13

370 59 3
                                    

Esoknya setelah sooyoung baru sampai rumah, baru saja ia mendudukkan dirinya diatas sofa, terdengar suara bel dari luar.

"Sooyoung-ah, tolong bukakkan pintunya" teriak wendy dari kamarnya.

"Ne eonni" jawab sooyoung.

Sooyoung pun membuka pintu, saat membuka pintu betapa terkejutnya dia melihat seulgi dan jimin ada dihadapannya kini.

Sooyoung nampak sangat bahagia, ia tersenyum begitu mengembang terlihat mata nya melengkung dan gigi depan yang terlihat sangat jelas, sungguh dia bahagia bertemu seulgi dan jimin lagi.

Seulgi dan sooyoung langsung berpelukan dan meloncat-loncat seperti anak kecil, jimin hanya tersenyum kecil melihatnya.

Tak lama kemudian wendy datang dan juga terkejut melihat sepupunya itu datang.

"Ya... Seulgi-ya neo baja?" ucap wendy dengan mata membulat.

"O.... Memang kau fikir aku siapa, hantu?".

"Hahahhaa masuklah" wendy langsung memeluk seulgi.

Wendy pun mempersilahkan mereka berdua untuk duduk disofa.

"Wah ada gerangan apa nih jauh-jauh kemari" ucap wendy.

"Kenapa? Tidak boleh?" ujar seulgi.

"Ya tentu saja boleh, aku sangat senang kalian kemari, tapi aneh saja kenapa kalian tiba-tiba kemari tanpa menghubungi ku terlebih dahulu, biasanya kalau mau kemari menghubungi ku dulu".

Seulgi dan jimin saling memandang. Sooyoung dan wendy mengerutkan kening, mereka terlihat bingung.

"Ada apa? Apa ada terjadi sesuatu?" kata wendy.

Seulgi dan jimin memandang sooyoung, membuat sooyoung heran.

"Kenapa kalian memandangku begitu?" tanya sooyoung.

"Kami kesini sebenarnya ingin membicarakan tentang taehyung" ucap jimin.

Sooyoung yang mendengar nama taehyung langsung terdiam dan memasang wajah datar, sedangkan wendy memandang sooyoung dan hanya menghelakan nafasnya.

"Ada apa? Kenapa kalian menyebut nama taehyung?" tanya wendy.

"Kurasa dia sudah tidak waras" ucap jimin.

Sooyoung hanya memandang jimin datar tanpa ekspresi sedangkan wendy terlihat bingung.

"Bukannya dia memang tidak waras dari dulu?" celetuk sooyoung.

Wendy hanya menggelengkan kepala menghadap sooyoung.

"Maksudnya?" tanya wendy pada jimin.

"Sebenarnya kami kesini tanpa rencana, kemarin tiba-tiba saja taehyung menghubungi jimin, dan saat kami menemuinya ia menghancurkan semua barang yang ada didalam kamar hotel, bukan hanya itu dia melukai dirinya sendiri, kami khawatir jika mentalnya terganggu" kata seulgi.

Wendy menatap sooyoung sebentar kemudian memandang jimin dan seulgi bergantian, ia tersenyum pada keduanya.

"Sooyoung-ah, istirahatlah, kau juga butuh istirahat, masuk lah kekamarmu" ujar wendy dengan lembut.

Sooyoung menganggukkan kepalanya, ia pun pamit pada seulgi dan jimin. Setelah sooyoung masuk kamar wendy pun memulai berbicara dengan wajah yang serius.

"Maaf, tapi aku rasa kalian juga harus tau masalah ini" kata wendy dengan serius, membuat jimin dan seulgi memasang tatapan bingung.

"Masalah apa?" tanya seulgi.

The MoonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang