Misteri gunting?

536 80 11
                                    

Mark memejamkan matanya lalu memaksanya kembali terbuka - melawan kantuk, sembari tangannya tidak berhenti menekan-nekan kompres dikening Nala.

Gadis itu demam.

Pantas saja semalaman Nala selalu merintih. 

Awalnya Mark tidak terlalu peduli karena dia pikir mungkin itu kebiasaannya saat tidur.

Tapi tadi pukul setengah 5 pagi Mark dibangunkan oleh gadis itu yang tidak berhenti batuk.

Saat Mark menyentuh keningnya untuk memastikan, pria itu malah terkejut mendapati telapak tangannya hampir terbakar.

Oke, itu berlebihan. Tidak terbakar sebenarnya. 

Tapi tetap saja dia terkejut saat merasakan tubuh gadis itu panas namun dia tampak menggigil kedinginan. Yang mana hal itu berhasil membuat Mark kelimpungan.

Bukan, bukan karena dia tidak tau bagaimana cara menangani seseorang yang sedang terserang demam.

Justru sebaliknya, dia sangat tahu!

Tapi masalahnya, --

" Aduh jangan deh jangan." panik Mark kembali menurunkan baju gadis itu dan menyelimuti tubuhnya.

" Nala. Nala." panggilnya lembut menepuk-nepuk punggung gadis itu untuk membuatnya segera bangun.

" AH!" desahnya frustasi. 

Mark mencrengkram kepalanya. Dia benar-benar kebingungan.

Jika Mark demam, yang pertama dia lakukan adalah membuka seluruh pakaiannya lalu tidur dibawah selimut sampai dia berkeringat.

Dia lupa siapa yang memberitahunya tentang hal ini, tapi sejauh dia demam, cara itu selalu ampuh membuatnya sembuh dengan cepat.

Saat demam tubuh akan terasa panas diluar tapi dari dalam sebenarnya tubuh merasa kedinginan. Membuat tubuh mengeluarkan keringat saat sedang demam akan mengembalikan suhu tubuh kembali ke suhu normal dengan cepat.

Mark mengingat-ngingat dikepalanya artikel tentang demam yang pernah dibacanya saat iseng dulu.

" Kenapa Mark?"

" Demam om." gigil Mark sembari merapatkan selimut.

Oh Mark ingat sekarang siapa yang memberitahunya untuk melepas pakaian saat sedang demam! 

Itu om Anke - papa Jeffrey, sepupunya.

Ingatannya membawanya kembali pada momen saat om nya itu berkunjung ke rumahnya 2 tahun yang lalu.

" Om boleh pinjem charger laptop gak Mark?"

" Ambil aja om, itu di meja."

Om Anke melewati Mark yang berbaring ditempat tidur dan mengambil charger. 

Sebelum keluar dari kamar keponakannya itu, pria yang berprofesi sebagai dokter itu menyentuh dahi Mark.

" Panas banget ini Mark. Udah minum obat?"

" Udah om."

" Lepas coba bajunya."

" Hah?" Mark memandangi wajah kakak ibunya itu.

Melepas baju? Yang benar saja.!

Dia sangat kedinginan. 

Dia bahkan sudah menggunakan baju berlapis-lapis karena menggigil.

" Celananya juga." sambung om Anke.

Mark cengo. " Becanda ya om!?" deliknya.

Papa Jeffrey ini memang suka sekali bercanda. Tapi lihat kondisi dulu dong!

You make me Crazy || Mark Lee ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang