Broken 2

639 119 15
                                    

Update an tergantung viewers dan jumlah vote yg ada...

Klw msih dikit selamat penasaran.. 🙃🙃











































Dan seketika itu juga senyuman itu luntur. Namjoon tak mengerti, apa yang sebenarnya terjadi?

"Kau ini kenapa, jelas itu Namjoon, pacarmu. Kepalamu terbentur atau kenapa sih?" Jaehwan sambil menatap Seokjin heran.

Mata Seokjin membulat, begitu terkejut mendengar ucapan Jaehwan barusan. Seokjin segera menatap Namjoon, menatap pemuda yang masih terdiam itu dengan tatapan tak percaya. Namjoon masih tak tau harus bagaimana, dia tak tau dan tak mengerti mengapa Seokjin seperti ini, Namjoon tak mengerti mengapa respon Seokjin seperti itu. Apa Seokjin sedang bercanda?

"Huh?Apa itu benar, kita pacaran?" Tanya Seokjin sekali lagi, menatap Namjoon sembari mengharap jawaban dari pemuda yang masih terdiam tanpa ekspresi itu.

"Berhenti bercanda Jin," Ucap Jaehwan mulai kesal

"Aku tidak sedang bercanda! Seingatku, aku tidak pernah punya hubungan spesial dengan Kim Namjoon. Mungkin kau yang sedang bercanda, Ken."

"Jin!"

"Kau ini kenapa sih! Aku bahkan tak pernah bertegur sapa dengan Namjoon sebelumnya, bagaimana mungkin kami berkencan? Namjoon, bisa tolong kau jelaskan padaku ada apa ini?" Ucap Seokjin yang terlihat mulai panik, menatap Jaehwan dan Namjoon secara bergantian.

"Untuk terakhir kali Jin. Jangan bercanda. Namjoon mengkhawatirkanmu." Ucap Jaehwan yang juga mulai panik

Seokjin langsung mengusak wajahnya frustasi, "Kubilang aku tidak bercanda!!!" Teriak Seokjin.

Setelahnya hanya terdengar suara argumen dari Seokjin dan Jaehwan. Meskipun cukup mengganggu indra pendengaran, namun Namjoon seakan tak mendengar apapun. Telinganya serasa berdengung dan dia masih terdiam sejak tadi. Namjoon masih tak bersuara dengan ekspresi datar yang tak terbaca. Namjoon bahkan tak peduli dengan pertengkaran antara Seokjin dan Jaehwan saat ini, satu-satunya yang membekas diingatan Namjoon adalah ekspresi Seokjin tadi ketika melepaskan genggaman tangannya. Ya, Namjoon tak akan pernah melupakan itu.

"Aku pulang dulu." Kata Namjoon, beranjak dari duduknya dan segera melangkah keluar dari kamar Seokjin tanpa mempedulikan Jaehwan yang terus memanggil namanya.

Namjoon tak peduli lagi, dia tak ingin menoleh untuk melihat ekspresi Seokjin, tak mengharapkan apa-apa pada sosok yang tak mengejarnya sama sekali itu. Namjoon tak mengerti, sungguh. Namun satu hal yang pasti, Namjoon ingin segera pergi dari sana.

"Namjoon tunggu sebentar."

Langkah Namjoon sempat terhenti ketika Jaehwan memegang pundaknya, membuatnya terpaksa menoleh pada pemuda yang juga tak mengerti pada situasi aneh ini.

"Aku tau kau sedang bingung sekarang. Mungkin kalian perlu bicara berdua."

"Bicara apalagi? Seokjin hanya mengatakan apa yang dia rasakan."

"Aku tau, tapi-"

"Aku sedang berusaha memikirkan kemungkinan medis dan ilmiah yang mungkin dialami oleh Seokjin, tapi terlalu mustahil."

"Ya, aku juga sedang mencari kemungkinan itu. Mungkin aku harus membawanya ke dokter dulu. Dia sempat sakit kan?"

"Jaehwan, hanya ada 2 kemungkinan. Kemungkinan pertama, Seokjin mengalami masalah kesehatan yang bisa dijelaskan secara medis. Atau kemungkinan kedua, Seokjin sedang mempermainkanku."

Back To The PastTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang