MIM . 13

2.9K 343 30
                                    

Yoongi duduk diam disamping ranjang pesakitan Taehyung. Kekasihnya ini masih setia memejamkan matanya. Yoongi sudah memanggilnya berkali-kali namun Taehyung tak juga membuka matanya. Yoongi mengusap kening Taehyung yang berkeringat dengan tisu. Hatinya teriris melihat beberapa luka ditubuh Taehyung. Bibirnya sedikit sobek, juga pipinya yang sedikit memerah. Beberapa kissmark menghiasi leher jenjangnya. Pergelangan tangan yang memerah. Pastinya masih banyak lagi luka-luka lain ditubuhnya.

"Siapa bajingan yang berani melukaimu sampai seperti ini Taehyung-ah? Maafkan aku, aku tidak menjagamu dengan baik sehingga kau harus menderita seperti ini. Sadarlah Tae-ah, aku mohon?"

Airmata Yoongi tumpah. Seumur hidupnya ini baru kali keduanya Yoongi meneteskan airmata. Yang pertama saat ibunya meninggal. Dan sekarang dia menangis lagi melihat keadaan Taehyung yang sekarat. Yoongi  merasa dirinya gagal sebagai seorang kekasih.

"Permisi," terdengar suara orang memasuki ruang rawat Taehyung.

Yoongi menghapus airmatanya lalu menoleh. Terlihat dua orang pria masuk. Yoongi mengenal keduanya. Mereka adalah kenalannya dikepolisian. Jung Hoseok dan Lee Sejin, detektif.

Yoongi berdiri menyambut mereka lalu menyuruh mereka duduk disofa yang ada didalam ruangan itu.

"Jadi apa yang kalian dapatkan?" tanya Yoongi to the point.

"Aku baru saja mendapatkan hasil visum dari rumah sakit. Ini bisa menjadi salah satu bukti untuk menyeret tersangka. Setelah ini kami akan mendatangi rumah mereka dan mencari bukti-bukti lainnya. Kami akan melakukan tes DNA untuk mencocokan sampel DNA yang diberikan rumah sakit. Baru kami bisa mengajukan surat penahanan. Jadi kuharap kau bisa sedikit sabar menunggu," ujar Hoseok menjelaskan.

"Apa ada kemungkinan pelakunya adalah orang yang sudah kusebutkan namanya pada kalian?"

"Semuanya itu mungkin saja. Karena itu kita harus segera mengumpulkan bukti secepatnya. Kita tidak bisa asal tuduh jika tidak memiliki bukti yang kuat."

"Lakukanlah tugas kalian secepatnya. Aku tidak ingin orang yang menyakiti kekasihku berkeliaran dengan bebas. Dia harus mendapatkan ganjaran setimpal atas apa yang diperbuatnya pada Taehyung."

Hoseok terkekeh. Dia menyugar rambutnya kebelakang sambil memperhatikan Yoongi.

"Baru kali ini aku lihat kau seperti ini. Peduli pada seseorang bahkan sepertinya kau menggunakan kepala dingin menyelesaikannya. Tidak seperti kau sekali."

"Jika bukan karena Seokjin adalah orang yang selama ini merawat Taehyung maka dengan tanganku sendiri aku akan menghabisinya. Namun karena sedikit balas budi aku jadi harus mati-matian menahan diriku. Sudahlah. Tidak perlu banyak bicara. Segera cari dia dan jebloskan dia kepenjara!" tukas Yoongi.

Dia malas terlalu lama berbicara dengan Hoseok. Pria satu ini selalu saja bisa membuatnya sakit kepala dengan ucapannya.

Hoseok bangkit diikuti oleh Sejin. Mereka bedua pamit meninggalkan Yoongi yang termenung disana.

"Tunggu pembalasanku Jungkook. Kau tidak akan bisa lari dariku."




***





Sore harinya, Seokjin datang bersamaan dengan Namjoon. Keduanya terlihat pucat dan raut wajah yang mendung. Begitu berada didalam ruang rawat Taehyung, Seokjin bergegas menghampiri Yoongi yang masih setia duduk disamping Taehyung.

"Apa kau yang mengirim polisi datang kerumah?" tanya Seokjin tanpa basa-basi.

Yoongi menoleh padanya sejenak lalu kembali mengalihkan pandangannya pada Taehyung.

My Ice ManTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang