COMPLETED!!
Kim Taehyung dan Min Yoongi. Dua pemuda yang bertolak belakang. Namun takdir mempertemukan mereka.
Ini kisah Kim Taehyung yang berjuang untuk hidup dikerasnya kehidupan Seoul dan Min Yoongi si es batu berjalan yang tertarik pada si pemud...
SELAMAT MERAYAKAN ISRA MI'RAJ BUAT SAHABAT2KU YANG MERAYAKAN!!!
SELAMAT MEMBACA JUGA!!!
BUDAYAKAN MEMENCET VOTE YA GAES...
CEKIDOOOT!!!!
(((((****))))
Suasana diruang tunggu UGD begitu hening. Yoongi duduk disalah satu kursi yang ada disana. Dia menanti kedatangan Seokjin, orang yang tadi menghubungi ponsel Taehyung.
Sembari menunggu, pikiran Yoongi melayang mengingat kembali pertemuan pertamanya dengan Taehyung. Pemuda yang membuatnya begitu tertarik. Padahal sesungguhnya Yoongi bukanlah orang yang suka mencampuri kehidupan orang lain. Bisa dibilang Yoongi itu makhluk yang anti sosial. Namun sosok Kim Taehyung bisa menarik Yoongi keluar dari zona nyamannya. Ada sesuatu disiri Taehyung yang membuatnya begitu tertarik.
Semua ini dimulai dari tiga bulan lalu,
Flashback
Yoongi si manusia es berjalan kaki menuju halte bus. Hari ini mobilnya sedang diservis jadi dia tidak membawanya. Sebenarnya jika ia ingin memakai mobil yang lain dia tinggal menghubungi asisten ayahnya untuk membawakan mobil ke apartemennyanya. Namun Yoongi enggan terlalu sering berhubungan dengan orang-orang yang berada diruang lingkup ayahnya.
Hubungannya dengan sang ayah memang tidak terlalu baik. Apalagi semenjak ibunya meninggal dan ayahnya menikah lagi. Yoongi menganggap ayahnya telat menghianati sang ibu yang setia mendampinginya hingga saat terakhir. Itu pula yang menjadi alasannya keluar dari rumah.
Yoongi memakai hoodie dan topi hitam juga masker. Berusaha menyembunyikan diri dari orang-orang agar tidak ada yang mengenalinya. Cuaca hari ini mendung. Sebentar lagi hujan akan turun. Dulu Ibunya meninggal pada saat hujan turun. Karena itu dia jadi membenci hujan.
"Ah, petrichor."
Suara seseorang menyapa indera pendengaran Yoongi. Yoongi menoleh dan melihat seorang pemuda duduk tak jauh darinya. Pemuda itu memandang kelangit dengan senyuman yang merekah.
"Cantik," Yoongi bergumam tanpa sadar.
Pemuda itu menoleh mendengar gumaman Yoongi. Yoongi segera memalingkan wajahnya pura-pura melihat kearah lain.
"Kau berbicara sesuatu?" Si pemuda cantik bertanya pada Yoongi.
Yoongi diam tidak menjawab. Berusaha mengalihkan perhatiannya kepada mobil-mobil yang lewat dijalanan yang terhampar dihadapan mereka. Berharap agar si pemuda cantik tidak menghiraukannya lagi. Dan memang pemuda itu tidak berkata apapun setelah itu.
Tak lama hujan datang membuat Yoongi didera perasaan kesal. Mengumpat dalam hati mengapa bus tidak juga tiba. Celana dan sepatunya menjadi basah karena cipratan air hujan yang menyentuh tanah.
Berbanding terbalik dengan Yoongi, pemuda cantik itu mengulurkan tangannya membiarkan air hujan membasahi tangannya. Matanya terpejam seperti menikmatinya.
Yoongi memperhatikannya melalui sudut mata. Yoongi bisa melihat bulu matanya yang panjang juga hidungnya yang mancung. Pipinya yang bulat jadi memerah mungkin karena efek dari udara yang dingin karena hujan turun. Lucu sekali seperti bakpau daging.
Entah mengapa tingkah aneh pemuda cantik itu mengalihkan perhatian Yoongi. Rasa kesal dihatinya perlahan menghilang. Tergantikan oleh rasa hangat yang sudah lama tidak ia rasakan. Seperti saat ibunya masih hidup dulu. Padahal pemuda itu tidak melakukan apapun kecuali bermain hujan dengan tangannya.
Sepuluh menit kemudian bus datang. Yoongi bergegas memasuki bus itu sedangkan si pemuda cantik tetap dalam posisinya duduk dihalte. Sepertinya dia memang tidak berniat naik. Yoongi merasa sedikit kecewa. Namun ia juga tidak bisa berbuat apa-apa. Perlahan bus itu berjalan menjauh, memisahkan Yoongi dan dia yang mungkin tidak akan pernah bertemu kembali.
Namun ternyata Yoongi salah. Untuk kedua kalinya takdir mempertemukannya dengan si cantik.
Berawal dari Yoongi yang membeli ramen diminimarket depan gedung apartemannya. Dan ternyata yang menjaga dibelakang kasir adalah dia.
Kim Taehyung, itu nama yang tercantum dinametagnya. Akhirnya setelah sebulan susah tidur karena memikirkan pemuda ini Yoongi bisa bernapas lega. Sekarang Taehyung ada dalam jangkauannya. Dia tidak perlu galau lagi memikirkan keberadaan si cantik yang diam-diam selalu hadir dimimpinya setiap malam.
Cukup datang ke minimarket dia sudah bisa melihat Taehyung. Belanja menjadi sebuah kebiasaan rutin yang Yoongi lakukan disetiap malam. Meski yang dia beli hanya sebungkus rokok atau sekaleng bir. Yang penting Yoongi bisa melihatnya meski hanya sebentar. Yoongi bahkan hapal jam kerja Taehyung. Mulai dari jam 10 malam sampai jam 4 pagi. Terkadang Yoongi sampai begadang menunggu Taehyung pulang agar bisa melihatnya dari balkon apartemennya.
Taehyung pemuda yang baik, Yoongi mengetahui hal itu. Dia suka memberi makan kucing atau anjing liar, membantu nenek-nenek membawakan belanjaan atau memberi permen pada anak kecil. Senyuman kotaknya juga selalu menghias dibibirnya. Membuat hati Yoongi meleleh dan tak jarang ikut tersenyum tanpa ia sadari. Sesuatu yang jarang Yoongi lakukan sejak kematian sang ibu.
Satu hal lagi yang membuat Yoongi terkejut sekaligus senang. Insiden tabrakan dikoridor kampus mempertemukannya lagi dengan Taehyung. Ternyata selama ini Taehyung kuliah di universitas yang sama dengannya. Yoongi merasa bodoh karena tidak menyadarinya. Diam-diam Yoongi jadi sering memperhatikannya jika mereka bertemu dikampus.
Yoongi sedikit mencari informasi mengenai Taehyung. Taehyung ternyata anak beasiswa yang cukup pintar. Banyak prestasi yang diraihnya dikampus. Taehyung berbakat dalam seni, baik itu melukis maupun menulis. Taehyung pernah memenangkan lomba melukis tingkat nasional dan menjadi kebanggaan kampusnya.
Semakin lama Taehyung semakin menjerat Yoongi dengan segala pesona dan kelebihannya. Kalau begini Yoongi kan jadi tidak bisa berpaling.
Flashback Off
Tbc.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.