?

283 60 16
                                    

Hayoo pada penasaran yaa??

Yaudah, langsung aja

~ Cekidot ~

Happy Reading!
.
.
.
.
.
.


Reyhan memarkirkan motornya di parkiran, kemudian berjalan masuk ke dalam sebuah night club.

Reyhan berjalan cepat menerobos para ular yang tengah asik bersenang senang di tengah club. Cowok itu menjentikkan tangannya saat sudah tiba di depan meja konter.

Seorang Bartender bar menghampiri Reyhan, kemudian menanyakan pesanan cowok itu.

"Wine" ucap Reyhan singkat, bartender itu mengangguk.

Beberapa detik kemudian bertender itu kembali menghampiri Reyhan dengan segelas Wine di tangannya.

Reyhan mengambil gelas yang di sodorkan oleh bartender itu, kemudian mulai menenggak minuman beralkohol itu.

Reyhan mendudukkan dirinya di sebuah kursi yang di sediakan dekat dengan meja konter, matanya menatap kosong ke depan.

Amarah telah menguasainya dirinya, cowok itu bahkan tidak peduli dengan apa yang di lakukannya saat ini.

Reyhan hanya membutuhkan ketenangan. Cowok itu pikir dengan minum bisa membuat pikirannya menjadi tenang.

Reyhan sebenarnya bukan cowok berandal, namun saat bersekolah di london, Reyhan sering di paksa teman temannya untuk mencicipi minuman beralkohol.

Reyhan tidak pernah berpikir kalau Keputusannya kemari akan membuat masalah akan menjadi semakin runyam.

Tidak jauh dari tempat Reyhan duduk saat ini, seorang wanita berpakaian sexy sedang tersenyum nakal ke arah cowok tampan itu.

Wanita muda yang mungkin sudah tidak perawan lagi itu mulai berjalan mendekati Reyhan. Tangannya menahan tangan Reyhan saat cowok itu ingin menenggak kembali wine-nya.

"Udah sayang, kamu terlalu banyak minum" ucapnya lembut dengan desahan nakal. Menjijikkan!

Reyhan menyentak tangan wanita itu dengan kasar, kemudian menenggak kembali wine di tangannya.

Wanita itu terkejut, namun kemudian tersenyum licik.

"I won't let you go baby. Because you are so brave towards me" desisnya.

Wanita itu kemudian mengarahkan tangannya untuk menyentuh wajah Reyhan.

Namun secara tiba tiba sebuah tangan menghalangi pergerakannya. Ia menoleh dan menatap kesal ke arah sang empu tangan.

Plak!

Sebuah tamparan yang keras sukses membuat wanita itu terjebam ke lantai, wajahnya mengahadap ke samping, dengan rambut panjangnya yang kini menutupi seluruh wajahnya.

Beberapa saat sebelum itu...

"Gue harus cari lo kemana Rey?"

"God, please help me"

Sepertinya doa Nayda telah di dengar oleh sang Maha segalanya. Gadis itu tiba tiba terpikirkan sesuatu yang mungkin bisa membantu dirinya mencari keberadaan suaminya.

Dengan gerakan cepat Nayda membuka laptop milik Reyhan yang terletak di atas meja belajar.

Gadis itu melacak keberadaan suaminya menggunakan nomor ponsel cowok itu.

REYHANAYDA ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang