MIM . 7

3.3K 404 21
                                    

Hari ini Taehyung sudah mulai masuk kuliah seperti biasanya. Beberapa hari beristirahat membuat tubuhnya terasa jauh lebih baik. Taehyung melangkahkan kakinya ringan disepanjang koridor kampus.

Tapi kali ini Taehyung punya tujuan laim selain belajar. Pandangan matanya beredar kesana kemari mencari seseorang. Tak berapa lama ia melihat orang yang ia cari sedang duduk terpejam dibawah sebuah pohon dihalaman kampus. Taehyung membelokan langkahnya menuju kesana.

Orang itu tetap terpejam bahkan ketika Taehyung sudah duduk disebelahnya. Karena dia masih tertidur Taehyung jadi memperhatikan wajahnya. Tenang sekali. Berbeda jika dia sudah membuka mata. Tatapan matanya yang tajam membuat orang jadi enggan bertatapan dengannya. Padahal menurut Taehyung matanya itu lucu. Seperti kucing. Ah, sepertinya Taehyung juga pernah melihat tatapan mata seperti ini. Tapi dimana ya?

Saat Taehyung sedang asik melamun, kedua mata yang sebelumnya terpejam itu terbuka. Terlihat sedikit kaget karena keberadaan Taehyung namun dengan pintar menormalkan ekspresinya lagi sebelum membuka suara.

"Apa yang sedang kau lakukan disini?"

Taehyung tersentak. Ia memegangi dadanya. Jantungnya terasa mau copot.

"Sunbae, kau mengagetkan ku."

"Harusnya aku yang bilang seperti itu padamu. Kau tiba-tiba saja sudah ada disini ketika aku membuka mata."

Taehyung tertawa kecil."Iya, maafkan aku. Aku memang sedari tadi mencari sunbae dan aku melihat sunbae disini. Aku menghampuri sunbae tapi sunbae tertidur jadi aku menunggu sunbae bangun. Ternyata aku malah jadi melamun."

"Kenapa tak membangunkanku?"

"Sunbae terlihat tidur dengan tenang jadi aku tidak enak membangunkan sunbae," terang Taehyung.

Yoongi menggeliatkan badannya. Pinggangnya sedikit pegal karena posisi tidur yang sedikit tidak enak. Setelah itu dia kembali berpaling pada Taehyung.

"Ada apa kau mencariku?"

"Ah, itu. Aku hanya ingin berterima kasih pada sunbae karena sunbae sudah menolongku beberapa hari yang lalu. Jika sunbae tidak menolongku waktu itu aku tidak tau apa yang akan terjadi padaku," ucap Taehyung bersungguh-sungguh.

"Tidak perlu berterima kasih. Lagipula itu hanya sebuah kebetulan," Yoongi berkata pura-pura acuh.

Namun sebenarnya dalam hatinya Yoongi merasa senang Taehyung mengingatnya. Apalagi sudah beberapa hari ini dia tidak bertemu dengan Taehyung.

"Tetap saja aku harus berterima kasih padamu sunbae. Aku berhutang nyawa padamu."

"Tidak perlu berlebihan. Itu hanyalah sebuah kebetulan sebenarnya. Lagipula aku hanya berniat membantu saja saat itu karena kau terlihat kepayahan. Tidak mungkin aku meninggalkan orang yang sedang sakit ditengah udara dingin seperti itu."

Yoongi berbohong. Jika saat itu disana bukanlah Taehyung, mana mau dia repot-repot turun dan membawanya ke rumah sakit.

"Sunbae memang baik ya. Kurasa orang-orang sudah salah menilai tentang sunbae," celetuk Taehyung.

"Memang apa yang mereka bilang tentangku?" Tanya Yoongi.

"Kebanyakan dari mereka bilang sunbae adalah orang yang arogan dan menyeramkan. Tapi kurasa tidak begitu. Buktinya saja sunbae mau menolongku dan bahkan sekarang sunbae mau mengobrol denganku. Menurutku sunbae itu orang yang baik," jawab Taehyung jujur.

Yoongi terkekeh. "Jadi kau tidak takut padaku?"

"Tentu saja tidak. Untuk apa aku takut pada sunbae?" Taehyung balik bertanya.

My Ice ManTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang