Part 29

1K 75 5
                                    

Skip Rumah Rara

Soimah, Lilis dan Dony serta teman-teman rara, selfi dan lesti masih setia menunggu dirumah kediaman Gilang, setelah kepergian gilang hampir 3 jam lebih mereka menunggu kabar.

Tepat pukul 16.30 sore sebuah telpon genggam diantara mereka berbunyi.

Kriiiiiggg........kkrrriiiiggg

"Hallo fil..." ucap irwan, ternyata telpon irwan berbunyi yang mendapatkan telpon dari fildan

"................."

"Ok gue segera kerumah sakit, kalo sudah siap nanti gue kabari elo, ok...ok" ucap irwan kembali

"Fil gimana keadaan rara" ucap soimah yang langsung menarik telpon genggam irwan

".................."

"Astagfirullah, baiklah kami akan tunggu dirumah sakit" ucap soimah kembali

"................."

"Wa'aikumsalam" jawaban soimah yang langsung terduduk lemas

Setelah soimah mematikan telpon genggam irwan semua orang yang berada disana langsung mendekati soimah dan bertanya keadaan rara.

"Tan.... Irwan langsung kerumah sakit ya, Ga elo juga, elo ikut gue apa bawa mobil sendiri"
Ucap irwan

"gue sendiri aja, elo tunggu aja dirumah sakit, wen ayok" ucap ega
"Ok gue tunggu disana" ucap irwan yang langsung berdiri dan meraih tangan soimah untuk bersalaman diiringi oleh ega dan weni

"Mbak gimana rara, dia baik-baik aja kan" ucap Lilis yang duduk disebelah soimah

"Rara.... Kecelakaan......., setelah urusan disana selesai ia akan dibawa ke Jakarta, tapi kondisi pastinya fildan ngak bilang, katanya kita tunggu aja dirumah sakit" ucap soimah pelan dengan tangan yang bergetar

"yang lain pulang dulu aja kerumah kalian, nanti baru kerumah sakit" ucap lilis

"Ayo mbak kita siap-siap" ucap lilis kembali sambil merangkul bahu soimah

"Baik tante kita semua pamit, nanti kita kumpul dirumah sakit, Assalamu'alikum tante" ucap putri dan meraih tangan soimah, lilis dan dony untuk bersalaman diiringi oleh Nabila, Tasya, Aulia, Nia dan Meli



Skip rumah sakit Tasik Medika

Ternyata sedari tadi ada seseorang yang sedang memperhatikan mereka, saat mereka masuk keruang UGD orang itu juga ikut masuk, dia adalah Raffa si penabrak, raffa datang kerumah sakit karena mencari keberadaan wanita yang ia tabrak, saat mendengar penuturan salah satu dokter yang menanggani rara langkah kaki raffa berhenti.

"Iiii...nniii keluarga cewek itu, ooo namanya Tiara" batin raffa yang berdiri tak jauh dari lesti, selfi, ridwan dan reza berdiri.

Saat ridwan membawa lesti dan reza membawa selfi keluar, kali ini raffa yang berdiri didepan ruangan yang bertuliskan ICU, dilihat dari luar wajah wanita itu pucat seperti tak ada darah yang mengalir. Tubuh raffa langsung tersender didinding tak jauh dari ruangan itu, menarik-narik rambutnya dengan kasar sambil memukul-mukul kepalanya.

"Bego loh raf.... Bego... Kalo elo ngak ngebut ngak mungkin terjadi, kalo elo cepet nolong dia kemungkian ngak akan kayak gitu, bego.. bego...." ucap raffa yang menyalahkan dirinya

Setelah melihat keadaan orang yang ia tabrak langkah kaki raffa berjalan pelan kearah luar, ia memilih duduk tak jauh dari keluarga korban, agar bisa mendengar apa yang dibicarakan.

Harapan Itu Pasti AdaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang