The other side of Juan

528 71 13
                                    

Juan masih mempertahankan senyumnya didepan Nala.

" Yuk?" ajaknya sekali lagi.

Nala merasa was-was.

Saat Nala hendak pulang menuju rumah, Juan entah datang dari mana tiba-tiba menghampirinya.

Oh ayolah, energi Nala sudah habis meladeni Eri hari ini.

Dia tidak berharap Juan akan semakin memperburuk harinya atau dia akan menangis dikeramaian ini.

Walaupun hari ini aura Juan tidak terasa mengancam seperti biasanya, tapi tetap saja Nala merasa waspada.

Nala takut Juan juga akan berakhir menjebaknya seperti Eri saat melihat tatapan pria itu yang berbeda dari biasanya.

Nala merasa Juan didepannya hari ini tidak seperti Juan yang biasanya dimana pria itu hanya akan mengabaikannya saat keduanya berpapasan.

Dan harus Nala akui bahwa Juan juga terlihat sangat tampan hari ini, walaupun tidak membuat jantungnya berdebar.

Tidak seperti Mark yang malam itu sukses membuat jantungnya ketar-ketir saat pemuda 21 tahun itu mengatakan hal yang tidak-tidak padanya.

Nala memutar otak. Mencoba menemukan alasan untuk menolak ajakan Juan.

Dia mengingat dengan baik peringatan Mark untuk tidak lagi begitu mudah ikut dengan orang asing.

Nala memang mengenal Juan, tapi sejauh ini mereka tidak terlibat interaksi apapun.

Bukankah itu bisa dijadikan alasan bahwa Juan termasuk orang asing baginya?

Nala melirik ponsel ditangannya sekilas.

Tidak ada pesan apapun dari Mark hari ini.

Kenyataan itu membuat Nala diam-diam menghembuskan napas pelan.

Kemana pria itu disaat-saat genting seperti ini?

Nala perlu Mark untuk membawanya pergi dari  Juan detik ini juga.


Mark..

mau ketemu gak hari ini? 

Kalo mau aku tunggu kamu di depan gedung 3 ya


Nala mengembungkan pipinya saat sadar bahwa ponsel Mark ternyata tidak aktif.

Buktinya pesan yang dikirimnya itu hanya menunjukkan centang satu pertanda bahwa pesannya belum diterima.

Padahal Nala sudah mati-matian menelan gengsinya untuk mengirim Mark pesan memalukan seperti itu.

Tapi Mark justru malah sama sekali tidak bisa diandalkan.

Kemana sih pria itu?

Sibuk? Yang benar saja!

Mark jelas-jelas semalam pamer padanya bahwa sidang pria itu lancar dan dirinya hanya santai untuk menunggu wisuda.

Mark bahkan juga sempat protes pada Nala karena dirinya tidak datang ke fakultasnya hari itu sekedar untuk memberi ucapan selamat dan Ekhem,--

-- sebuah pelukan.

Nala ingat dirinya langsung memutuskan sambungan telepon saat Mark mengatakan hal itu.

Nala belum pernah menjalin hubungan dengan lelaki manapun sebelumnya, itulah sebabnya jantungnya berdegub gila-gilaan saat Mark mengatakan hal-hal frontal seperti itu.

You make me Crazy || Mark Lee ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang