MIM . 8

3.2K 383 38
                                    

Taehyung dan Yoongi duduk berhadapan di meja dan kursi yang memang disediakan didepan minimarket. Yoongi memakan ramennya dengan pelan. Berharap ramennya tidak akan habis untuk waktu yang lama.

Sedang Taehyung yang duduk diseberangnya asik bercerita mengenai kehidupan sehari-harinya. Yoongi sebenarnya bukan pendengar yang baik. Namun untuk Taehyung itu suatu pengecualian. Dia rela kupingnya panas berjam-jam hanya demi mendengarnya berceloteh.

Taehyung bercerita tentang keluarganya. Tentang impiannya yang ingin membelikan rumah untuk ibunya. Juga tentang kuliah dan pekerjaannya.

"Jadi selain disini kau juga bekerja ditempat lain?" tanya Yoongi.

"Iya. Setiap sore dicafe Seokjin hyung sebelum aku kerja disini. Seokjin hyung adalah orang yang kau temui kemarin dirumah sakit. Dia sungguh baik padaku. Bahkan sekarang aku tinggal dirumahnya. Dia tidak membolehkanku tinggal sendiri lagi gara-gara aku sakit kemarin," jawab Taehyung.

Yoongi melemparkan pandangan kearah samping. Mendengar nama Seokjin entah mengapa membuatnya cemburu apalagi sekarang Taehyung tinggal dirumahnya. Apa yang akan menjamin Seokjin tidak akan berbuat apa-apa pada Taehyung?

"Sebenarnya aku enggan merepotkannya," kata Taehyung lagi. Yoongi mengembalikan fokusnya pada Taehyung. "Hanya saja dia bilang dia tidak mau ambil resiko dengan membiarkan aku tinggal sendiri. Dia bilang dia sudah menganggapku sebagai adiknya. Dan tunangannya juga berkata begitu. Aku jadi tidak enak menolak."

"Tunangan?"

"Iya, Seokjin hyung sudah punya tunangan namanya Kim Namjoon. Dia bekerja sebagai pengacara. Seokjin hyung tinggal dengan tunangannya dan juga adik iparnya Kim Jungkook. Karena itu dari awal sebenarnya aku merasa tidak enak untuk ikut tinggal disana. Namun aku juga tidak enak menolak karena itu untuk kebaikanku sendiri."

Mendengar hal itu membuat Yoongi menghela napas lega. Tapi tentu saja tidak bisa dibiarkan begitu saja. Masih ada orang lain yang tinggal disana. Siapa tau nanti Taehyung malah jatuh cinta pada pemuda bernama Kim Jungkook itu. Yoongi bisa gigit jari.

"Akh, Maaf hyung. Aku malah asik bercerita sendiri. Aku jadi merasa tidak enak padamu karena harus mendengarkan curhatanku."

"Tidak apa. Aku senang mendengarmu bercerita. Dengan begitu kita bisa jadi sedikit lebih dekat," ucap Yoongi sambil menatap Taehyung dengan lembut.

Ditatap begitu membuat Taehyung sedikit bersemu. Apalagi dengan perkataan Yoongi yang bilang ingin dekat dengannya. Taehyung kan jadi terbawa perasaan alias baper.

"Ka-kalau begitu sekarang ganti hyung yang bercerita. Aku juga ingin tau tentang kehidupan Yoongi hyung. A-aku juga ingin lebih dekat dengan hyung."

Hening.

Otak Yoongi tiba-tiba berhenti berproses mendengar perkataan Taehyung. Barusan Taehyung bilang dia juga ingin lebih dekat dengan Yoongi. Apa ini artinya Taehyung juga memiliki perasan lebih kepadanya?

"Hyung?"

"Ah! Oh maaf. Aku tiba-tiba saja melamun," Yoongi jadi salah tingkah.

Taehyung tertawa kecil melihat Yoongi yang gelagapan. Menurutnya Yoongi itu lucu sekali. Berbeda dengan apa yang dikatakan orang. Lihatlah sekarang mukanya memerah seperti tomat karena kedapatan melamun sambil menatap Taehyung.

"Apa yang harus kuceritakan? Kehidupanku monoton. Jadi tidak banyak yang bisa kuceritakan. Aku bukan orang yang mudah bergaul. Jadi tidak banyak orang yang menjadi temanku. Mungkin sebenarnya aku malah tidak punya teman. Hanya kau temanku saat ini."

"Akh, benarkah? Aku senang jika bisa menjadi temanmu hyung."

"Sebenarnya aku berharap kita lebih dari itu Taehyung-ah," ucapan itu tertahan ditenggorokan Yoongi. Dia tidak ingin terburu-buru. Yoongi takut Taehyung merasa tidak nyaman dan kemudian menjauhinya.

My Ice ManTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang