Never Give Up

511 76 38
                                    

" Karena itu tadi kamu chat aku?" tanya Mark lembut.

Mark sedang mengintrogasi Nala sebenarnya, hanya saja dia lakukan dengan halus agar Nala bisa memberitahunya segala hal tanpa harus ditutup-tutupi.

Masih dengan tangan yang melingkari leher Mark, Nala hanya menganggukkan kepalanya.

Mark menghembuskan napas pelan.

Tangannya semakin mendekap erat gadis yang sedang dipeluk diatas pangkuannya itu.

Dalam hati mengumpati diri sendiri yang tidak ada saat gadis itu butuh.

" Terus?" tanya Mark lagi.

Mark lagi-lagi mengelus punggung Nala saat bahu gadis itu kembali bergetar.

Mark sadar bahwa Nala seperti tidak ingin untuk mengingat kejadian buruk yang menimpanya hari ini, tapi Mark ingin egois.

Mark benar-benar harus tau bagaimana awal mula kejadian mengerikan yang menimpa gadis dalam pelukannya ini.

Karena bukan hanya Nala yang terluka, tapi Mark juga.

Persetan dengan pertemanan!

Mark tidak akan diam saja.

Tidak untuk kali ini!

Dia tidak akan pernah rela membagi Nala dengan pria brengsek seperti Juan ataupun pria brengsek manapun diluar sana seperti dia membagi Eri dulu.

Tidak akan pernah!

" Kamu diapain, Hm?" tanya Mark pelan berusaha untuk tidak membuat gadis itu merasa buruk.

Mark mendekatkan wajahnya pada sisi samping kepala Nala sehingga bibirnya dapat menghirup aroma shampoo yang gadis itu gunakan.

Sekali lagi bukan hanya Nala, tapi Mark juga.

Ini juga merupakan pertanyaan yang berat bagi Mark.

Mark benci membayangkan apa yang telah si brengsek Juan itu lakukan pada gadisnya.

Ingat, Nala milik Mark Oke!?

Nala lagi-lagi menggeleng.

Kejadian hari ini merupakan kejadian yang menakutkan sekaligus memalukan baginya.

Memangnya wanita mana yang tidak malu saat dilecehkan?

Nala merasa suaranya tercekat, bahkan rasanya dia sedikit kesulitan untuk bernapas. Nala mengelus dadanya pelan karena terasa sedikit sakit.

Sejujurnya, Juan tadi sempat menyentuh dadanya dengan kasar.

Mark menghembuskan napasnya berat.

Nala yang tampak begitu tersiksa membuatnya benar-benar tidak tega.

" Lupain aja.." bisiknya lembut.

Tangan Mark tak henti-hentinya memberi usapan lembut pada punggung gadis itu serta kalimat-kalimat menenangkan dari bibirnya.

Tak masalah kalau Nala tidak ingin bercerita, toh bagaimanapun juga akan Mark temukan sendiri nanti jawabannya.

Lihat saja, itu samasekali bukan hal yang sulit untuknya.

Masih berusaha menenangkan Nala, mata Mark memindai ke segala arah pada ruangan minimalis milik gadis yang tengah dipeluknya itu.

Mencoba membuat gambaran dikepalanya tentang hari-hari yang telah dihabiskan gadis itu dirumah ini.

Melihat gadis yang berada dalam pelukannya itu berbeda dari gadis-gadis kebanyakan yang dikenalnya, maka Mark menyimpulkan bahwa Nala pasti besar dikeluarga yang penuh dengan kasih sayang dan di didik dengan begitu baik.

You make me Crazy || Mark Lee ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang