15. Tak seiman

102 57 6
                                    

Antara adzan yang berkumandang dan lonceng yang berdentang. Kita berbeda, aku ke masjid, kamu ke gereja. Tidak bisa bersatu, kecuali diantara kita ada yang meragu.

Mobil Pajero sport warna hitam kini melaju dengan kecepatan sedang. Ke empat gadis yang ada di dalam mobil tersebut tengah asik bernyanyi riang, mengikuti aliran musik yang terdengar asik.

Gadis dengan kalung bertengger di lehernya dengan liontin salib, dirinya yang sedang fokus mengendarai mobil tersebut. Ladya begitu sangat cantik dan keren saat mengendarai mobil itu. Di sampingnya terdapat gadis polos dengan bandana biru yang menghiasi rambut panjangnya. Gaby terlihat menggemaskan dengan wajah baby facenya. Dan di belakang terdapat dua gadis manis dan juga cuek, satu memakai hijab dan satunya lagi memakai topi. Mereka berdua adalah Aya dan Bianca.

Drrtt..

"Ya, ponsel lo," Bianca menyerahkan ponsel Aya.

Gaby langsung mengecilkan volume musiknya.

"Wa'alaikumsalam, iya kenapa?"

"..."

"Gue tadi ke rumah Lady dulu, ini mau otw pulang,"

"..."

"Astaghfirullah, maaf gue lupa, yaudah gue langsung ke sana."

"..."

"Iya, bawel banget sih lo."

Tutt.

Aya mematikan teleponnya secara sepihak. "Siapa Ya?" Tanya Gaby.

"Sepupu gue,"

"Dewa? Kenapa?" Tanya Ladya.

"Lupa gue kalau ada pengajian dirumahnya,"

"Terus gimana? Gue anterin lo kemana nih?"

"Ke rumah umi aja,"

Ke empat gadis itu memang sudah akrab dengan keluarganya Aya bahkan mereka sudah di anggap seperti anaknya sendiri.

"Oh iya Dewa juga ngajak kalian buat ikut ke rumah umi,"

"Tanpa di ajak kita pasti ikut, iya nggak Dy?" Gaby terkekeh. "Yoi," jawab Ladya semangat.

"Sorry, tapi gue nggak bisa ikut ya," ujar Bianca.

"Yah kenapa Bi?" Tanya Gaby.

"Ada urusan, gapapa kan Ya?"

"Gapapa kali santai,"

"Yaudah kalau gitu kita nganterin Bianca dulu, setelah itu baru ke rumah umi."

"Bi, emang ada urusan apa?" Tanya Ladya.

"Oh itu, gue harus ikut bokap ke Bandung malam ini,"

"Loh besok lo nggak sekolah dong?" Tanya Gaby.

"Sekolah,"

"Bi jawab yang bener kenapa si?" Geram Ladya.

"Ck, besok subuh udah sampe Jakarta, jadi gue tetap bisa sekolah," Bianca berdecak sebal.

RAYALTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang