Begining

868 147 10
                                    

Namjoon POV

Huh.. Aku menghela napas untuk yang kesekian kali. Aku memandang pekarangan universitas yang sangat luas dari atas balkon. Saat ini aku sedang berada dilantai atas gedung, memilih menyendiri sebisa mungkin. Sudah 2 hari ini aku menyendiri, aku muak mendengar berita tentangku yang menyebar luas seperti api. Tepat seperti dugaanku. Aku paling benci menjadi pusat perhatian, apalagi tentang berita menyedihkan dan tak berguna ini. Tentang Jein yang selingkuh dengan Ravi dan semacamnya. Yoongi dan yang lain selalu mencariku saat jam istirahat seperti sekarang, namun aku selalu memilih menghindar. Aku tak mau ke kantin dan menjadi pusat perhatian lagi. Aku tau tak akan ada yang berani menanyakan hal itu padaku secara langsung, namun tetap saja, tatapan orang-orang membuatku kesal.

"Oh, kau suka kesini juga?"

Aku langsung berbalik, menatap Seokjin yang sedang berjalan menghampiriku. Dia terlihat indah seperti biasa. Hari ini dia mengenakan dress panjang dibawah lutut, tak seperti biasanya. Rambutnya dibiarkan tergerai, membuatnya terbawa angin yang berhembus agak kencang saat ini.

"Aku sudah dengar berita tentangmu. I'm sorry, aku tak berharap kau mendengarnya dengan cara seperti itu dan menyebar seperti ini."

Huh? Apa dia bilang?

"Untuk apa kau minta maaf? Lagipula aku tak sedih sama sekali. Aku hanya sedikit kecewa, tapi hanya sebatas itu." Kataku. Apa dia pikir aku patah hati?

"Lagipula berita tentangku tak ada apa-apanya dibanding denganmu. Gosipmu dan Taehyung lebih heboh lagi. Aku tak melihat kau menghindar sepertiku, kau bahkan terlihat biasa saja." Kataku sambil memamdang Seokjin heran.

Benar juga, berita tentang masa lalu menyedihkannya dengan Taehyung kini tersebar luas. Keduanya nampak biasa saja, baik Taehyung maupun Seokjin. Tak ada yang berani membicarakan hal itu secara langsung, karna Taehyung dan lainnya terlihat menekan berita itu. Namun Seokjin? Dia terlihat sangat santai, dia tak keberatan jika orang-orang menatapnya dengan iba. Seokjin yang selama ini dianggap strong dan playgirl, mendadak berubah menyedihkan karna Taehyung menghianatinya. Tentu saja itu tak berlaku untukku, karna bagiku dia tetap tangguh seperti biasa. Lihat saja dia saat ini, dia begitu santai dan tersenyum seperti biasanya.

"Untuk apa aku menghindar? Berita itu memang benar kan? Yah meskipun beberapa orang melebih-lebihkan beberapa poin." Ucap Seokjin

Mataku membulat. Apa iya? Lalu apa dia menanggapinya sesantai ini? Aku saja yang diselingkuhi 3 bulan agak kesal, apalagi dia? Apa dia memang terbuat dari batu atau apa?

"Aku senang kau tak terluka sama sekali. Tapi apa harga dirimu tidak terluka? Kau kan Kim Seokjin? Apa tidak masalah? Tanyaku.

Seokjin terlihat diam saja. Jujur saja aku menanyakan itu karna aku mengalami ah maksudku merasakan hal itu. Apa dia tidak merasakannya?

"Tidak masalah Namjoon. Ketika kau tidak mencintai orang itu, maka itu tidak akan berdampak apapun untukmu. Kau tak akan peduli."

"Sekarang mungkin iya. Tapi apa dulu kau juga seperti ini?"

Seokjin terkekeh pelan sambil menatapku, "Ya pastinya dulu aku sakit hati. Tapi itu hanya sebentar. Karna aku tidak pernah keberatan ditinggalkan oleh seorang penghianat. Walaupun aku mau, otakku tak akan mengizinkannya. Dan soal harga diri? Oh please Namjoon. Harga diriku tak terluka sama sekali, karna mereka tidak berharga sama sekali."

Aku menatap Seokjin yang sedang menatap lurus kedepan, memandang langit biru yang sangat cerah.

"Bagaimana jika kau sangat mencintainya dan tak bisa hidup tanpanya? Apa kau akan tetap berkata seperti itu?" Tanyaku lagi. Tentu saja hal itu akan berbeda.

Back To The PastTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang