Orang Jahat Dicerita Orang Lain

704 118 11
                                    

" Bisa gak sekali aja kamu hargain Nala?"

" Kenapa aku harus?"

" Karena dia anak kita. Karena dia--"

" Karena dia gak dilahirkan dari rahim kamu maka itu artinya dia bukan anak kita! Berhenti ngucapin hal-hal bodoh!" tekan pria itu dalam.

Wanita itu menatap lawan bicaranya dengan tatapan tidak percaya.

" Sayang, dengar! Kita sudah sepakat untuk mengadopsinya, merawatnya dan membesarkannya layaknya anak kandung kita! Kalau kamu lupa, siapa dulu yang memaksa untuk mengadopsi seorang anak? Kamu!"

Napas wanita itu memburu, dia berusaha keras untuk tidak berteriak pada suaminya. 

Rasanya ingin membanting vas bunga saat suaminya itu langsung melongos ke dalam kamar dan membanting pintu.

Semakin terpancing, wanita itu menyusul sang suami ke dalam kamar mereka seraya mendorong pintu yang tidak bersalah itu dengan kasar sehingga menimbulkan dentuman yang cukup keras saat benda kayu tersebut menghantam dinding dibelakangnya.

" Kenapa? Kenapa kamu berubah? Kamu dulu sayang sama Nala! Kenapa sekarang berubah?!" cercanya dengan napas yang memburu.

Sejujurnya dadanya terasa sangat sesak sekarang.

Pria itu memilih diam sembari membuka dasi yang terasa mencekiknya sepanjang hari. 

Jika tahu istrinya akan bertingkah seperti ini, dia jelas akan lebih memilih untuk tidak kembali ke rumah.

Mendapati suaminya acuh tak acuh, membuat wanita itu semakin hilang akal. Tapi kalau dia meledak, suaminya ini akan lebih buas. 

Dia adalah pria yang sangat tempramental.

Memijit pelipis sambil memejamkan mata, wanita itu mencoba untuk kembali bernegosiasi.

" Sayang atau begini saja. Gak masalah kalo kamu gak menganggap Nala ada di rumah ini. Gak masalah kalo kamu memperlakukannya sebagai orang asing. Tapi tolong tetap biayai kuliahnya. Dia sudah semester 7 sekarang. Sebentar lagi akan wisuda. Setelah wisuda aku janji dia gak akan pake uang kamu lagi. Dia ak,--"

Wanita itu langsung berhenti bicara dan menutup mata saat suaminya itu membanting pintu lemari dengan sangat keras.

Kaca pada pintu itu bahkan retak.

Sepertinya suaminya ini sudah mulai hilang kesabaran.

Dilain hari dia bahkan tidak segan-segan memukul wajah istrinya itu saat dia tidak bisa mengendalikan amarahnya.

" Dia bodoh! Dia bahkan gak bener-bener bisa masuk ke kampus itu kalau bukan karena uang. IPK nya selalu pas-pasan! Gak ada satupun hal yang bener-bener bisa dia lakukan. Kamu pikir ada perusahaan nnati yang mau memperkerjakannya?! Bahkan menyekolahkannya itu pun sama saja artinya dengan pemborosan! Gak berguna!"

Setelah menatap sang istri dengan tatapan tidak ingin dibantah, pria itu segera berlalu ke kamar mandi untuk membersihkan diri.

Dia bahkan lagi-lagi membanting pintu.

Membuat sang istri menghembuskan napas lelah.

Selalu begini.

Setiap kali dia mencoba membawa Nala kedalam pembicaraan mereka, suaminya itu selalu saja marah. Entah kenapa.

Kapan suaminya itu akan berhenti memperlakukan putri mereka seperti ini?

Nala memang bukan putri kandung mereka tapi secara hukum gadis itu anak mereka. Jadi sudah seharusnya mereka bertanggung jawab atas kehidupannya.

You make me Crazy || Mark Lee ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang