"Nad, lo dimana sih? Gue udah nunggu depan TK nih elah!" Geram Ocha karena Nadine yang tak datang-datang. Padahal mereka janji bertemu di depan TK jam 9 pagi.
"Sabar Cha, ini gue juga lagi jalan."
"Nggak mau tau pokok-nya cepetan!"
"Iya astagfirullah."
Seken❌
Ocha: woi anjir lu pd dimansi
Agung: baru mandi
Ocha: gung lo bener-bener ya anjrit
Resti: otw depan tk
Ocha: MANA ANJIR KATANYA JANJIAN JAM 9 HALAH NGOMONG AJA KO PADA YA
Zanna: sebentar cha, zanna udh mau sampe depan tk kok
Nadine: sabar cui
Resti: @abie
Resti: @putra
Resti: @rama
Resti: woi kemanaan lu pada
Resti: @agung
Rama: otw
Putra: bentar lg make sepatu
Abie: yahelah gegayaan lo pake sepatu segala
Ocha: gc anjir malah gibah disini
"DUAR!"
"ASTAGFIRULLAH!"
Ocha menoleh, mendapati Putra yang mesem-mesem senang karena kelakuan-nya membuahkan hasil barusan.
"Lo ya anjir!" Ucap Ocha sambil memukul keras lengan Putra, membuat cowok itu mengaduh juga tertawa.
"Aduh Cha, sakit. Gue cuma bercanda elah!" Gerutu Putra sambil sedikit tertawa.
"CLBK. Cinta Lama Belom Kelar." Itu, Nadine. Nadine datang dengan membawa slingbag hitam kesayangan-nya.
"Eh, enak aja! Sejak kapan gue pernah pacaran sama manusia hanuman modelan kayak gini?" Tukas Ocha geram lalu memutar bola mata-nya malas.
"Woi, lo nggak liat muka gue kayak Charlie Puth gini? Masih aja nahan." Ucap Putra dengan tingkat kepedean diatas rata-rata.
"Najis!" Kali ini bukan Nadine ataupun Ocha, melainkan Agung.
"Nyamber aja kayak petir." Ucap Putra malas.
"Assalamualaikum temen-temen!" Kali ini, Zanna. Dengan balutan dress sederhana yang membalut tubuh-nya, serta hijab pink yang menutupi rambut-nya membuat Zanna terlihat sangat manis.
Padahal kemarin niat-nya Zanna ingin memakai celana kulot, akan tetapi Ummi-nya tidak memperbolehkan. Alhasil, beginilah Zanna sekarang.
"MasyaAllah ukhtea Zanna. Cantik amat dah calon bidadari surga." Puji Agung tanpa sadar.
"Jadiin Zanna yang ke-sepuluh Gung." Bisik Putra membuyarkan lamunan Agung. Agung pun sadar dan langsung mengusap wajah-nya serta memukul dahi Putra.
"Dua kali aja gue udah kena tampolan orang." Gerutu Putra sambil mengangkat tangan-nya ke atas, meniru gaya pembaca puisi papan atas.
"Hai guys!" Ucap Abie. Ya, pastinya dengan earphone yang terpasang rapih di telinga-nya.
"Pasti dia lagi dengerin hime-hime." Cibir Nadine diam-diam.
"Astagfirullah!" Kaget Ocha karena tiba-tiba seseorang sudah berdiri tegak disamping-nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Seken One (SELESAI)
Novela JuvenilIni tentang Bu Rini dengan murid-murid lesnya yang ajaib. Selamat membaca. ©2019, laullllll_