'Duluan, Nanti Gue Nyusul'

276 43 9
                                    

Happy reading, peeps!

Instagram: wattsaulia.

“Anjir, ini soal apaan susah banget dah!”

Suasana rumah Bu Rini yang menjadi tempat bimbel itu mulai ricuh. Ah, sebenarnya memang sudah ricuh, namun kali ini lebih ricuh lagi.

Hari ini adalah minggu kedua tahun ajaran baru. Agung beserta teman-temannya yang lain sudah resmi menjadi kakak paling senior di SMA mereka masing-masing.

Waktu berjalan sangat cepat rupanya. Sepertinya baru kemarin Ocha menggunakan baju polkadot hijau kebanggaannya saat pertama kali masuk kedalam rumah yang sudah beberapa kali di renovasi ini.

Rasanya baru kemarin Agung lupa menaikan resleting celana jeansnya karena buru-buru pergi ke tempat les.

Rasanya baru kemarin Nadine, Zanna, Resti dan Ocha berfoto dengan filter yang bisa membuat wajah mereka jadi semulus wajah Dahyun Twice. Juga dengan 16 grid yang tak membuat mereka mati gaya.

Rasanya baru kemarin mereka mengulurkan tangan dan berkenalan satu sama lain.

Rasanya baru kemarin Rama dekat dengan Oliv, dan sekarang mereka sudah jadi pasangan serasi yang jika bucin tak mengenal tempat.

Seperti saat ini, misalnya.

Putra melirik sinis dua muda-mudi di tempat duduk paling belakang yang sedang asyik mencari jawaban dari soal yang diberi Bu Rini sore hari ini.

“Bucin terus menerus dan melampauinya!” sindir Putra dengan suara lantang, namun dua muda-mudi itu masih juga tak memperdulikan Putra.

Bukan, Putra bukan iri karena melihat hal uwu seperti ini. Ia hanya kesal melihatnya, sepertinya bagi mereka tak ada hari tanpa mengerjakan soal berdua, membagi bekal bersama, pulang bersama, dan lain-lainnya.

“Iri bilang bos!” Bukan Oliv maupun Rama, malah Agung yang menyahuti.

“Kemiri bilang bos!” Kini giliran Abie yang mengambil alih.

“Kiri bilang bos!” Sekarang waktunya Ocha untuk ikut memanas-manasi.

Putra menautkan kedua alisnya. “Apaan sih? Gila,” makinya kesal.

“Nggak punya pacar ya? Pacaran aja sana sama kambing, Put,” celetuk Nadine. Mulut Nadine memang tak ada duanya.

Ah ya, ngomong-ngomong soal Oliv dan Rama yang kini sudah menjadi pasangan bucin, sebenarnya agak susah juga menjelaskan bagaimana detail mengapa mereka bisa bersama.

Oliv tak sengaja mengirim prank text untuk bahan konten akun toctic miliknya. Dan seperti yang diketahui, Rama menganggap semua hal serius.

Awal yang aneh, memang.

Sekian menit berlalu, jarum jam sudah menunjukan pukul setengah enam lewat tiga menit, dan kini waktunya untuk menyudahi pelajaran pada hari ini.

Agung menguap lalu meregangkan otot-otot tubuhnya, tigapuluh menit belajar baginya adalah dua jam. Belum lagi jika pelajarannya sudah menyangkut tentang angka, Agung benci hal itu.

The Seken One (SELESAI) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang