MIM . 11

3K 314 35
                                    

Jungkook sakit selama tiga hari. selama itu pula Taehyung mengurusnya dengan baik. Jungkook bertingkah sangat manja pada Taehyung. Dia tidak mau Taehyung jauh-jauh darinya. Hanya mau makan dan minum obat jika Taehyung yang menyuapinya. Bahkan untuk urusan ke toilet saja Jungkook meminta bantuan Taehyung.

Jungkook akan marah jika bukan Taehyung yang menyuapinya. Jika Taehyung keluar sebentar dari kamarnya dia akan mulai ribut memanggilnya. Bahkan dia tidak mau ketika Seokjin dan Namjoon membujuknya untuk menjaga bergantian. Alhasil hampir 24jam Taehyung berada disisi Jungkook. Taehyung jadi merasa sedang mengurusi bocah lima tahun yang sedang sakit.

Taehyung sebenarnya merasa jengah dengan segala sikap Jungkook, namun dia tidak enak untuk menolak. Dia merasa kasihan dan tidak tega pada Jungkook. Dia dengan tulus sudah menganggap Jungkook seperti adiknya sendiri jadi Taehyung berusaha untuk tetap sabar menghadapinya.

Namun ada hal yang Taehyung lupa, selama tiga hari itu dia jadi mengacuhkan Yoongi. Pesan Yoongi jarang dibalasnya. Begitu pula panggilan telponnya. Pernah sekali Yoongi datang ke rumah tapi Taehyung tidak diperbolehkan keluar kamar oleh Jungkook. Alhasil Yoongi pulang tanpa bertemu Taehyung sama sekali. Taehyung pun hanya bisa mengirim pesan permintaan maaf pada Yoongi.

Hari ini Jungkook sudah sembuh. Bahkan sepertinya dia sudah sehat seperti sediakala. Dia lebih banyak tersenyum tidak pendiam seperti sebelumnya. Satu hal yang belum berubah adalah sifat manjanya pada Taehyung. Seokjin dan Namjoon saja sampai heran melihat tinggah adiknya yang seperti itu.

"Hyung, menurutmu apa yang sebenarnya terjadi pada Jungkook?" tanya Namjoon pada Seokjin ketika mereka sedang berdua dikamar.

"Molla," jawab Seokjin seadanya.

"Tapi apa kau tidak merasa aneh? Dia sekarang seperti sangat manja pada Taehyung. Padahal dulu diapun tidak semanja itu padaku. Setahuku Jungkook adalah orang yang mandiri walaupun terkadang masih kekanakan. Bahkan sekarang jika makan pun dia maunya diambilkan lauk oleh Taehyung. Apa kau tidak pikir itu aneh?"

Seokjin yang sedang mengeringkan rambutnya melihat kearah Namjoon yang menyenderkan tubuhnya dikepala ranjang melalui cermin. Dia mengerucutkan bibirnya. Sebenarnya bukan hanya Namjoon yang memikirkan hal itu tapi juga Seokjin. Dia juga heran dengan sikap Jungkook. Namun Seokjin belum berbicara apapun. Tapi mendengar ucapan Namjoon barusan ia jadi memikirkan mengenai satu hal yang memungkinkan.

"Aku hanya berharap Jungkook tidak akan mengganggu hubungan Taehyung dan Yoongi. Kau taukan mereka sudah berkencan sejak sebulan lalu. Terakhir kali Yoongi kerumah kita dia bahkan sama sekali tidak bisa menemui Taehyung karena Jungkook mengunci pintu kamarnya," ujar Seokjin.

"Jadi menurutmu Jungkook menyukai Taehyung?"

"Kurasa begitu. Hah, sebenarnya aku tidak ingin berpikiran kearah sana, tapi jika dilihat memang seperti itu. Kau cobalah bicara dengan Jungkook dan beri dia pengertian. Aku jadi merasa kasihan pada Taehyung dan Yoongi."

"Baiklah. Nanti akan aku coba berbicara dengannya. Sekarang ayo kita tidur. Sedah malam."

Seokjin menghentikan kegiatannya lalu naik ke ranjang dan menempatkan dirinya dipelukan Namjoon. Namjoon memberinya sebuah kecupan kecil penghantar tidur.

"Good night."

"Good night."








***








Waktu masih menunjukan pukul 7 pagi. Sedangkan Taehyung sekarang sudah berada didepan pintu kamar apartemen Yoongi. Sejak kemarin Yoongi susah dihubungi. Taehyung jadi khawatir dia lalu berinisiatif mendatangi apartemennya pagi-pagi sekali sebelum yang lain terbangun. Dia tidak mau Jungkook memergokinya dan kemudian melarangnya keluar.

My Ice ManTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang