Budayakan Vote sebelum membaca!
Happy Reading!
------------------------||-------------------------
Hari ini adalah hari sabtu, lebih tepatnya malam minggu. Natya dan keluarganya baru saja keluar dari bioskop di XXX Mall, dan berencana untuk Makan siang terlebih dahulu sebelum pulang ke rumah.
"Bapak nya doranya lucu ya, Yah, haha,"Natya tertawa ngakak
"Iya produsernya tuh bisaan ya milih pemerannya,"timpal Sang Ayah membuat Ibunya ikut tertawa
"Ahaha-" tawa Natya terhenti. Matanya menangkap sosok teman - teman Rama, yaitu Raihan, Dipe, Ardi, dan Vatar yang baru saja menaiki eskalator untuk ke lantai 2.
Semoga gak ada Rama, aamiin, doa Natya dalam hati
Sayang nya do'amu tidak terkabul Nat! Tepat setelah Natya berdo'a dalam hati, orang yang dia ucapkan muncul tepat berada di belakangnya Raihan sedang berbicara dengan Arfy. Hah! Mampus kau Nat! Hahaha
Natya meringis, yang tadinya dia berada di tengah - tengah Ayah dan ibunya, kini dia sudah berpindah menjadi di pinggir Ibunya , sembari berdo'a semoga Rama dan kawan - kawannya tidak melihatnya
Kok bisa ketemu gini sih? Mana ketemunya pas banget pas lagi sama ayah ibu. Jangan - jangan aku sama Rama jodoh? Semoga deh, batin Natya berharap
Raihan, Dipe, Ardi, dan Vatar melewatinya begitu saja, membuat Natya menghembuskan nafas lega. Namun, naasnya Rama melihat dirinya
Ulangi
Rama
Melihat
Dirinya!
Coba kalian bayangkan betapa malunya Natya!
Rama melihat ke arahnya, lalu melihat ke arah Ayah dan Ibunya, membuat Natya seketika menundukkan dirinya sambil menggigiti jarinya. Grogi ya ampun!
"Eh Ram, lagi ngeliatin apasih? Lo kayaknya dari tadi gak dengerin omongan gue ya?" Arfy yang ada di sebelah kanannya menepuk bahu Rama, dia merasa Rama ini seperti tidak fokus dengan apa yang sedang dia omongkan
Rama hanya tersenyum, Arfy menaikkan sebelah alisnya. Sok cool lo Ar! Tapi emang cool sih. Akhirnya Arfy mengikuti arah pandang Rama, gotca!
Arfy melihat ke arah perempuan yang sedang menundukkan pandangannya sambil menggigiti jarinya, pertanda orang sedang gugup.
Dia yang suka sama Rama bukan sih? batin Arfy sambil mengerutkan dahinya
Natya semakin mati kutu dibuatnya. Sudah diliatin Rama, diliatin Arfy pula! Duh, rasanya pengen oplas aja deh Natya! Ada yang punya saran dokter bagus buat oplas?
Natya melihat dari ekor matanya bahwa Rama memandanginya cukup lama. Rama berjalan melewati Natya, tepat disampingnya Natya! Dengan jarak yang sangat dekat, baju nya pun bersentuhan dengan baju milik Rama!
Ulangi
Rama!
Berjalan!
Melewati dirinya!
Tepat disampingnya !
Dengan jarak yang sangat dekat!
Baju Natya dan Rama juga bersentuhan pula!
Mimpi apa dirinya semalam?
Namanya rejeki nomplok buat Natya ini sih. Pipi Natya memerah seperti kepiting rebus, dirinya bahkan menahan napasnya sampai Rama melewatinya.
Aaaaaa, gak bakal aku cuci deh ini baju, gilak omaygat jantungku, oksigen oksigen ada yang jual? Plis butuh nih, teriak Natya dalam hati
Natya masih terdiam, wajahnya pun masih memerah. Ibunya merasa heran, kok anaknya tiba - tiba jadi pendiem gini? Kerasukan? Atau gimana?
Ibu Natya menyenggol lengan anaknya.
"Kenapa nak? Kok jadi diem?"Bukannya menjawab, Natya justru malah tersenyum dengan sangat lebarnya seperti orang yang sedang kesurupan.
"Kenapa Nat? Kok senyam - senyum?" tanya Ibunya membuat ayahnya menjadi ikut - ikutan melihat ke arahnya
Natya gelagapan.
"Hah? Enggak kenapa - kenapa kok Bu, ehe." cengirnyaAyah dan Ibunya hanya geleng - geleng kepala, dan melanjutkan langkahnya kembali.
"Tadi tuh ya bu sebenarnya, Natya tuh senyam - senyum tuh karena tadi tuh yang lewat samping Natya tuh, tau gak yang mana coba bu?"jelas Natya sambil berbisik kepada ibunya yang ada di sampingnya agar Ayahnya tidak mendengar apa yang dia bicarakan
"Yang segerombolan laki - laki tuh?"
"Nah iya benar, itutuh Kunyuk bu, alias Rama, yang selama ini Natya sering ceritain ke Ibu,"papar Natya
"Oh jadi si kunyuk - kunyuk tuh itu,"komentar Ibunya sambil mengangguk - anggukan kepalanya paham
"Iya benar, gimana bu, menurut ibu ganteng gak?"tanya Natya dengan mata yang berbinar - binar
"Ya lumayan,"komentar ibunya
Natya cemberut, bibirnya dimajukan 2 centi seperti bebek.
"Dih ibu mah gitu, putih kan orangnya?""Kuning itu, bukan putih."
"Ih putih tau ibu segitutuh, emang putih menurut ibu tuh kayak gimana sih?"
"Kayak tembok tuh baru putih hahaha."Sang ibu tertawa sedangkan anaknya cemberut.
Tembok mah emang putih kali bu, dasar ibu mah, cibir Natya dalam hati
--------------------------||------------------------
Holla😉Gimana nih part ini? Comment dong Comment😉
Natya ketemu sama Rama tuh, bajunya saling bergesekan lagi, aseek 'kan?😄
Kalian kalo jadi Natya ketemu gebetan gitu, reaksi kalian apa?
Budayakan Comment sesudah membaca ya!
Vote dan Commentnya kutunggu😉
Monday, 29th June 2020
Salam hangat,Na_Sea
KAMU SEDANG MEMBACA
N A T Y A [ On Going ]
Ficção Adolescente⏺Masuk Kategori "Populer" pada 16 Juni 2020 "Kamu itu jelek, sadar diri napa" ~ Ramadhan Anggara ~ "Mencari yang baru atau terus berharap dengan orang yang tidak menganggap kehadiran kita selama ini?" ~ Karina Tyas Denada ~ -------------------| |...