Ꮯhᥲρtꫀɾ 45 || Sweet

254 17 10
                                    

Pukul 23.50.

Nayda terbangun di pelukan Reyhan, gadis itu menggeliakan tubuhnya sebelum benar benar membuka mata.

Wajah tampan Reyhan langsung menyapa indra penglihatan Nayda begitu matanya terbuka.

Nayda tersenyum. Mereka berdua tertidur setelah kegiatan yang melelahkan.

Reyhan berusaha begitu keras mengajari Nayda. Mereka bahkan belum sempat makan dikarenakan kegiatan les privat Sains yang di adakan Reyhan khusus untuk Nayda.

Nayda mengarahkan jari telunjuknya ke wajah Reyhan.

Menggerak-gerakkan jari mungilnya di pipi suaminya, membuat sebuah pola abstrak.

Reyhan menangkap tangan Nayda. Lalu meletakkannya di dadanya.

"Jangan ganggu," peringat Reyhan, kemudian mengeratkan pelukannya.

Nayda merasa sangat nyaman di posisi ini sekarang. Namun dia tetap tidak bisa mengabaikan perutnya yang tengah meronta ronta minta asupan.

Nayda mendorong pelan dada bidang Reyhan, membuat cowok itu melenguh pelan.

"Reyhan bangun,"

Reyhan hanya bergumam dengan mata yang masih terpejam.

"Rey bangun dong, gue laper" Nayda mendongak demi menatap Reyhan.

Perlahan Reyhan membuka matanya, pandangannya langsung bertemu dengan manik indah milik Nayda.

Reyhan tersenyum lembut kemudian mengecup puncak kepala istrinya.

"Yaudah, kita makan sekarang"

***

Reyhan menatap sebiji telur dan spatula di kedua tangannya, kemudian menoleh ke belakang.

Nayda yang sedang duduk di meja makan, tersenyum manis ke arah Reyhan seraya bertopang dagu.

Reyhan balas tersenyum kikuk lalu menghela napas berat, kemudian mulai melancarkan aksinya.

Reyhan rela memasak demi menyenangkan hati Nayda. Padahal Nayda tidak memintanya.

Nayda mengulum senyum melihat cara Reyhan memasak.

Sebenarnya Nayda tidak yakin dengan Reyhan, namun suaminya itu tetap kekeh ingin memasakkan makanan untuknya.

"Awhhs,"

Nayda langsung berdiri dan menghampiri Reyhan, gadis itu mematikan kompor dan meraih wajah Reyhan.

"Ishh, kena minyak panas, kan? udah aku bilang gak usah masak, kamu sih,"

Nayda menyingkirkan tangan Reyhan dari wajah cowok itu, kemudian mengusap lembut kedua pipi suaminya.

"Dimana yang sakit?" tanya Nayda masih dengan wajah khawatir.

Reyhan tersenyum tipis melihat ekspresi Nayda yang menurutnya terlihat menggemaskan.

Sadar akan ekspresi Reyhan, Nayda mendorong dada cowok itu.

"Kamu bohong, ya?"

Reyhan tersenyum semakin lebar membuat Nayda mendengus kesal.

Reyhan menarik pinggang Nayda saat gadis itu ingin menjauh.

Reyhan menunjuk ke bagian bawah mata kirinya, terlihat memerah akibat terkena minyak panas.

Nayda menyentuhnya perlahan, membuat Reyhan meringis pelan.

"Bentar," Nayda memundurkan tubuhnya dan pergi keluar dari dapur.

Setelah setengah menit, Nayda kembali lagi dengan kotak P3K di tangannya.

Nayda menarik tangan Reyhan, membawa cowok itu duduk di meja makan.

Nayda mengoleskan salep dengan hati hati ke wajah Reyhan.

"Lain kali, jangan nyakitin diri kamu sendiri hanya untuk kebahagian orang lain."

Nayda berucap dengan tangan yang masih fokus mengobati wajah suaminya.

Reyhan menarik pinggang Nayda, membuat Nayda menghentikan aktifitasnya dan menatap iris gelap milik Reyhan.

"Kebahagian kamu, kebahagiaan aku juga,"

Darah Nayda berdesir mendengarnya, sesederhana ini, namun mampu membuat hati Nayda menghangat seketika. Terlebih lagi tubuhnya kini menempel di tubuh Reyhan, membuat jantungnya berpacu tak karuan.

Nayda meringis saat Reyhan lagi lagi mendekatkan wajahnya.

Cup.

Reyhan mengecup singkat bibir Nayda.

Nayda terkejut, gadis itu mendorong bahu Reyhan, kemudian memalingkan wajahnya, salah tingkah.

Reyhan terkekeh geli. Nayda terlihat begitu menggemaskan.

Nayda menjauh dari Reyhan, gadis itu kembali ke dapur untuk memasak makanan.

Namun, kini Reyhan menatap nanar punggung Nayda.

"Lo kebahagiaan, sekaligus ketakutan terbesar di hidup gue"

"Gue harap lo nepatin janji lo, Nayda"

"Dan gak akan ninggalin gue saat lo udah tahu semuanya" lanjutnya pelan. Sama sekali tidak di dengar Nayda, karena suara telur yang tengah dimasak terlalu bising.

***

Maaf kalo banyak typo,

Jika kalian suka cerita ini, boleh dong ngasih vote dan komen kalian untuk penulis amatir ini.

REYHANAYDA ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang