19

381 58 1
                                    

5 bulan kemudian

"Hyung kapan kau akan melamarnya?" tanya Jimin.

"Hyung jangan lama-lama nanti sooyoung diambil orang, ingat dia itu banyak yang mengincar, di sekolah saja, banyak para wali murid mengirimkan hadiah untuknya bahkan ada yang mencoba mendekatinya dengan terang-terangan, ingat hyung jangan sampai kau seperti si taetae itu" celoteh hoseok.

Semenjak seokjin mengenal jimin, ia menjadi dekat dengan jimin, dan seokjin juga memperkenalkan jimin pada hoseok, awal pertemuan yang baik dan hangat membuat mereka nyambung dan nyaman sehingga membentuk pertemanan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Semenjak seokjin mengenal jimin, ia menjadi dekat dengan jimin, dan seokjin juga memperkenalkan jimin pada hoseok, awal pertemuan yang baik dan hangat membuat mereka nyambung dan nyaman sehingga membentuk pertemanan. Jimin juga sesekali pergi ke daegu untuk menemui teman barunya ini dan tentu saja bukan hanya jimin yang senang tetapi seulgi juga, dia senang bisa menghabiskan waktu bersama wendy, sooyoung dan yerim.

"Taehyung maksudmu?" tanya Jimin.

"Iya itu" balas hoseok.

"Benar hyung, sooyoung dari dulu banyak yang menyukainya bahkan yang menyukainya itu para orang kaya, apalagi sekarang kulihat dia semakin cantik pasti membuat banyak orang menyukainya" ujar jimin memanasi.

Seokjin menghela nafasnya, ia terlihat frustasi.

"Aku sedang mencoba tapi aku bingung" kata seokjin dengan mengacak rambutnya.

"Ada apa lagi hyung, kami akan membantumu katakanlah" kata hosoek.

"Dia sedang marah padaku" jawab seokjin dengan lemah.

"Kenapa bisa marah? Apa yang kau lakukan padanya hyung?" tanya jimin.

"Hayoloh hyung, Hati-hati, itu bisa menimbulkan keretakan dalam suatu hubungan".

Hosoek bukannya menenangkan malah semakin membuat seokjin emosi.

"Kau ingin mati?" kata seokjin dengan tatapan tajam dan suasana dingin menyelimutinya.

Hoseok tertawa, tapi seokjin semakin menajamkan matanya membuat hoseok diam seketika.

"Jawab aku hyung, dia kenapa bisa marah" tanya jimin lagi.

"Aku tidak tau, dia akhir-akhir ini suka marah-marah membuat ku heran, aku juga bingung apa aku melakukan sesuatu yang buruk sehingga dia marah padaku".

"Memang hyung tidak ingat pernah melakukan apa gitu, sehingga membuatnya kesal" kata jimin.

Seokjin hanya menggelengkan kepalanya.

"Coba diingat lagi hyung, mana tau kau melupakan sesuatu, misalnya kau punya janji dengan sooyoung dan kau lupa menepati janjimu" ujar hosoek.

"Tidak, aku tidak punya janji apapun padanya, dia hanya tiba-tiba marah karna aku tidak sengaja menumpahkan kopi diatas meja, lalu dia marah dan mengomel" kata seokjin dengan wajah sedih.

"Tunggu, sejak kapan sooyoung seperti itu hyung?" tanya Jimin.

"2 hari yang lalu".

"Hahahhahaahaha" jimin pun tertawa dengan kencang membuat hoseok dan seokjin bingung dan mengkerutkan keningnya melihat jimin seperti itu, bahkan jimin tertawa dengan terpingkal-pingkal ia sampai memegang perutnya karena merasa sakit.

The MoonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang