Sengit.

261 39 6
                                    

Happy reading, peeps!

Instagram: wattsaulia.

“Rama nggak dateng, lagi?”

Itu adalah kata pertama dari setiap orang yang baru datang kerumah Resti. Entah Ocha, Putra, Agung, ataupun yang lainnya.

“Nggak tau lah, suka-suka dia aja.” Resti terlihat kesal, raut wajahnya menjadi tak bersahabat. Jarang sekali Resti menunjukan ekspresi yang tak menyenangkan.

Zanna mengambil air mineral di atas meja, sembari mengambil pop corn yang ada di sana juga.

Tiba-tiba sebuah notifikasi muncul di layar ponselnya.

WhatsApp.

Rama: udh pd dtg?

“Eh, Rama nge-chat gue, nih!” tukas Zanna lalu mengetik balasan pesan itu.

Zanna: iya, udh

Zanna: cepetan

“Apaan katanya?” tanya Ocha tanpa mengalihkan fokus dari layar ponsel miliknya.

“Katanya 'udah pada dateng?' terus gue jawab udah,” jawab Zanna sembari memakan pop corn yang ia ambil.

“Nah kan, dibaca doang,” gumam Zanna pelan.

Tak ada yang tak hafal dengan kebiasaan seorang Rama. Hanya membaca pesan yang dikirim temannya merupakan rutinitas yang sering Rama lakukan sepertinya.

Menyebalkan.

Entah angin darimana, tiba-tiba saja Agung, Abie dan Putra tertawa terbahak-bahak, membuat satu ruangan menjadi terkejut.

Dan membuat Ocha rasanya ingin mencubit pinggang mereka satu-satu.

“Apaan sih? Gila ya lo pada ketawa-tawa sendiri?” maki Nadine kesal. Ia juga terkejut karena tadi ruangan ini sepi sekali, hanya ada suara televisi yang menyala dan tiba-tiba ketiga manusia itu tertawa dengan sangat kencang.

“Curiga nih gue, liat apaan lo pada?!” Ocha memicingkan matanya lalu merebut paksa ponsel dari tangan Agung.

Dan setelah itu, Ocha ikut tertawa juga.

Sama terbahak-bahaknya.

Karena rasa kepo yang sudah terlanjur membara, Nadine, Zanna dan Resti ikut mendekat dan melihat apa yang ditampakan dari layar ponsel itu.

Resti dan Nadine pun ikut tertawa terbahak-bahak.

Sedangkan Zanna? Cewek itu mengerutkan keningnya karena bingung. Apa yang harus ia tertawakan? Tak ada satupun adegan yang lucu di video itu.

“Apaan sih? Lu ngetawain apaan?” tanyanya.

Tak ada yang menghiraukan.

Cklek.

Pintu rumah Resti terbuka, menampakan seorang laki-laki yang daritadi sudah ditunggu kedatangannya.

The Seken One (SELESAI) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang