Complicated

528 76 24
                                    

Hican memijat pelipisnya pelan.

Dalam hati tak henti-hentinya mengumpati Juan.

Matanya kembali melirik Jeno yang berdiri tak jauh darinya sedang berkacak pinggang didepan Juan.

Baru kali ini Hican menemukan ekspresi marah pada wajah pria itu.

" Panggil Mark kesini gue bilang!"

Juan menendang keras meja didepannya. Menyebabkan meja kayu itu terbalik bersamaan dengan pekikan Nala.

Nala menggenggam bagian depan kemejanya dengan tangan bergetar hebat.

Wajah gadis itu sudah dipenuhi dengan air mata.

Sesekali matanya memejam saat Juan lagi-lagi menendang benda apapun yang berada disekitarnya.

Juan sangat menakutkan.

Mengingatkan Nala pada ayahnya yang sering bertindak kasar dan sesekali memukul ibunya.

"PANGGIL MARK GUE BILANG!"

PRANG! 

Gantian Jeno melempar vas bunga kearah tembok. 

Tangannya beralih cepat menyambar kerah kemeja Juan dan menariknya kasar.

" Gak perlu Mark! Gue juga bisa bikin lo mati ditangan gue!" desisnya marah.

Bagi Jeno, Juan sudah sangat keterlaluan!

" Pikir lo, Mark bakalan diem aja seperti selama ini, hah? Enggak brengsek! Kalau kepala lo gak berakhir dalam tungku perapian, ya berarti badan lo dilempar dari ketinggian 600 meter! Gak usah aneh-aneh lo sialan!" lanjutnya jengkel.

Jeno jarang marah. Tapi sekalinya marah pria itu cukup menakutkan.

Buktinya Hican bahkan tidak berani menarik napas sejak Juan berhasil membuat Jeno naik pitam.

Itulah kenapa orang-orang mengatakan untuk tidak memancing-mancing mereka yang pendiam.

Hican menghembuskan napasnya dengan pelan. Matanya beralih melirik Nala yang tampak kalut diatas sofa.

Kalau boleh jujur, Hican sebenarnya tidak mengerti apa yang sedang terjadi.

Kenapa Nala disini?

Dan kenapa Juan seperti hilang kendali?

Hican ingat tadi dia hanya berlari kencang menyusul Jeno saat pria itu mendapatkan telpon dari Juan.

Ada apa ini sebenarnya? 

Apa yang tidak dia ketahui?

" Juan, kendaliin diri lo brother." bisik Jeno pelan saat dilihatnya Juan mencengkram rambut disisi kepalanya dengan erat.

Ekpresi wajah temannya itu terlihat sangat tersiksa.

Jeno meninggalkan Juan dan berjalan kearah kamar pria itu sebelum kembali lagi dengan sebotol obat dalam genggamannya.

You make me Crazy || Mark Lee ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang