7

393 61 5
                                    

Kini sooyoung sudah sadar, yerim sedang mengupas apel untuk sooyoung.

Wendy berjalan cepat menuju kamar sooyoung, diikuti seokjin dari belakang. Saat sudah di kamar inap sooyoung, Wendy langsung memukul pundak sooyoung dengan keras, membuat sooyoung dan yerim kaget.

Plak....

"Aw.... Eonni, apa yang kau lakukan" kata sooyoung meringis.

"Neo, michyeosseo?" teriak wendy.

Yerim yang bingung hanya mampu memandang wendy tidak mengerti.

"Apaan sih, eonni datang-datang malah teriak dan memukulku, bukannya bertanya bagaimana keadaanku, ini malah memukulku".

"Kau, bagaimana bisa kau jatuh kejurang hah?".

Yerim yang mendengarnya langsung berdiri dan meminta maaf.

"Mianhe eonni, ini semua salahku".

"Tidak ini bukan salahmu, itu hanya kecelakaan" ucap sooyoung lembut.

"Iya itu bukan salahmu, tapi salahnya, apa kau ingin bunuh diri lagi hah?" ucap wendy.

Seokjin yang dari tadi hanya diam melihat mereka, mencoba menenangkan wendy.

"Apaan sih eonni, aku itu emang gak sengaja jatuh, siapa juga yang mau bunuh diri" gerutu sooyoung sambil mengerucutkan bibirnya.

Seokjin yang melihat sooyoung seperti itu menjadi tersenyum, sepertinya seokjin mulai ada rasa aneh pada dirinya saat melihat sooyoung seperti itu.

"Apakah kau serius dengan ucapanmu?".

"Ne eonni, bukankah eonni bilang padaku untuk tidak menyakiti diriku lagi?".

"Kau tau, betapa aku jantungan mendengarmu jatuh kejurang bahkan aku meninggalkan rumah kita yang berantakan, seharusnya hari ini hariku cuti, tapi aku harus kembali kerumah sakit ini lagi karna dirimu".

"Maaf, ini juga bukan kemauanku, ini sudah takdir, sudah tertulis dibuku malaikat kalau aku bakalan jatuh kejurang".

"Anak ini".

"Hehe eonni sudahlah jangan marah lagi, aku takut nanti wajahmu timbul kerutan, marah-marah kan bikin cepat tua, nanti kau akan jelek, hoseok oppa jadi tak suka padamu lagi".

"Yak kenapa kau membawa nama anak sialan itu".

"Eonni terima saja perasaannya, aku capek setiap hari mendengarkan kisah kalian yang tidak pernah ada ujungnya, jangan sampai kau menyesal eonni, bagaimana jika nanti dia diambil orang, jangan sepertiku, aku bahkan tidak bisa menjaga orang yang aku sayangi".

Wendy dan seokjin sedih mendengarnya.

"Yak... Kau cantik, badanmu bagus, kau sexy...oh... , kau juga berkepribadian yang baik, pasti banyak yang suka padamu, lupakan saja bajingan itu".

"Baiklah, kalau begitu, aku memilih hoseok oppa saja, bagaimana eonni?".

Wendy yang mendengar nya langsung mendelik tajam pada sooyoung.

"Hahahhaa.... Ada apa dengan tatapanmu, apakah itu tandanya kau setuju? Melihat kau yang menolaknya, berarti aku dan dia punya kisah yang sama, sama-sama gagal dalam cinta walau beda cerita, kurasa kami bisa saling mengobati satu sama lain".

"Yak, jika kau berani, aku akan membunuh mu".

"Hahahahhahahahaha...... Eonni kau terlihat sangat lucu, makanya jika kau suka terima saja, jangan membuatnya seperti itu, kau tau eonni dia terus menggangguku, dia selalu bertanya kau sedang apa, apakah ada laki-laki lain yang mendekatimu, aku sampai tidak bisa hidup dengan tenang karna dia terus menerorku".

The MoonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang