Part 11

1.2K 81 7
                                    

Soimah Pov

Soimah baru selesai mengisi sebuah acara disalah satu stasiun televisi swasta sebagai bintang tamu bersama Reza adik Gilang dan Inul sahabatnya.

"Mak... Mana rara udah lama anak itu ngak ikut, gue kangen ama dia" ucap inul

"Sibuk sekolah mbak, biasa anak jaman sekarang kadang susah diajak kayak beginian"

"Rara bisa jadi penyanyi hebat lo mak, suaranya bagus bisa masuk ke semua jenis genre, paling gue suka kalo dia nyanyi pakek gitar, merdu banget"

"iya kapan-kapan gue ajak tu anak, kalo dia mau, hahahhaha"

"tu anak bisa bikin suasana jadi rame, jadi kangen, mbak eja ikut pulang ya, ngomongi rara jadi kangen" ucap reza yang dari tadi duduk disebelah soimah

"Yo ayo, sekalian kita buat rusuh rumah, udah lama engak ngancurin isi rumah, ha...ha..ha..." tawa soimah yang khas membuat sekelilingnya ikut tertawa.


Skip Rumah Sakit

Didalam ruangan yang bernuansa putih, terdapat dua orang pria yang menggunakan jas berwarna putih jas kebesaran para dokter, dan juga seorang pria yang menggunakan jas berwarna biru gelap dan juga seorang wanita yang manggunakan hijab berwarna maron. Ridwan dan Lestilah yang sedang berhadapan dengan Fildan diruangan bernuansa putih itu. Dan irwan duduk dibelakang kursi ridwan dan lesti. Hari ini mereka bertemu sesuai dengan perjanjian mereka.

Fildan menggambil berkas yang berada dilaci meja kerjanya, manarik nafas panjang lalu membukanya.

Diambil lah hasil CT Scan dan MRI rara dibuka dihadapan Ridwan dan Lesti dan diletakan didalam LED Film Viewer (suatu tempat untuk melihat hasil rontgen dan lainnya dengan jernih, jelas dan terang).

Fildan berdiri dari tempat duduknya dan mendekati LED kemudian mulai menjelaskan kepada Ridwan dan Lesti.
"Ini hasil CT Scan Rara, hasil CT disini dapat dilihat bahwa ada beberapa sel-sel saraf dikepala rara yang merosot dan rusak akhirnya mati" ucap fildan sambil menujuk ke arah hasil CT Rara, setelah itu mengeluarkan hasil CT dan mekasukkan hasil MRI rara kedalam LED Film Viewer.

"Dan ini hasil MRI rara yang menunjukan otak rara mengalami pengecilan, oleh karena itu rara sering binggung, linglung dan sulit berfikir" ujar fildan, dan kemudian duduk menghadapkan tubuhnya dihadapan ridwan dan lesti

"waktu itu kamu pernah cerita ke irwan tantang rara kan?" tanya fildan kepada lesti dan dianggukan oleh lesti

"dari cerita yang gue tangkap dan dari hasil CT dan MRI ini jelas menunjukan gejala seorang Alzheimer" fildan berhenti sejenak lalu melanjutkan omongannya.

"Dengan kata lain Rara terkena Alzheimer" ucapan fildan kembali terhenti
"Alzheimer adalah penyakit otak yang mengakibatkan penurunan daya ingat, kemampuan berpikir dan bicara, serta perubahan perilaku secara bertahap" fildan kembali narik nafas panjang, dan kembali membuka satu map lagi.

Ridwan yang melihat perubahan gerak-gerik lesti seketika memegang erat tangan lesti yang mulai bergetar.

"Dan Ini hasil tes darah rara, disini menunjukan bahwa rara bukan saja terkena Alzheimer, rara juga mengalami gangguan tiroid akan menyebabkan masalah psikologis. Orang dengan kelainan tiroid sering memiliki gejala kesehatan emosional atau mental, yang bisa berubah-ubah secara mendadak. Tapi untuk teroid ini gue akan memeriksa lebih lanjut, gue akan mengambil sampel darah lagi dan melakukan USG teroid untuk mengetahui ukuran benjolan teroid dan mengetahui apakah sekedar gangguan teroid atau yang lainnya" jelas fildan yang membuat ridwan binggung

Harapan Itu Pasti AdaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang