Part 38

1.1K 74 8
                                    


Maaf lahir batin semua
🙏🙏🙏🙏

Hai-Hai Maaf baru bisa Up cerita lagi
Author belakangan ini sibuk
Tapi tenang walaupaun waktunya dikit masih disempatkan untuk menyelesaikan cerita

Selamat membaca ya




************************************





"Tapi kalo ayah kerja terus keluar kota gimana" ucap rara kembali

"Elo udah lupa ama gue ra" Ucap seseorang yang baru masuk dari pintu dan membuat semua orang menoleh kearahnya

"Putri...." ucap rara berbinar

"Heii... Apa kabar kamu, gue kangen sama elo ra...gue kangen celotehan elo, gue kangen banyolan elo." ucap putri sambil memeluk rara dibankarnya

"dan gue kangen nyanyi sambil joget-joget didepan kelas bareng elo" ucap seseorang yang berada dibelakang putri

"Randa...." ucap rara

"Ia gue.... Kangen kan elo sama sahabat elo yang ganteng ini" ucap randa sambil mengusap kepala rara dengan pelan

"kalian kok?" rara menunjuk putri dan randa yang masih menggunakan seragam sekolah

"Kita bolos, demi kamu, nie dia dari pagi nangis meluluh mau ketemu ama elo, gue udah bilang pulang sekolah aja baru kesini, dia nya kagak mau....." ucap randa sebal sambil menunjuk kearah putri

"gue kangen sama kalian...." ucap rara kembali sambil merentangkan tangannya

"sama gue ngak kagen gitu???" ujar seseorang yang baru masuk keruanga rara

"Indi..." ucap rara dengan mata berbinar

Gunawan memasuki ruangan rara dengan didorong oleh Ramzi menggunakan kursi roda, ternyata ruang rawat rara dan ruang rawat gunawan bersebelahan, mereka tau saat Ramzi dan Gilang berpapasan didepan pintu kamar rara.

"Kamu kenapa...." ucap rara heran melihat gunawan yang duduk dikursi roda dan tangan masih terpasang selang infus

"Biasa... Ini jantung lagi ngak bisa diajak kompromi...." ucap gunawan santai sambil memegang dada sebelah kirinya

"Kamu pasti bandel... Ngeyel.. Iya kan?" ucap rara kembali sambil memengang dada gunawan

"Udah.... Ngak perlu risau, obat mujarab gue udah bangun, obat ampuh gue sekarang udah didepan mata..." ucap gunawan sambil memengang tangam rara yang berada dadanya

"Emang apa obatnya" ucap rara kembali

"Senyum elo... Ampuh bagi gue" ucap gunawan sambil tersenyum

"Aduhhhh.... Haredang... Haredang....eeyyyyy...... Panas ruangan ini..." ujar Reza

"Hahahhaa.... Om Eja penganten baru kalah buncin dengan rara...." ujar ridwan yang membuat semua tertawa

"udah-udah, sekarang udah jam setengah 10 kita molor setangah jam dari jadwal" ucap Ika

"Mau kemana" tanya gunawan lembut

"Kemo.... indi mau temenin" jawab rara

"Ayo...." ucap gunawan semangat

"Eeiitttttt.... Maaf ya rara, gun belom bisa nemanin, tadi habis terapi, lain kali pasti akan nemenin rara" ucap Inul yang berada dibelakang gunawan sambil memengang bahu gunawan

Harapan Itu Pasti AdaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang