Part 14

1.2K 82 8
                                    


Ini aku up satu part lagi ya
Selamat membaca
😊😊😊

************************************

Skip Ruang Tengah

Setelah selfi dan rara meninggalkan ruang tengah, semua orang telah duduk bersantai sambil menikmati teh hangat dan camilan yang dibuat bi inah, rasa lelah sehabis bernyanyi dan berjoget telah menyerang.

Lesti menoleh kearah Ridwan dan dianggukan oleh Ridwan, lesti mulai berdiri dan membuka suara.

"Maaf semua, ada yang ingin lesti bicarakan" ucap lesti yang membuat semua orang menoleh kearahnya

"Jangan bilang kalo kamu mau nikah sama itu orang" Reza menunjuk kearah fildan, yang membuat fildan terkejut seketika.
"Ooohhhh sayang masih ada abang sama om eja, please om eja ngak mau dilangkah" ucap reza yang membuat soimah tertawa lepas.

"Mangkanya cari bini jangan cari duit melulu, Kakak jadi ini calon kamu, Bang malem minggu besok bawa rani kesini, kita ngebucin bareng, ha....ha...ha..." suara tawa soimah yang khas menggelegar seantero rumah.

"Iiihhhh Mamah, bukan Ma ini serius, soal rara, yok keruang tamu, biar lebih enak bicarainnya" ucap lesti sambil berdiri dan diiringin dengan yang lain.

Raut wajah mereka semua bingung mendengar ucapan lesti tadi, merekapun beralih ke ruang tamu.
Gilang duduk diantara lesti dan soimah, ridwan duduk berdampingan dengan reza di sisi kanan, Lilis dan dony duduk berdampingan disisi sebelah kiri, irwan dan fildan duduk tepat didepan gilang. Selfi yang baru turun langsung duduk disebelah ridwan.

Sesaat keheningan menyelimuti semua orang,  dan fildan mulai membuka suara.

"Om... Tante.. Dan semua yang disini, saya Fildan temen SMA nya Ridwan, saya disini dokter spesialis Neurologi atau spesialis saraf... "ucap fildan terputus karena ridwan langsung membuka suara

"Sebelumnya Yah, Ma, kami minta maaf kalau sudah melangkah terlalu jauh, Abang, Lesti dan Selfi melihat ada yang janggal dengan rara oleh karena itu kami membawa rara untuk melakukan pemeriksaan, kebetulan fildan yang meriksa" ucap ridwan yang membuat semua menoleh kearahnya.

Fildan mengeluarkan 3 buah Map yang berisi hasil pemeriksaan rara.

"Ini hasil CT Scan, MRI dan tes Darah Rara, dari hasil ini dijelaskan bahwa rara...." fildan menarik nafas panjang dan melalanjutkan omongannya

"Rara terkena Alzheimer dan Kelainan Tiroid"  ucapan fildan yang membuat Gilang, Soimah, Lilis, Dony dan Reza bingung.

"Gini Om Tante, Alzheimer adalah penyakit otak yang mengakibatkan penurunan daya ingat, kemampuan berpikir dan bicara. Pada tahap awal, penderita penyakit Alzheimer akan mengalami gangguan daya ingat yang sifatnya ringan, seperti lupa nama benda atau tempat, lupa hari, serta lupa kejadian atau isi percakapan yang belum lama terjadi. Penyebab pasti penyakit Alzheimer belum diketahui, bisa jadi karena pengendapan protein di dalam otak atau karena benturan yang sangat keras, lesti pernah cerita kalau rara pernah mengalami kecelakan yang hebat yang membuat benturan dikepalanya" ucap fildan yang dianggukan oleh Gilang

"kemungkinan besar itu penyebabnya" mata gilang, soimah, lilis dan selfi sudah dibanjiri oleh air mata, begitu pula lesti yang 2 kali harus mendengar penjelasan dari fildan.

"Fil, bukankah Alzheimer penyakit  orang-orang diusia 60 th keatas" ucap Dony yang menyambung pembicaraan Fildan

"Bener om, hanya 5% remaja diseluruh dunia mengalaminya, rara menjadi salah satunya" ucap fildan menjawab pertanyaan Dony.

"Fil... Kamu tadi bilang rara juga terkena kelainan tiroid, maksudnya apa?" tanya Reza

"Gini om... Dari hasil tes darah, rara terkena kelainan tiroid, orang yang mengalami gangguan tiroid sering mengalami emosional yang berubah-ubah secara mendadak. Tapi untuk tiroid ini fildan akan memeriksa lebih lanjut besok fildan dan dokter spesialis enkologi akan cek ulang darah rara serta melakukan usg tiroid dan biopsi" jelas fildan
"oh ya Rid, besok gue mundurin jadwal rara jadi jam 5 sore ya, soalny pagi besok gue ada jadwal operasi" ucap fildan kearah ridwan dan diacungkan jempol oleh ridwan.

"Ap..ppaa... Rara bisa di sembuhkan?" ucap Gilang terbata-bata

"Maaf Om... Untuk Alzheimer sampai saat ini belom ada obatnya, untuk tiroid kita akan berusaha, fildan harap hanya gangguan tiroid bukan berubah kanker" ucap fildan yang membuat gilang terduduk lesu

"oleh karena itu, lambat laun memory rara akan terhapus, rara akan mengalami perubahan perilaku yang ekstrem, kesulitan berbicara, menelan, dan berjalan serta gejala-gejala lainnya seperti insomnia, halusinasi, bahkan rara mulai tidak mengenal orang-orang disekitarnya, keluarga, teman, sahabat, bahkan dirinya sendiri. Jadi disini rara butuh kita semua" ucap fildan yang membuat soimah dan lesti langsung memeluk gilang.

Gilang diam seribu bahasa dirinya mulai berdiri dan melangkah selangkah demi selangkah, tapi dilangkah kedua dirinya
hampir terjatuh dengan cepat reza dan dony menangkapnya kemudian membantu gilang berjalan. Soimah, lesti dan lilis telah berpelukan erat mereka menagis sejadi-jadinya. Sedangkan Selfi dari tadi saat fildan memulai penjelasannya ia sudah memeluk erat ridwan dan menangis.

Disisi lain, seorang wanita bertubuh mungil sedang menangis tanpa suara sambil memeluk erat kakinya dan menutup mulutnya. Bi inah yang akan membersihkan ruang tengah melihat rara seketika langsung berlari dan mendekati rara.

"Non... Non kenapa" tanya bi inah sambil memegang bahu rara.

"LEPASIN RARA.... AAARRRRKKKK... LEPASIN" teriak rara yang membuat semua orang diruang tamu berdiri dan berlari kearah sumber suara.

"Rara" ucap semua orang yang melihat rara sudah terduduk dilantai.

"Adekkk... ini ayah sayang" ucap gilang sambil memeluk tubuh rara

"LEPASIINNN AYAH... LEPASINNN... AAAKKHHHH.... AYAH PUASKAN SEKARANG... INI DOA AYAH SELAMA INI... AYAH PUAS... selama ini ayah bilang rara anak tolol, bodoh, bego, ngak guna, ayah selalu minta rara mati... Hikssss... Hiksss...
SELAMAT AYAH DOA AYAH TERKABUL, RARA TINGGAL MENUNGGU MATI" teriak rara yang membuat gilang terdiam, dan terduduk lesu seketika langsung dibopong oleh reza dan dony kekamarnya.

Lesti dan selfi beralih memeluk rara.

"PERGI KALIAN, KALIAN BERTIGA UDAH BOHONG SAMA RARA, RARA BENCI.....  RARA BENCI... AAAAAAA.... BUNDAAAAAA... RARA MAU IKUT"

" Sayang ini kak lesti sayang...  Kak  lesti mohon jangan ikut bunda... Kakak mohon dek"

"Rara ngak mau.... PERGI SEMUA"

"Adekk heiii ini kakak ceppy sayang"

"KAK CEPPY PERGI, KAK CEPPY UDAH BOHONGIN RARA, OBAT YANG KAK CEPPY BERI TADI ITU BUAT PENYAKIT RARA KAN BUKAN VITAMIN, RARA BENCI KAK CEPPY"

Teriak rara kembali memenuhi rumah mereka dan rara mulai berdiri, tetapi kakinya sudah tidak sanggup menopang tubuhnya akhirnya terjatuh kembali, saat akan berdiri kembali dibantu oleh lesti dan selfi seketika matanya mulai berkunang-kunang, kesadarannya mulai menghilang dan rara pingsan dipelukan lesti dan selfi.

"ABANG" teriak lesti dan selfi

Ridwan yang dari tadi hanya terdiam seribu bahasa tersadar ketika namanya di panggil, Ridwan langsung menggendong rara ala bridal ke kamarnya.



Bersambung

Tungguin lanjutannya ya......
Jangan lupa vote dan commentnya 😊

Harapan Itu Pasti AdaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang