Disaat Mark tengah berperang dengan pikirannya sendiri, dia mendengar Renjuan mengumpat serta mengatai dia gila sebelum pemuda itu ditarik paksa menjauh pergi oleh Jeno.
" Iya gue gila.."
" Nala udah bikin gue tergila-gila." Mark mengiyakan ucapan...
Mark terkejut dan langsung berlari saat mendengar teriakan Nala yang semalam tidur dikamarnya.
Pria itu baru saja mengantar Marie yang membangunkannya pagi buta tadi - karena Marie punya penerbangan pagi, lalu dengan tidak tahu diri menyeret dan memaksa adiknya itu menyupiri dirinya kerumah temannya untuk menjeput mobilnya yg kemarin dia titip disana.
Pantas saja sejak kemaren Mark tidak melihat mobil Marie.
Ck, nyusahin.
Sesampainya dilantai atas, langkah kaki Mark semakin cepat saat dia melihat pintu kamarnya itu terbuka.
Saat pria itu sudah berdiri didepan pintu, dahinya mengernyit bingung saat melihat Joger - adik sepupunya yang tengah menatap Nala yang tampak waspada sambil menggenggam erat selimut - usaha melindungi diri, dengan tampang yang jujur saja dimata Mark terlihat--
bodoh.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Buset. Habis mangkal dimana nih bocah?
Mark tidak bisa untuk tidak berdecak saat melihat style adik sepupunya ini.
Mark yang penganut simple style jelas merasa matanya sakit saat melihat gaya Joger yang selalu nyeleneh menurutnya.
Pearching, kalung, celana yang dirobek dibagian lutut.
Melihat Mark yang berdiri didepan pintu, sepupunya itu sontak langsung menyeru Mark dengan pertanyaan.
" Who this girr braderr?"
Mark refleks menutup kedua telinganya dengan kedua tangan saat mendengar adik sepupunya ini bertanya dengan bahasa inggris belepotan plus suara melengkingnya yang bisa memecahkan gendang telinga.
Ya tuhan, dandanannya merusak mata gue. Suaranya merusak gendang telinga gue.
Sembari masih mengusap-ngusap kedua telinganya, Mark memandang Joger dengan tatapan kesal.
" Berisik Ger." decaknya.
" Hehe, sorry bang."
Melihat cengiran diwajah tengil adik sepupunya itu membuat Mark memutar kedua bola matanya malas.
Tidak terkejut dengan kelakuan Joger yang memang selalu super aktif.
Mengabaikan Joger, Mark mulai beralih memandang satu-satunya gadis yang masih tetap terdiam didalam kamarnya itu.
Nala memandang Mark dengan tatapan bingung.
Seolah bertanya lewat tatapan mata mengenai siapa bocah yang masih berdiri cengengesan didepannya ini.
Sadar akan tatapan Nala, Mark langsung mengenalkan Joger pada gadis yang tampak kebingungan itu.
" Oh iya, Nal kenalin ini Joger adik sepupu aku. Ger, sapa kak Nala." perintah Mark diakhir kalimat kepada sepupunya itu.
