MIM . 16

2.9K 301 28
                                    





((((****))))




Yoongi duduk berhadapan dengan tamunya. Seorang wanita cantik berusia hampir setegah abad. Park Jiyeon, ibu tiri Yoongi.

Wanita yang tidak pernah Yoongi anggap ada dikeluarga mereka. Wanita yang juga membuat hubungannya dengan sang ayah merenggang. Pada dasarnya Yoongi tidak membenci Jiyeon. Dia hanya tidak suka karena Jiyeon menggeser posisi sang ibu disisi ayahnya, Min Suho.

"Jika tidak ada yang ingin kau bicarakan sebaiknya kau segera pergi dari sini. Kau tidak diterima disini." Ujar Yoongi kasar. Dia jengah sejak tadi Jiyeon hanya diam sambil memperhatikannya.

Wanita paruh baya itu tersenyum kecil. Sudah terbiasa mendapat penolakan dari Yoongi. Sejak ia menikah dengan Min Suho, tidak pernah sekalipun Yoongi bersikap baik padanya. Namun Jiyeon tidak pernah mengambil hati atas sikap Yoongi. Dia benar-benar menyayangi Yoongi meski Yoongi tidak sedikit pun menganggapnya.

"Apa kabarmu Yoongi-ah?" akhirnya Jiyeon membuka suaranya.

"Untuk apa kau menanyakannya? Tidak ada urusannya denganmu,"tukas Yoongi.

"Sudah kewajibanku menanyakan keadaanmu. Bagaimanapun kau tetaplah putraku walau kau tidak mau mengakuinya."

"Ibuku hanya satu. Dan itu bukan kau."

Jiyeon tetap santai mendengar ucapan Yoongi. Disesapnya teh yang Yoongi buatkan untuknya. Teh dengan aroma camomile. Jiyeon menyukainya. Mungkin bisa dijadikan salah satu sajian teh yang akan ia sediakan untuk tamu.

"Beberapa hari lalu aku mendengar kabar dari Hoseok, katanya kau terlibat suatu masalah. Apa yang terjadi?"

Yoongi mendecih. "Untuk apa wanita ini sok peduli padaku?" ujarnya dalam hati.

"Tidak ada urusannya denganmu. Sebaiknya kau pergi. Aku muak berada satu ruangan denganmu lama-lama."

Yoongi bangkit hendak meninggalkan Jiyeon menuju kamar namun lengannya lebih dulu ditahan oleh Jiyeon.

"Yoongi-ah, pulanglah. Appamu merindukanmu. Apa kau tidak kasihan padanya? Appamu sedang sakit. Setidaknya datanglah menjenguknya sekali saja," pinta Jiyeon dengan memelas.

Yoongi terdiam sejenak. Hatinya berdesir begitu mendengar kabar bahwa ayahnya sakit. Sebenci-bencinya Yoongi tapi tetap saja tidak merubah bahwa Min Suho adalah ayahnya. Ayah kandungnya. Yoongi sebenarnya paham bahwa yang dia benci itu sebenarnya bukan sang ayah dalam arti sebenarnya. Dia hanya membenci tindakannya yang telah menggantikan posisi sang ibu dengan wanita lain. Hanya itu.

Setelah sempat terdiam Yoongi menepis genggaman Jiyeon dilengannya dengan sedikit kasar hingga wanita itu terjatuh.

"Akh!"

Yoongi nampak terkejut atas tindakannya namun dia tidak berbuat apa-apa. Ia lalu membelokan tujuannya yang semula kamar menjadi menuju pintu keluar. Dia butuh menenangkan diri sekarang. Ditutupnya pintu dengan kasar hingga menimbulkan debuman yang keras. Jiyeon hanya bisa menatapnya nanar.

Cklek. Pintu kamar terbuka. Terlihat Taehyung keluar dengan rambut acak-acakan dan wajah sayu. Dia terbangun akibat terkejut dengan suara dentuman pintu yang dibanting oleh Yoongi. Dia berniat mengeceknya keluar namun yang dia lihat adalah seorang wanita yang duduk tertunduk dilantai. Taehyung sedikit terkejut. Dia merapihkan penampilannya lalu membantu wanita itu untuk bangun.

Jiyeon juga sedikit kaget ketika Taehyung membantunya berdiri. Dia tidak menyangka ada orang lain yang tinggal bersama Yoongi. Setahunya sejak dulu Yoongi adalah tipe introvert yang tidak semudah itu membiarkan orang lain tinggal bersamanya.

My Ice ManTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang