Prolog

159K 6.5K 451
                                    

"Bawa dia ke mansion Aditama!" ucap laki-laki dengan tegas.

"Jangan menyakitinya! Jangan membuatnya terluka sedikitpun! Atau nyawa kalian yang akan jadi taruhannya!" perintah laki-laki itu, dengan nada tak terbantahkan.

"Baik Tuan" ucap kompak sekelompok berpakaian serba hitam itu.

"Sebentar lagi kita akan bertemu Baby Girl, sudah cukup kamu menghilangnya. Kamu gatau gimana hancurnya kami" lirih laki-laki itu, menatap foto bayi perempuan yang sedang tersenyum. Ia meneteskan air matanya.

🐝

"Selamat pagi Sha" sapa seorang laki-laki yang menghampiri Aresha yang sedang menata karangan bunga.

"Pagi Kevin" balas Aresha riang.

"Gue ada kuliah pagi" ucap Kevin.

"Ya harusnya lo langsung berangkat Kev, nanti telat lo"

"Gemes ih" gemas Kevin, menyubit kedua pipi Aresha.

Aresha terkekeh. "Inget cewek lo!"

"Kalo bukan lo yang minta gue nggak mau" balas Kevin ketus.

"Kev, jangan mulai!" ucap Aresha datar.

"Iya iya Sha. Gue coba buka hati kok, gue berangkat dulu ya. Dah" Kevin mengusap dan mengacak rambut Aresha.

"Ih Kevin! Berantakan kan!" cemberut Aresha.

Cup. "Dah adikku! Nanti malam ditunggu Mama buat makan malam ya!" Kevin melambaikan tangan pada Aresha. Ya, Kevin selalu mencium pipi Aresha. Karin, pacarnya sudah mengetahui itu. Awalnya Karin marah, Kevin berusaha memberi penjelasan pada Karin dan akhirnya Karin mengerti.

"Siap Kak!" Aresha memberikan hormat pada Kevin.

Kevin dan Aresha, mereka sudah mengenal sejak 7 tahun lalu. Awalnya keluarga Kevin ingin menjadikan Aresha anak angkatnya, tapi Aresha menolak.

Keluarga Kevin, sudah mengganggap Aresha sebagai anaknya. Mereka sangat menyayangi Aresha.

Saat ini Aresha berusia 17 tahun. Aresha mengambil Gapyear. Ia akan mengumpulkan biaya untuk biaya kuliah. Awalnya Keluarga Kevin ingin membiayai kuliah Aresha. Tapi, lagi-lagi Aresha menolaknya.

Aresha sudah mendirikan toko bunga Arsh'Florist sejak ia duduk dibangku SMA. Ia mengumpulkan uang dari umur 7 tahun, dan saat umur 14 tahun Ia berhasil membangun toko bunganya. Bekerja dengan hasil pas-passan untuk memenuhi kebutuhan sehari-harinya, sekolah, dan tak lupa untuk berbagi pada anak-anak jalanan.

Aresha bersyukur, Ibu angkatnya meninggalkan rumah untuk dirinya. Ia sangat menyayangi Ibunya.

🐝

"Mama, Papa, Kak Arkan, Kevin, Tara. Resha izin pulang dulu ya" pamit Aresha.

"Biar gue anterin Sha" ucap Kevin.

"Kakak kok nggak nginep?" tanya Tara.

"Nggak usah Kev. Iya maaf ya Tara, Kakak harus pulang. Kakak sibuk" jawab Aresha dengan lembut.

"Jomblo sok sibuk" cibir Arkan.

"Kayak sendirinya nggak aja" Aresha membalas cibiran Arkan.

"Nggak jomblo, kan ada Resha buat masa depan Abang" gombal Arkan yang langsung dihadiahi tatapan sinis Kevin.

"Mama, mata Kevin nakal. Masa dia ngasih tatapan sinis ke Arkan" adu Arkan.

"Udah gede masih aja ngadu! Gak malu sama si Joni?" tanya Kevin.

"Inget. Lo itu udah punya Karin Vin! Aresha kan masih jomblo, jadi buat gue aja" jawab Arkan tenang.

Aresha terkekeh. "Aku pamit ya. Assalamualaikum"

"Sha, Papa khawatir. Kamu dianterin pulang ya sama Arkan dan Kevin" ucap Papa Kevin.

"Papa nggak usah khawatir, Resha bisa jaga diri, Resha kan pernah ikut eskul karate" ujar Aresha menenangkan Papa Kevin.

"Baiklah, hati-hati" ucap Mama Kevin.

Saat diperjalanan pulang, Aresha merasa ada yang mengikutinya. Ia berjalan kaki, sesekali ia menengok kebelakang tapi tidak ada orang. Ia mempercepat langkahnya. Tiba-tiba ada yang menggendongnya seperti karung beras.

"AAAAAAAAA" teriak Aresha. Seseorang itu memasukan Aresha kedalam mobil.

Dan tiba-tiba kegelapan menyerang Aresha, sehingga ia menutup matanya.

Possessive Brothers (Tersedia di Google Playstore/Playbook)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang